Dalam kitab Maleakhi pasal 3, kita menemukan konsep persembahan dan hubungannya dengan kedatangan Yesus. Menurut ayat ini, ada seorang yang diutus untuk memberitakan pekabaran kepada umat Tuhan. Isi pekabarannya adalah bahwa Dia akan datang menghakimi bumi. Dia akan memurnikannya supaya persembahan
Dalam proses pembenaran iman, ada 3 hal yang kita percayai: Yang pertama dibenarkan, kedua disucikan, dan yang terakhir adalah dimuliakan atau diubahkan. Pada saat kita menerima Yesus sebagai Juru Selamat pribadi dan menerima baptisan, maka selesailah proses pembenaran. Setelah proses baptisan, maka akan ada tahapan selanjutnya, yaitu penyucian. Pertanyaannya, penyucian seperti apa? Roma 15:16, ” yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.”. Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh memiliki satu pekabaran yang khusus, yaitu roh nubuat. Umat yang sisa adalah umat yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus (Wahyu 12:17). Dan kesaksian Yesus adalah roh nubuat (Wahyu 19:10).
Efesus 5:2 menyebutkan, ”dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban
yang harum bagi Allah.” Yang dikerjakan oleh Yesus saat ini adalah membawa darahNya ke bilik yang Maha Suci sebagai persembahan. Dan persembahan itu diterima Bapa karena karena darah Kristus itu kudus. Setelah penyucian atau pemurnian itu, setelah tirai dibersihkan oleh darahNya, kemudian Yesus keluar untuk menghimpun umat-umatNya. Persembahan yang dibawa oleh Yesus di dalam tangannya adalah orang-orang percaya. "Orang-orang yang mempercayai bahwa darah Yesus telah memurnikan hidup mereka lewat sebuah proses penyucian. Inilah umat yang menjadi persembahan Yesus kepada Bapa. Umat yang telah disucikan oleh darah Yesus Yang Kudus.", ucap Pdtm. Yehezkiel mengakhiri renungan malam ini. Pokok doa pada malam hari ini meliputi orang-orang yang sakit, seperti Timothy Purnama, Ibu Tobing, orangtua dari bapak Erhat Tobing, dan Ibu Tina Wira. Tidak lupa juga didoakan KPA-KPA yang sedang berjalan dan orang-orang yang sedang belajar alkitab. Setelah doa syafaat secara bekelompok dua atau tiga orang, perbaktian Rabu Malam ini ditutup dengan menyanyikan Lagu Sion nomor 226, ”Bukit-bukit Permai”. Doa penutup dilayangkan oleh Pdtm. Yehezkiel. Tuhan Yesus memberkati.