Monday, November 02, 2009

Jangan Lepaskan Mahkotamu !

Hari Jumat terakhir di setiap bulan kebaktian malam Sabat dijankan di kelompok Unit Kerja Sekolah Sabat (UKSS) masing-masing. UKSS Kemang Pratama 1, 3 dan Rawa Lumbu mengadakan kebaktian Vesper di rumah keluarga Willy Wuisan. Hari Jumat 30 Oktober 2009, jam menunjukkan pukul 19:45 ketika keluarga Hendra Tampubolon, Ibu Etty Sukaryati, Ibu Tina Wira, keluarga Jamesson Silitonga, keluarga Ramlan Sormin, Ibu Diana Barnabas, Ibu Meiwan Tobing dan keluarga Willy Wuisan berkumpul dan siap memulai acara kebaktian. Ibu Lenny Silitonga memimpin kebaktian malam ini dengan mengajak yang hadir menyanyi bersama lagu pembuka. Bapak Ramlan Sormin menyaksikan bahwa sudah lebih dari 3.000 orang yang mengakses seri pelajaran Amazing Facts di website gereja Kemang Pratama. Kalau tiap-tiap orang ini memberi pelajaran kepada 2 orang, maka saat ini sekitar 6.000 orang tengah menerima pengharapan indah dalam hidup mereka. Semua diajak untuk aktif menggunakan waktu dalam menginjil dengan menggunakan bahan-bahan yang telah tersedia. Beberapa kesaksian lain disampaikan. Ibu Lenny mengundang kita berdoa bertelut dalam beberapa kelompok untuk mendoakan kesaksian-kesaksian tadi, mendoakan keluarga, jemaat, KPA-KPA, dan saudara-saudara yang sakit, dalam pergumulan, dan lainnya.

Sebuah lagu istimewa yang merdu dinyanyikan oleh ibu-ibu, menyiapkan semua yang hadir untuk mulai diskusi pelajaran yang berjudul “Jangan Lepaskan Mahkotamu”. Bacaan sebanyak 3 halaman ini dibaca secara bergilir oleh semua yang hadir. Di awal diceritakan tentang seorang bernama Fransisco yang memiliki tiga mimpi aneh dalam perjalanan dia di atas kapal. Dalam mimpi pertama, ia mendekati sebuah cahaya yang terang, yang kemudian menghilang. Ketika ia hampiri, seorang malaikat menanyakan dia sedang mencari apa. Ketika ia jelaskan, malaikat itu berkata bahwa ia belum siap pergi ke terang itu. Dalam mimpi kedua, dia bermimpi berada di atas tangga yang ujungnya mencapai surga. Tetapi ketika ia hampiri, tangga itu hilang. Mimpi terakhir, sebuah mahkota bertabur tiga buah intan. “Fransisco, ini mahkota untukmu, tetapi engkau harus menjaganya, jangan sampai hilang.”, sebuah suara mengingatkan dia. Sebuah teriakan menghilangkan konsentrasi Fransisko untuk mengalihkan pandangannya. Setelah itu ia berbalik, dan mahkota itu telah hilang.

“Dalam perjalanan hidup kita, ada banyak halangan, tantangan dan permasalahan. Semua masalah-masalah ini dapat membuat pengharapan kita pudar, iman kita menjadi goyah. Kebencian, sakit hati, kekecewaan dan yang lainnya, dapat menghalangi kita untuk menang dalam perjalanan rohani, dan akhirnya kehilangan mahkota kehidupan yang Tuhan sudah siapkan.”, kata Bapak Jamesson saat memimpin diskusi malam ini. “Saat kita menerima kebenaran, kita banyak mengalami tantangan. Saya juga banyak bergumul. Belum lama ini tetangga saya yang sudah lama kita bergaul dengan baik, tiba-tiba berubah. Kebaktian di rumah kami dianggap mengganggu mereka, bahkan satu kali dia menghampiri saya sambil marah-marah tanpa alasan. Itu hanya satu contoh, ada banyak lagi masalah yang menguji kita setiap hari.”, kata Bapak Hendra Tampubolon menceritakan pergumulan yang dihadapi. Ibu Etty Sukaryati dan Ibu Tina Wira menyaksikan pengalaman yang mereka hadapi setiap hari, yang membuat mereka hanya berserah kepada Tuhan. Mereka percaya Tuhan akan menolong mereka dalam setiap pergumulan hidup. Dan mereka sudah banyak menyaksikan bagaimana campur tangan Tuhan dalam setiap masalah, dan itu membuat mereka lebih kuat dan bertekun dalam iman kepada Tuhan.

Ibu Evelyn Sormin menceritakan pengalaman saat di kantor, dimana harus berhadapan dengan seseorang yang bersikap bermusuhan kepadanya. Tapi Ibu Evelyn terus berusaha bersikap baik kepadanya. Dari hari ke hari, orang ini pun akhirnya dilembutkan hatinya dan kembali bersikap baik kepada Ibu Evelyn. “Kita memiliki Tuhan yang berkuasa atas segala sesuatu. Bila kita berjalan bersama Tuhan, Ia akan menolong mengatasi masalah yang kita hadapi.”, kata Ibu Evelyn. “Menghadapi masalah dapat membuat kita mengeluh. Tidak masalah bila kita mengeluh kepada Tuhan, kita sampaikan semua masalah kita kepadaNya. Tuhan suka mendengar keluhan kita. Tuhan akan menolong kita. Namun, jangan sampai kita mengeluh dan lari dari Tuhan seperti yang dibuat oleh bangsa Israel waktu dulu. Mereka akhirnya kehilangan kesempatan tiba di negeri yang dijanjikan. Bila kita menghadapi masalah, kita minta kekuatan pada Tuhan agar kita menang, agar jangan sampai mahkota kehidupan hilang dari kita.”, kata Bapak Ramlan Sormin menambahkan. Bapak Willy Wuisan menceritakan pengalaman dia saat bekerja dulu. Beliau ditantang untuk bekerja pada hari Sabat. Di saat yang paling kritis, dan harus memilih untuk terus bekerja atau tidak, Bapak Willy penuh percaya untuk menolak bekerja hari Sabat, karena percaya Tuhan akan menolong. Terbukti, Tuhan memelihara hingga hari ini.

Ibu Diana Barnabas bersyukur atas pimpinan Tuhan kepada keluarga Helda, adiknya, yang baru kehilangan suami. Ibu Diana melihat kuasa doa telah menolong Ibu Helda untuk keluar dari masa kesedihan dan kembali tegar menghadapi kehidupan. Ibu Yunita Wuisan dan Ibu Meiwan juga menceritakan pengalaman mereka yang menguatkan semua yang hadir.Tidak terasa jam sudah lewat dari pukul 21:30. Mengakhiri diskusi yang baik malam itu, Bapak Jamesson mengajak kita semua untuk memegang teguh percaya kita kepada Tuhan. Banyak masalah yang kita hadapi saat kita berjalan menuju ke surga. Kita datang bersandar kepada Tuhan, Ia akan menolong kita, dan kita akan tetap memegang teguh mahkota kehidupan yang akan menjadi milik kita saat Yesus datang kedua kali. Kebaktian Vesper ditutup dengan lagu dan doa. Keluarga Wuisan telah menyiapkan makanan ringan untuk dinikmati bersama. Hampir pukul 22:00 ketika semua berpamitan pulang kepada keluarga Wuisan. Puji Tuhan untuk diskusi yang baik di malam Sabat ini !