Tuesday, November 03, 2009

Kita Telah Menerimanya

Markus 11:24 “Karena itu Aku berkata kepadamu : apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.”






Jika ada kesempatan untuk tampil di depan penonton, itulah kegemaran si sulung kami sejak masih usia 4 tahun. Kini ketika dia duduk di bangku sekolah dasar, kegemaran itu tidak berubah. Sore ini ketika kami baru saja akan memasuki rumah, tiba-tiba dia berlari menemui kami. “Papa… mama…!! Besok di sekolah ada banyak perlombaan, abang boleh ikut enggak?”, tanyanya. “Lomba apa ya bang?”, tanya saya sambil memegang pundaknya. “Ada lomba menggambar, membaca dan membaca puisi. Abang mau ikuti semuanya boleh kan?’, tanyanya lagi. “Boleh saja, tapi nanti juara enggak nih?”, tanya istri saya menggoda dia sambil tertawa. Karena lomba diadakan pada hari libur kami berkesempatan untuk menemaninya mengikuti perlombaan. Hari lomba tiba dan kami menuju ke sekolah setelah sarapan pagi. “Abang nanti coba perhatikan baik-baik instruksinya, dan kerjakan hati-hati ya. Kalau nanti tidak juara, jangan kecewa. Tidak apa-apa kok. Anggap aja ini latihan buat abang supaya jadi tambah pintar ya…”, kata saya menasihati selama di perjalanan. “Iya papa…!”, katanya dengan wajah gembira.

Begitu tiba di sekolah dia segera berbaur dengan guru dan temannya. Kami para orangtua mengambil tempat duduk yang telah ditentukan. Sebelum acara dimulai saya tidak melihat anak saya. Karena khawatir, saya coba mencari dia. Betapa terkejutnya saya ketika melihat dia sedang berdiri di sudut ruangan tengah menunduk berdoa. Saya tinggalkan dia sendiri di sana dan kembali ke tempat duduk. Lomba dimulai. Semua murid tampil dengan baik, termasuk si abang. Selesai acara, seorang guru maju ke depan membacakan nama dari pemenang lomba. Kami sangat gembira, bangga dan terharu, semua menjadi satu, karena nama si abang di sebut sebagai juara pertama untuk lomba puisi dan membaca cerita. Sementara untuk menggambar dia meraih juara tiga. Kami pulang dengan sukacita. “Wah…, mama dan papa bangga loh, abang anak yang pintar yaa…! Tapi ngomong-ngomong tadi sebelum lomba papa lihat abang berdiri di sudut ruangan. Abang sedang ngapain sih?”, tanya saya berpura-pura tidak tahu. “Ohhhh, yang di pojok kelas ya pa? Itu abang lagi berdoa kepada Tuhan Yesus, meminta supaya aku jadi berani dan bisa menjawab pertanyaan guru. Terus, permintaan yang terakhir supaya aku bisa juara pa…!”, jawabnya sambil tersenyum malu. “Waduh hebat sekali! Abang tahu ya kalau Tuhan Yesus itu penolong yang setia, dan terbukti doa abang didengar. Sekarang abang sudah bilang terimakasih belum kepada Tuhan karena sudah dikasih berkat?”, tanya saya. “Sekarang papa yang doakan ya… Abang mau berterimakasih karena Tuhan sudah baik sekali…”, katanya sambil melipat tangan, menutup mata dan kami mulai berdoa.

Ayat renungan pagi ini mengingatkan bila kita berdoa dengan percaya bahwa kita telah menerimanya, maka itu akan diberikan kepada kita. Sebagai manusia kita punya pelbagai keinginan dan kerinduan dalam hati. Keinginan untuk memperoleh sukacita, keinginan untuk berhasil dalam bekerja atau belajar, kerinduan untuk mencapai keberhasilan, atau lepas dari satu masalah. Berdoa adalah menyampaikan keinginan kita kepada Tuhan. Saat berdoa, kita perlu menyerahkan semua isi doa kita kepada Tuhan dan percaya sepenuhnya bahwa kita telah menerimanya. Percaya bahwa kita telah menerima, berarti kita percaya bahwa Tuhan akan bekerja bersama-sama dengan kita, menuntun kita, dan mengarahkan kita. Ia akan memberikan kita kekuatan, kesanggupan dan semangat untuk tidak pernah menyerah sementara kita berusaha mewujudkan keinginan kita. Percaya bahwa kita telah menerima, berarti kita yakin apa pun yang kita terima adalah jawaban Tuhan yang terbaik bagi kita. Tuhan tidak akan pernah mengecewakan kita.

Have a nice day !

Bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat anda.