Dalam Daniel pasal 1 diambil pelajaran tentang makan makanan yang sehat dan bertarak seperti yang dilakukan oleh Daniel dan kawan-kawan. Inilah yang dikehendaki oleh Tuhan. Pdtm. Yehezkiel menganjurkan orang muda untuk menyelidiki lebih jauh petunjuk makanan dalam buku “Counsels on Diet and Food”. Pdtm. Yehezkiel kemudian membahas tentang mimpi Raja Nebukadnezar akan sebuah patung yang tiap-tiap bagian mewakili kerajaan-kerajaan di dunia yang akan timbul dan kemudian hancur, seperti yang diuraikan dalam Daniel pasal 2. Dalam pasal 3, di sana ada peristiwa Sadrakh, Mesakh, Abednego dihadapkan pada hukuman masuk ke dalam dapur api, karena mereka tidak mau menuruti perintah raja untuk menyembah patung. Umat Tuhan akan mengalami aniaya besar saat kepicikan Yakub. Dan umat Tuhan akan dimenangkan dalam masa itu oleh karena iman mereka kepada Tuhan. Pdtm. Yehezkiel lebih lanjut menguraikan tentang Daniel pasal 4 dan pasal 5, masing-masing saat raja Nebukadnezar direndahkan dan arti tulisan di dinding yang dilihat oleh Raja Belsyazar.
Ketika Daniel dihadapkan pada ancaman masuk dalam lubang singa, dia tetap memutuskan untuk bersekutu dengan Tuhan. Tuhan membuka tangan-Nya dan melindungi dia. Daniel memilih untuk setia kepada Tuhan. Orang muda ditantang untuk memiliki kesetiaan seperti Daniel, di tengah godaan dan bujukan duniawi yang begitu kuat saat ini. Lebih lanjut Pdtm. Yehezkiel membahas tentang pasal 7, berikut makna yang berisi tentang pertentangan besar yang terjadi dan kemenangan umat-umat percaya. Pelajaran tentang buku Daniel berakhir dan saat untuk menutup hari Sabat tiba. Sumenahem Sibarani membawakan renungan tutup Sabat. Sebuah ilustrasi tentang seorang bapak tukang kayu yang sedang menyerut dan menghaluskan kayu, saat itu ia memakai sebuah jam tangan hadiah dari istrinya. Tanpa disadari ia kehilangan jam tangan itu dan tidak dapat menemukannya. Seorang anak kecil yang memperhatikan bapak itu dari kejauhan berusaha untuk berdiam diri dan mencoba mendengarkan detak jarum jam. Akhirnya ia mendengar suara jam itu, dan dengan mudah menemukan jam tangan yang hilang. Sumenahem mengajak kita untuk menghadapi masalah hidup dengan menenangkan diri dan mendengar suara Tuhan, maka kita akan menemukan jalan keluar untuk masalah kita. Mengutip Mazmur 37 : 5, kita diajak untuk menyerahkan kehidupan kepada Tuhan, percaya kepadaNya dan Tuhan akan bertindak. Sumenahem melayangkan doa di akhir acara PA Sabat ini.