Hari Sabat 21 November 2009, cuaca pagi di luar gereja sangat sejuk. Jemaat tengah bersiap mendengarkan dorongan Pelayanan Perorangan (PP) yang dibawakan oleh Bapak Munas Tambunan, pemimpin departemen PP. “Keputusan menjadi seorang Kristen harus menghasilkan hal yang terbaik di dalam Kristus.”, ucap Bapak Munas mengawali dorongan PP yang berjudul ‘Keputusan Menjadi Seorang Kristen.’ “Ellen White mengamarkan agar kita ramah dan lemah lembut dalam berbicara, karena dalam berbicara yang lembut kita dapat menyentuh hati Allah. Boleh jadi kita selalu berbicara keras dan cenderung menang sendiri dalam kehidupan kita, ini adalah sifat manusiawi. Tetapi kita harus ingat bahwa kita sudah memutuskan untuk menjadi pengikut Kristus dan untuk hidup di dalam Kristus. Kita harus berusaha untuk hidup sesuai dengan apa yang telah kita putuskan.”, lanjut Bapak Munas menerangkan salah satu konsekwensi yang perlu kita lakukan sebagai pengikut Kristus.
“Di saat hidup kita tenang, terkadang kita tidak melakukan apa-apa dan setan berusaha agar hidup kita menyimpang dari Allah. Itu sebabnya di saat kita berjaga malah banyak sekali pergolakan dalam hidup kita. Banyak pencobaan datang ke dalam kehidupan kita dan kita membuat kita mudah jatuh, karena pikiran kita dibelokkan dari Allah oleh karena persoalan kita.”, ujar Bapak Munas tentang upaya setan yang semakin keras setiap hari mau menjatuhkan pengikut Kristus. Kemudian Bapak Munas menerangkan bahwa Yesus telah menyerahkan diri-Nya untuk kita. Sekarang adalah kesempatan agar kita lebih dekat kepada Allah dalam pelayanan kita, sehingga tabiat kita akan serupa dengan Kristus, yaitu hidup yang penuh dengan pelayanan. “Orang selalu berpikir jika dia sudah di usia tertentu maka dia sudah menjadi sesuatu yang dia cita-citakan. Selain berusaha mencapai apa yang kita cita-citakan, kita perlu mempunyai target untuk menjadi berkat bagi orang lain. Allah yang akan memberikan kemampuan agar kehidupan kita menjadi berkat bagi sesama manusia. Ini harus menjadi misi utama kita, yaitu Tuhan dapat dinyatakan melalui kehidupan kita yang penuh berkat dan pelayanan kasih kita.”, ucap Bapak Munas menyimpulkan dorongan PP di Sabat pagi ini agar kita semua turut dalam pekerjaan Tuhan melayani sesama kita.
“Di saat hidup kita tenang, terkadang kita tidak melakukan apa-apa dan setan berusaha agar hidup kita menyimpang dari Allah. Itu sebabnya di saat kita berjaga malah banyak sekali pergolakan dalam hidup kita. Banyak pencobaan datang ke dalam kehidupan kita dan kita membuat kita mudah jatuh, karena pikiran kita dibelokkan dari Allah oleh karena persoalan kita.”, ujar Bapak Munas tentang upaya setan yang semakin keras setiap hari mau menjatuhkan pengikut Kristus. Kemudian Bapak Munas menerangkan bahwa Yesus telah menyerahkan diri-Nya untuk kita. Sekarang adalah kesempatan agar kita lebih dekat kepada Allah dalam pelayanan kita, sehingga tabiat kita akan serupa dengan Kristus, yaitu hidup yang penuh dengan pelayanan. “Orang selalu berpikir jika dia sudah di usia tertentu maka dia sudah menjadi sesuatu yang dia cita-citakan. Selain berusaha mencapai apa yang kita cita-citakan, kita perlu mempunyai target untuk menjadi berkat bagi orang lain. Allah yang akan memberikan kemampuan agar kehidupan kita menjadi berkat bagi sesama manusia. Ini harus menjadi misi utama kita, yaitu Tuhan dapat dinyatakan melalui kehidupan kita yang penuh berkat dan pelayanan kasih kita.”, ucap Bapak Munas menyimpulkan dorongan PP di Sabat pagi ini agar kita semua turut dalam pekerjaan Tuhan melayani sesama kita.