Tuesday, November 24, 2009

Resiko Mengalihkan Pandangan

Ibrani 12 : 2 “Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan…”




“Besok pagi jam 8 mama temani papa ya ! Kita harus berangkat lebih awal supaya bisa leluasa mencari alamat perusahaan yang kita tuju. ”, kata saya kepada istri. “Memangnya papa ada janji dengan siapa?”, tanya istri saya tidak mengerti. “Mama lupa ya? Kita harus mencoba sistem administrasi komputer yang ditawarkan oleh penyedia perangkat lunak itu loh!”, kata saya mengingatkan. “Oh iya mama lupa! Kalau begitu, mama pasti akan siap lebih awal supaya kita tidak terburu-buru.”, jawab istri saya setuju. Kami memang baru saja dipindahkan di ibukota ini. Perusahaan merasa perlu untuk mengambil sistem komputer yang lebih lengkap dan modern, maka saya yang diminta untuk mempelajari dan mencoba apakah sistem ini tepat untuk dimiliki. Letak rumah kami memang berdekatan dengan jalan tol yang tidak terlalu ramai dilalui oleh pengguna jalan tol, mungkin karena ini jalan tol alternatif jadi kendaraan tidak terlalu menumpuk di sini. Maka ketika mengemudi, saya bersama istri bisa menikmati pemandangan yang baru. Aneka rumah serta perkantoran yang berwarna-warni ada di sisi kiri dan kanan jalan tol membuat kami berdecak kagum.

“Rumahnya bagus-bagus sekali ya pa…!”, kata istri saya berkomentar ketika melihat deretan rumah-rumah di satu kompleks di sisi jalan tol. “Namanya saja ibu kota, tentu semua lebih menarik dibanding di daerah. Kita ambil saja manfaatnya, paling tidak kita punya kesempatan gratis untuk melihat kira-kira model rumah mana yang cocok untuk kita miliki satu saat nanti.”, jawab saya bergurau sambil terus melihat-lihat rumah yang ada di kiri jalan tol. “Wuihhh…! Papa coba lihat yang di sebelah kiri…, itu loh pa…! Rumahnya bagus sekali…! Kira-kira berapa ya biaya untuk membangunnya?”, teriakan kecil istri saya begitu mengagetkan. “Rumah yang mana ?”, tanya saya sambil berusaha melihat rumah yang dimaksud. Saya tidak lagi berkonsentrasi melihat ke depan jalan. Karena tidak langsung bisa melihat rumah yang dimaksud, sayapun segera membalik pandangan kembali ke arah depan. Tapi terlambat ! Mobil di depan berhenti mendadak. Secara refleks saya menginjak rem dalam-dalam, tapi sia-sia saja. Tabrakan beruntun tidak bisa saya hindari lagi ! Ada empat mobil di depan saya yang saling menabrak. Ada lima mobil yang hancur, termasuk mobil saya yang juga ikut menabrak. Seandainya saja tadi saya tidak tergoda untuk mengalihkan pandangan saya, tentulah tidak akan terjadi tabrakan ini. Hanya memerlukan beberapa detik untuk membuat diri kita terkena musibah, dan penyebab itu adalah kelalaian. Saya lengah untuk tetap berkonsentrasi memandang ke depan.

Ayat renungan pagi ini mengajak kita untuk mengarahkan pandangan mata kita kepada Yesus, agar kita tetap tekun dalam iman dan membawa kita kepada kesempurnaan. Kita tengah berada dalam perjalanan menuju ke surga. Perjalanan ke surga penuh dengan tantangan dan cobaan dari setan agar kita gagal mencapai tujuan kita. Dalam perjalanan, ada banyak godaan dan penarikan dunia yang dapat mengalihkan perhatikan kita. Sadar atau tidak, terkadang hanya dalam hitungan detik kita lengah untuk tetap berada dalam jalur yang benar. Terkadang kita lalai hanya untuk sesaat, namun itu membuat kita cukup terlena dan tanpa disadari itu kelalaian sejenak itu dapat membawa celaka kepada jiwa kita dan lebih lanjut, terperosok ke dalam lembah yang membinasakan jiwa. Dalam perjalanan ini, kita harus memusatkan perhatian kita hanya pada Yesus. Memandang pada Yesus akan memupuk iman kita, menguatkan kita dan menyempurnakan percaya kita kepadaNya. Dengan memusatkan pandangan pada Yesus, maka kita akan sanggup untuk menolak godaan yang ada di kiri dan kanan perjalanan hidup kita. Dengan terus melihat kepada Yesus, kita akan memenangkan pertandingan di dunia ini, dan memperoleh mahkota kemenangan dan kerajaan surga. Mengalihkan pandangan dari Yesus memiliki resiko kebinasaan jiwa. Jangan kita lengah ! Tetaplah memandang kepada Yesus.

Have a nice day !

Bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat anda.