Wednesday, June 22, 2011

Ceritakan Pada Yesus

Mazmur 16:2 “Aku berkata kepada Tuhan : Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang baik bagiku selain Engkau.”



Walau pelan, suara mobil dan motor yang melintas di depan toko terdengar cukup jelas. “Selamat datang kesibukan…,” gumam saya dalam hati. Kegiatan di pertokoan ini memang bergerak cepat, mungkin karena di sini ada banyak sekolah dan segala macam kebutuhan tersedia. Tak lama kemudian sebuah mobil besar parkir di depan toko saya. Seorang ibu setengah baya keluar dari mobil, penampilannya sangat serasi. Berikutnya turun seorang wanita muda, rambutnya diikat ekor kuda. Walau memakai kaca mata hitam yang besar, wajahnya yang cantik bisa terlihat jelas. “Selamat pagi,” sambut pramuniaga kami kepada ibunya yang duluan masuk. “Pagi…,” jawabnya dengan santai sambil langsung menuju ke deretan rak display. “Ada yang bisa saya bantu mbak?,” giliran saya yang menyapa anaknya. “Ini anak saya, dia lagi sedih mbak…,” justru ibunya yang menyambut. “Oh maaf, kelihatanya sedang kurang sehat ya?,” tanya saya sambil tersenyum. “Iya..., baru keluar dari rumah sakit, saya baru keguguran…,” kini si wanita muda yang menjawab walau wajahnya tak mampu menyimpan kesedihan.

“Maaf ya mbak, sebetulnya saya juga pernah mengalami seperti mbak. Dan itu adalah kehamilan saya yang pertama,” saya memulai cerita. ”Di usia kehamilan berapa bu…?” tanyanya mulai akrab. “Minggu ke-7. Waktu itu dokter yang menangani saya sedang keluar negeri, padahal saya mengalami pendarahan. Akhirnya saya diperiksa dokter pengganti. Dia menganjurkan agar kandungan saya segera digugurkan karena janin sudah terserang virus dan itu akan mengancam jiwa saya. Tetapi yang paling menyakitkan adalah ketika saya mengetahui bahwa diagnosanya ternyata salah,” saya bercerita sambil membayangkan peristiwa itu lagi. “Saya benar-benar terpukul dan tertekan. Saya tidak mampu menahan kesedihan. Hampir sepanjang hari saya menangis menyesali semua yang terjadi. Untungnya dokter kandungan yang menangani saya menasehati, jika saya tidak mau melupakan kesalahan atau melupakan kesedihan maka saya akan terhalang untuk memiliki anak lagi,” tutur saya melanjutkan cerita. “Ooh…begitu ya bu…?” suaranya pelan mencoba memahami pengalaman saya. Pagi itu perbincangan kami masih berlangsung lama karena saya bagikan semua yang saya saya alami. Wajahnya juga sudah terlihat lebih tenang dan nyaman ketika menceritakan kesedihan, kekhawatiran dan harapannya. “Besok-besok aku boleh datang kesini lagi ya bu untuk berbagi?” tanyanya dengan wajah yang mulai tersenyum. “Dengan senang hati…, tentu saja boleh. Pengalaman akan membuat kita bisa saling menguatkan,” jawab saya. “Wah…, terimakasih ya mbak sudah menghibur anak saya. Pertemuan ini tidaklah sisa-sia”, ujar ibunya yang ikutan mendengar percakapan kami.

Di dalam hidup ada saja saat ketika kita mengalami cerita duka dan kita membutuhkan seseorang untuk berbagi. Tetapi berbagi dengan orang yang sudah mengalami hal yang sama persis seperti kita tentunya akan lebih mengena di hati, karena orang itu bisa betul-betul merasakan seperti apa yang kita rasakan. Ayat kita pada hari mengatakan bahwa tidak ada yang baik selain Tuhan. Yesus sudah mengalami semua kesulitan di dunia ini. Sehingga Yesus dapat merasakan semua yang kita rasakan, apapun bentuk kesusahan itu. Bila kita rasa susah dan sedih, datanglah pada Yesus. Ceritakan semua keluh kesah hati kita pada Yesus. Ia akan mendengarkan dengan penuh kasih. Yesus akan sanggup memberikan penghiburan dan kekuatan. Karena Ia telah mengalami semuanya. Tell it to Jesus today.

Bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat anda dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.