Ibrani 13:2, “Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu Malaikat-malaikat.”
“Bangun, bangun! Sudah jam lima pagi, kita harus bersiap-siap untuk berangkat, supaya adik nanti gak terlambat ke sekolah”, demikian saya membangunkan anak-anak pada pagi itu. Menurut kebiasaan, tentunya kami mengadakan medzbah keluarga sebelum beranjak ke luar rumah. “Mari kita dengarkan baik-baik cerita pagi ini, Papi rindu membacakan supaya kita mengetahui arti hidup yang Allah berikan kepada kita”, demikian saya memulai kebaktian pada pagi itu. Saya sangat terharu dengan satu buku yang saya baca dan menceritakan sebuah cerita menarik. “Saya harus bagikan isi buku ini kepada istri dan anak-anak saya”, inilah tekad dalam hati saya pada saat membaca buku itu. Saya pun mulai menceritakan isi buku yang saya baca kepada keluarga saya. Pada suatu kesempatan, satu keluarga Pensiunan ini ingin menikmati liburan. Pasangan suami istri ini begitu sangat bahagia, ingin menikmati satu perjalanan berdua tanpa gangguan cucu-cucu yang sehari-hari telah merepotkan mereka. Satu malam mereka kesulitan untuk mendapatkan penginapan, bahkan sampai tengah malam mereka tidak mendapatkan tempat untuk menginap. Dengan begitu lelah kedua orangtua ini mendatangi penjaga malam di hotel bintang tiga di kota tersebut. Sang suami memohon; “Bapak, adakah anda mempunyai satu ruangan di mana kami boleh menginap? Kami telah berkeliling kota untuk mencari tempat tetapi semua sudah penuh. Mohon jangan katakan bahwa anda tidak mempunyai kamar di mana kami dapat menginap”.
“Baiklah” jawab si penjaga itu, “Saya tidak mempunyai satu ruangan yang memadai, namun Ibu dan Bapa dapat menggunakan kamarku. Kamar itu tidak sebagus kamar-kamar yang lain, namun cukup bersih dan saya senang mempunyai tamu seperti Ibu dan Bapa”. “Tuhan memberkatimu,” bisik sang istri. Pagi harinya pada waktu sarapan sang suami bertanya kepada salah satu pelayan di hotel untuk memanggil si penjaga malam. Ia mau bertemu dengan dia untuk tugas yang penting. Pada waktu penjaga malam itu masuk, suami itu mengucapkan terimakasih atas kebaikan hatinya dan meminta ia untuk duduk. Apakah anda senang menjadi pimpinan sebuah hotel yang besar di kota “A”?“ Kedengarannya sangat luar biasa”, jawab si penjaga malam. Itulah balasan kebaikan dari seorang penjaga malam mendapat upah sebagai pimpinan umum di hotel yang besar milik kedua orangtua tersebut.
Seringkali kita takut menolong orang lain, apalagi orang yang pertama kali kita bertemu, sering kita ada rasa curiga atau berkata dalam hati saya tidak kenal. Banyak orang yang sering kita lewatkan padahal Tuhan yang menuntun orang tersebut datang kepada kita untuk mendapatkan pertolongan. Ingatlah kata-kata Yesus: Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi aku minum; ketika aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat aku; ketika Aku didalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Jadilah sahabat bagi orang yang memerlukan pertolongan dari anda kapan dan di mana saja, Allah memiliki berbagai cara untuk menguji iman dan kasih saudara dan saya melalui orang-orang yang membutuhkan pertolongan kita.
Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.