Filipi 4:8, “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.”
”Pa, temenin aku tidur ya”, pinta anak bungsuku. Biasanya anak ini memang tidur dengan kakaknya. Namun oleh karena kakaknya saat ini sedang mengikuti sebuah acara di luar kota, maka dia harus tidur sendiri. ”Lho, kenapa? Khan biasanya kalau kakak tidak ada, kamu berani tidur sendiri”, tanyaku. ”Takut”, katanya. ”Nanti ada monster datang”, sambungnya. Selidik-punya selidik, ternyata sore itu anak kami menonton televisi yang berisikan cerita tentang monster yang sering menggangu anak kecil ketika tidur.
”Aku takut monsternya datang ke sini”, katanya. Aku berusaha menjelaskan bahwa cerita itu tidak benar. Bahwa monster itu tidak ada dan Tuhan Yesus, Dia selalu ada untuk menjaganya. Namun, pengaruh apa yang dilihatnya begitu kuat sehingga agak sedikit sulit untuk membuatnya melupakan hal tersebut. ”Ayo, papa temanin. Tapi lain kali, kamu jangan nonton film seperti itu lagi ya”, akhirnya aku mengalah dan menemaninya tidur pada malam itu.
Saudaraku, seringkali kita mengabaikan apa yang kita lihat, apa yang kita dengar dan apa yang kita perbuat. Seringkali kita membiarkan penglihatan kita, pendengaran kita bahkan semua indera kita penuh dengan monster-monster rekaan. Monster perzinahan, monster keserakahan, monster kejahatan, monster kelicikan, monster hawa nafsu, monster iri hati, monster hujat, monster kesombongan, monster kebebalan. Sama seperti anak kami, bilamana dia tidak menonton cerita tentang monster, pastilah dia berani tidur sendiri. Yakin kalau Tuhan Yesus selalu besertanya. Namun saat pikirannya sudah dipenuhi dengan cerita tentang monster tersebut, dia seakan lupa kalau Tuhan Yesus tetap menemaninya. Kini ia berjanji untuk tidak melihat tontonan seperti itu lagi, agar monster itu tidak menggangunya lagi. Saatnya bagi kita juga untuk membuang dan melupakan monster-monster itu agar kita tidak terpengaruh dengan sesuatu yang tidak berkenan kepada Tuhan. Marilah kita isi indera kita dengan segala sesuau yang baik dari Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati.