Sunday, June 26, 2011

Merindukan Perubahan

2 Korintus 5:17 “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru; yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.”



Hari Minggu ini matahari bersinar terang di atas langit. Hari terasa panjang. Mungkin karena kami memilih untuk bersantai melepaskan penat di rumah sambil sesekali menonton televisi dan bercengkrama bersama anak-anak. “Kakak lagi ngapain, kok kelihatannya repot sekali?” tanya saya ketika melihat si sulung mempersiapkan banyak alat di atas meja. “Nanti jam 3 teman-teman mau ke sini mam. Kita lagi ada tugas sekolah, Project Inovasi namanya. Kita harus membuat produk yang inovatif, terus dilengkapi dengan presentasi juga. Untuk presentasi sudah selesai dibuat, sekarang tinggal produknya nih…,” jawabnya menjelaskan. “Kakak satu kelompok sama siapa saja?” tanya saya lagi sambil mengamati si kakak menggunting kertas menjadi beberapa bentuk. “Mama masa nggak bisa tau sih? Kan teman perempuan-ku di kelas cuma 3 orang. Jadi nggak ada pilihanlah… Akan selalu satu grup sama si mentalis,” jawabnya sambil senyum-senyum.

“Kok dia dibilang mentalis kak? Bukannya teman kakak itu lugu dan imut-imut?” tanya saya bingung. “Hahaha…, mama itu kan dulu waktu dia masih TK dan SD. Sekarang dia sudah lain. Sebenarnya mentalis itu julukan dari anak laki-laki buat dia. Tapi kita cewek-cewek jadi ikut-ikutan. Habisnya dia sering marah nggak jelas sih. Kalau sudah marah, huh… nyeremin deh…!” jawabnya sambil tertawa pelan. “Ya ampun kalian ini…, jangan begitu dong! Kasihan kan, dia itu broken home. Kalian justru harus menghibur dia, bukan malah digoda seperti itu,” tegur saya. “I know mama, itu hanya sekedar candaan buat kami. Di sekolah semua guru selalu mengistimewakan dia. Kami semua diminta mengerti dan memaklumi prilaku serta sikap dia yang sangat sensitif dan emosional itu. Lama-lama kita semua jadi sebal ! Tapi karena guru sudah bilang begitu, ya sudah… kita kasih julukan mentalis aja,” wajahnya terlihat cemberut. “Oh gitu, sorry mama kan enggak tahu. Ngomong-ngomong di kelas kalian berarti ada dua orang ya kak yang broken home?” ujar saya lagi. “Iya ma, tapi kalau sama yang satu lagi aku malah kasihan. Dia sekarang malah berubah jadi baik banget. Dia bukan orang yang sombong lagi. Mereka berdua sama-sama jadi berubah deh. Yang sama di antara mereka berdua adalah mereka jadi lebih rajin ke gereja dan isi kata-katanya juga sudah lebh religious dibanding dulu,” jawabnya sambil terus sibuk membereskan perlengkapannya.

Ayat renungan pagi ini mengatakan bahwa siapa yang di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru; yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru telah datang. Sikap manusia dapat berubah-ubah. Dari yang dulu lugu, sekarang menjadi pemarah dan emosional. Dulunya angkuh dan tinggi hati, sekarang menjadi penuh kasih dan perhatian. Tetapi perubahan yang Tuhan buat bagi kita sifatnya pasti, yaitu kita diubah menjadi manusia yang baru, manusia yang telah meninggalkan kebiasaan lama dan menjadi selaras dengan Tuhan. Tetapi perubahan itu tidak akan terjadi jika kita tidak bekerjasama dengan Allah untuk berubah. Untuk berubah, kita harus punya keinginan kuat di dalam diri sendiri untuk mau berubah. Perubahan dimulai dari dalam hati kita, percaya bahwa kita harus meninggalkan kebiasaan lama. Kita datang kepada Tuhan, memohon kekuatan. Kita perlu memulai hari bersama Yesus dan membiarkan Dia melakukan perubahan dalam diri kita. Jadikan perubahan ini sebagai kerinduan kita setiap hari. Have a refreshing holiday !

Bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat anda dengan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.