Sunday, February 12, 2012

“Aduuh … Pusing!”

1 Petrus 5:7, “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.”


Percakapan ini diteruskan oleh Frida, seorang tim kerja wanita di kantor pada saya. Ini adalah percakapan yang terjadi antara dirinya dengan Dwi, salah seorang tim kerja saya di departemen yang sama dengan Frida. “Aduuh … pusing buanget nich mbak … pengen sendirian ke mana yah? Pergi ke satu tempat sepi asyik kali yah sendirian? Sambil merenung nasib.” “Ayo aku temenin” kata Frida, namun Dwi spontan menjawab “Gak usah mbak, pengen sendirian!” Frida, yang selama ini menjadi sahabat bagi Dwi dalam melakukan pekerjaan sehari-hari berusaha menghiburnya. Ia pun menawarkan pertolongan, “Ada masalah apa sih mas Dwi, kok sampe kayak gini … gak seperti biasanya selalu riang … hari ini kok kayaknya muka mas Dwi ruwet buanget, ada yang bisa aku bantu?”

Sepanjang hari itu penampilan Dwi terlihat sangat suntuk dan raut wajah yang terlihat ruwet. Ia lebih banyak berdiam diri, tak sepatah kata canda pun keluar dari mulutnya seperti biasanya. Kebiasaan lainnya adalah menumpang di mobil saya ketika pulang dari kantor. Sore itu, Dwi pun mengikuti kebiasaannya yang satu ini. Ia pun menumpang di mobil saya. Tak heran, Frida sebagai sahabatnya di kantor memohon kepada saya, “Pak, tolong mas Dwi dibantu dihibur donk. Mungkin kalau bapak yang ngajak dia ngobrol, dia mau cerita lebih banyak. Dia lagi banyak masalah keluarga tuh ngomongnya tapi gak cerita detail sama aku.”

Saya pun berusaha menenangkannya. “Pak Dwi, begitulah hidup ya. Banyak yang kita harapkan, ribuan impian yang kita impikan, namun banyak pula yang terjadi di dalam hidup kita di luar harapan dan impian kita. Bisa jadi kita senang, tapi gak mustahil juga kita kadang merasa kecewa. Tapi kadang, gak adil juga ya kalau yang terjadi di luar harapan dan impian kita itu bikin kita senang, terus kalau yang terjadi sebaliknya kita lalu kecewa, betul gak? Masa untuk yang seneng mau, trus untuk yang gak enak kita gak mau, egois donk kesimpulannya? Makanya aku udah cukup lama, kalau ada harapan dan impian selalu ku serahkan dalam doa kepada Tuhan, meminta waktu dan kehendak-Nya yang jadi untuk aku trus aku juga berdoa minta supaya apa pun keputusan Tuhan aku selalu siap dan seneng nerimanya. Jadi aku gak stress, gak suntuk dan lain sebagainya, hidup jadi terasa lebih tenang dan bersyukur selalu.” Aku tidak mau mengorek masalah hidupnya lebih jauh, namun berusaha memberikan kekuatan lewat pengalaman pribadiku, semoga hal itu membantunya. Keesokan harinya pun ia terlihat seperti hari-hari sebelumnya, ada canda dan tawa serta muka yang bersinar dari raut wajahnya. Mari kita nikmati ayat roti pagi hari ini untuk menemani perjalanan hidup kita. Amin.

Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini: