Saturday, February 11, 2012

Kesetiaanku Diuji

Yohanes 15:5, “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”

Aku termenung, seandainya Ibuku masih hidup aku tidak akan sesepi saat ini. Saat di mana seharusnya aku bergembira menikmati suasana yang mengasyikkan. Kuakui, Ibuku adalah seorang yang hebat, walaupun pada saat beliau meninggal belum sempat dibaptis. Yesus selalu ada dalam hatinya, setiap kali mengajakku berdoa beliau mengakhiri dengan doa Bapa kami. Katanya, “Doa Bapa kami itu indah, ada kata-kata mengagungkan Allah, ada pengakuan kesalahan kita, ada permohonan yang sangat sederhana; kalau itu dimohonkan terus menerus dan dikabulkan, segalanya lancar menjalankan kehidupan ini.”

Tahun lalu kejadian ini, di mana permasalahan menimpa keluargaku dan aku sepertinya tak layak untuk duduk menjadi pengurus gereja, surat pengunduran diri hampir kulayangkan. Sepertinya Tuhan sedang tidak berpihak padaku dan aku merasakan Tuhan sengaja menunda pertolongan-Nya. Hari-hari kujalani dengan kehampaan, bahkan aku sempat berhenti membaca firman Tuhan dan aku ingin berlari meninggalkan semua yang kumiliki, di suatu tempat tanpa seorang pun yang ku kenal. Tidak masuk akal bagiku seorang berkata manis memberi nasehat melalui firman Tuhan tapi lakunya di rumah berbeda. Beberapa saat aku terus merenung, ku pandang foto kedua orang tuaku, seandainya ….. seandainya …?????

Satu malam dini hari aku sadar terbangun dan berlutut berdoa mohon pengampunan-Nya. Untung aku segera diberi kesadaran bahwa Tuhan bukan meninggalkan aku, namun memberiku suatu pelajaran kepercayaan, kesetiaan dan kesabaran. Aku percaya tidak pernah ada masalah yang tidak bisa Tuhan selesaikan. Tuhan mendengar lebih dari yang kita katakan. Tuhan menjawab lebih dari yang kita minta. Tuhan memberi lebih dari yang kita inginkan dan aku juga menyadari bahwa aku tidak akan mendapatkan kedamaian tanpa Tuhan. Tuhan adalah pokok anggur dan aku adalah ranting-rantingnya yang tak akan pernah patah kalau aku tetap didalam-Nya. Terima kasih Tuhan. Amin.

Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini: