Sunday, February 05, 2012

Ketika Otak Terasa Buntu

Mazmur 31:22, “Terpujilah Tuhan, sebab kasih setia-Nya ditunjukkan-Nya kepadaku dengan ajaib pada waktu kesesakan!”





Masa penulisan tugas akhir merupakan masa yang cukup berat untukku, di mana aku harus hilir mudik ke tempat menyusun skripsi, belum lagi perut yang semakin membuncit karena sedang mengandung anak yang kedua. Jarak rumah ke tempat pengambilan data cukup melelahkan dengan naik bis sebanyak dua kali dan perjalanan cukup panjang. Waktuku terbuang di jalan tidak separah sekarang bisa sampai dua jam lamanya untuk menjangkau, namun hal ini benar-benar sangat melelahkan ditambah dengan kondisi kehamilanku saat itu.

Bab I berjalan dengan mulus, dosen pembimbing menyetujui langsung dengan judul dan thema skripsi. Bab II saya selesaikan juga berjalan mulus walaupun bagaikan jalannya roda pedati, lambat tapi pasti. Bab III memiliki tantangan tersendiri bagiku. Otakku tiba-tiba terasa buntu dan sulit untuk merangkai kata-kata, aku benar-benar bingung! Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan sementara waktu pengumpulan skripsi sudah semakin dekat. Kutinggalkan tumpukan kertas-kertas, aku pergi ke Monas bersama anak sulung sambil duduk-duduk melepaskan kepenatan jiwa. Entah mengapa kamus di otakku rasanya mampet tertutup. Ketika sedang asyik melamun, tiba-tiba mataku tertuju pada seorang ibu tanpa tangan duduk di tikar sambil menyuap anaknya dengan sendok di kakinya. Sungguh pemandangan yang menyentak hatiku sekaligus membukakan kamus di otakku yang sudah sempat membeku.

Aku menyadari bahwa Allah tidak pernah kehilangan jejak atas situasi apapun, meskipun keadaan tersebut seolah tidak terkendali, namun Dia tetap ada di sana. Allah telah membukakan mata hatiku untuk semakin bersemangat menyelesaikan skripsiku. Apapun rintangan yang kita hadapi, Dia sanggup melepaskan kita semua. Ketika otak terasa buntu dan tiada jalan keluar, ingatlah Allah yang menciptakan-Mu adalah Allah yang Ajaib dan Perkasa, tiada yang mustahil bagi-Nya. Datanglah kepada-Nya dan mohon petunjuk penyelesaian dari-Nya. Jangan biarkan akal pikiranmu menguasai dirimu, sebab engkau memiliki keterbatasan dalam hal apapun walau sehebat dan sepintar apapun dirimu! Sejak hari ini, ingatlah akan segala keterbatasan yang engkau miliki. Mintalah petunjuk dan pertolongan Allah terlebih dahulu sebelum engkau melakukan seluruh tugas dan kegiatanmu. Amin.

Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini: