Untuk segala keputusan yang kita ambil, tentu ada resikonya. Dalam pergumulan hidup untuk mendapatkan pasangan, Allah pun segera menjawab permohonanku. Kini, aku pun harus siap menerima resiko sering ditinggal suami dinas ke luar kota sebagai satu paket jawaban doa saya. Ketika memutuskan menikah dengannya, sudah tau kalau akan banyak dinas di luar kota apalagi di akhir dan awal tahun.
Di tinggal suami yang sedang bertugas di luar kota membuat hati selalu rindu dan cemas. Namun, saya menjadikan ini sebagai hal yang biasa karena kebetulan saya sibuk dengan pekerjaan di kantor, sehingga di tinggal suami dinas ke luar kota tidak membuat saya terlalu bersedih hati, tapi perasaan rindu ingin cepat-cepat bertemu dengan orang yang kita sayangi pasti selalu ada. “Kepada-Mu aku menyerahkan suamiku yang bekerja di luar kota. Jauhkan dia dari segala marabahaya, rencana jahat orang lain dan pencobaan. Berikan pula baginya kesehatan dan kemampuan untuk menyelesaikan seluruh tugasnya dan biarlah kami dapat dipertemukan kembali dalam keadaan sehat dan berbahagia.” Inilah yang menjadi doaku setiap hari ketika aku harus berpisah dengan suami karena pekerjaan.
Bagaimana dengan kerinduan kita untuk bertemu dengan Yesus yang terkasih. Semua kita yang hidup dalam Yesus Kristus begitu dalam penantian ingin segera bertemu dengan Yesus yang telah menciptakan dan menyelamatkan kita. Bertemu dengan-Nya untuk hidup bersama dan kekal selamanya. Takkan ada perpisahan kelak, hidup penuh damai dan sukacita. Adakah kerinduan untuk bertemu dengan-Nya menjadi target utama hidup kita? Persiapan apakah yang kita adakan ketika sedang menantikan sang Kekasih kita untuk datang menjemput kita? Kiranya saudara dan saya tetap terjaga setiap saat dalam menantikan sang Kekasih itu. Amin.
Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini: