Rabu Malam-01 Feb 2012
"Buku Kemenangan Akhir Bab 5 : John Wycliffe"
Acara Kebaktian Rabu Malam gereja Kemang Pratama tanggal 01 Feb 2012 di mulai pukul 19.45 WIB. Sebagai pemimpin acara Ibu Adeline, didahului dengan mengundang kehadiran Roh Kudus di tengah-tengah perbaktian dengan berdoa di dalam hati masing-masing, dilanjutkan dengan Lagu pembukaan dari LS No. 146 – “ Brilah padaku Alkitab yang Suci”, dan sebagai doa pembuka dilayangkan oleh Bp. Willy Wuisan.
Dalam malam permintaan doa ini, beberapa kesaksian dan pokok2 doa telah disampaikan oleh beberapa anggota jemaat, seperti : 1. Kesaksian Bp. Dharlen Simanjuntak atas berkat pimpinan Tuhan kepada mereka (Bp. Dharlen & anaknya) karena telah terlepas dari bahaya saat memanaskan makanan pada malam itu. 2. Ibu Adeline bersaksi bahwa banyak orang yang mencoba mendekati untuk meminta segera melepas rumahnya untuk diserahkan/dijual kepada pihak developer, meminta bantuan doa agar Tuhan memberikan jalan terbaik, 3. Ibu Lience Manurung bersyukur terhindar dari sakit yang mengganggunya minggu lalu yang sempat di khawatirkan adalah stroke, namun puji Tuhan setelah melakukan pemeriksaan, dokter menyatakan bukan penyakit stroke. 4. Mendoakan saudara2 seiman yang sedang sakit, Ibu Surbakti dll, 5. Family of the Month – Kel. Richard Pelaupessy, agar Tuhan berkenan menjawab doa2 yang telah mereka dan anggota jemaat sampaikan kepadaNya. Maka anggota jemaat membentuk kelompok doa yang terdiri 2-3 orang/kelompok dan mendoakan pokok2 doa dan kesaksian yang telah disampaikan sebelumnya.
Sebuah lagu special mengawali firman dibawakan oleh Ibu2 Kemang Pratama, dari Ls. No. 100 – Betapa Teguh Persatuannya”.
Pembahasan firman malam ini diambil dari buku “Kemenangan Akhir” bab V, dibawakan oleh Ibu Evelyn Sormin dengan judul “John Wycliffe” yang menceritakan bagaimana perjuangan seorang yang bernama John Wycliffe pada abad ke XIV, seorang ahli filsafat yang sangat mengerti peraturan2 Gereja, yang ketika itu dikenal dengan sebutan Bintang Fajar Reformasi , bagaimana perjuangannya membawa pekabaran di lingkungan kerajaan Inggris yang begitu menentang peradaban di bawah kuasa kepausan dan gerakan biarawan2 yang cukup menonjol ketika itu. Dengan keberaniannya dia menentang keras 4 (empat) hal atas kesalahan Paus/Roma:
- Upeti atas kerajaan
- Menentang Biarawan
- Memberikan kuasa kepada Biarawan atas pengampunan dosa
- Biarawan diperkenankan untuk mengeluarkan surat pengampunan dosa
Oleh karena keberaniannya dia diancam akan di tahan bahkan di bunuh oleh pengikut2 Paus, namun dengan cerdik dia mencoba mencari dukungan, dengan cara mendekati kelompok2 lansia, orang2 sakit dan miskin yang secara rohani mereka memerlukan kekuatan dan pengharapan di dalam kehidupan mereka. Pada akhirnya mereka menjadi pengikut John Wycliffe yang setia dan meneruskan perjuangan pekabaran yang telah diperkenalkan kepada mereka. Semangat yang berkobar2 dan usaha yang berapi-api itu tak jarang di halang2i oleh pengikut Paus, namun mereka tidak pernah gentar dan undur sampai saat dimana John Wycliffe terganggu kesehatannya yang akhirnya jatuh sakit dan meninggal dunia. Demikianlah pekabaran Allah telah di perkenalkan dan diperjuangkan oleh John Wycliffe dan pengikutnya di abad XIV, dan semangat itulah yang saat ini sedang ditularkan kepada kita anggota jemaat gereja Masehi Advent Hari ke-7 sedunia, agar kita juga dapat memiliki semangat yang berkobar2 di dalam mengabarkan Injil KebenaranNya, dan oleh tuntunan tanganNya kita akan dimampukan untuk menjadi pemenang.
Menyambut firman yang disampaikan malam itu, anggota jemaat menyanyikan LS No. 107 – “Sorakanlah Prang” dan diakhiri doa tutup yang dilayangkan oleh pembicara , Ibu Evelyn Sormin. Acara permintaan doa malam itu berakhir penuh berkat, anggota jemaat keluar dengan teratur baris demi baris, saling bersalaman dan berpisah menuju tempat kediaman masing-masing. Selamat Malam, sampai bertemu kembali di tempat yang sama pada kebaktian malam Sabat - Vesper. Tuhan memberkati!
-Lynda Karman-