Monday, February 27, 2012

Dia Meninggikanku

1 Samuel 2:1, “Lalu berdoalah Hana, katanya: “Hatiku bersukaria karena Tuhan, tanduk kekuatanku ditinggikan oleh Tuhan; mulutku mencemoohkan musuhku, sebab aku bersukacita karena pertolongan-Mu.”


Kini status sosialku berubah sudah. Saya telah menjadi seorang istri. Ada banyak orang yang mengucapkan ‘Selamat’ atas pernikahanku. Pergumulan hidupku yang dulunya adalah mencari pasangan hidup, kini telah selangkah maju yakni untuk mendapatkan keturunan. “Semoga kita cepat mendapatkan momongan ya Pa”, ucapku kepada suami sebagai bentuk kerinduan hati dan kodrat sebagai seorang wanita yang menikah. Suamiku pun mengangguk pertanda setuju.

“Pa, aku positif hamil”, teriakku kegirangan setelah saya melihat hasil pemeriksaan urine. Wajah suamiku pun terlihat gembira dan ceria mendengar berita itu. “Ayo, kita periksa ke dokter untuk memastikan sudah berapa lama usia kehamilan dan kali aja ada vitamin atau obat bahkan suntikan yang harus diberikan dokter untuk seorang ibu hamil”, ajak suamiku sebagai respons atas berita bahagia ini. Hal ini terjadi tidak lama setelah usia pernikahan kami. Menginjak usia kandungan pada bulan ketiga, kami diterpa badai yang tidak diduga-duga, “Ibu, mohon maaf saya harus sampaikan berita ini”, kata dokter ahli kandungan yang menangani kehamilanku. “Ada apa dok?” tanyaku kepada dokter penasaran. “Janin ibu tidak berkembang – blighted ovum. Satu-satunya cara yang dilakukan, janin harus dikuret”, jelas dokter kepada saya dan suami. Pendapat dokter ini dikuatkan oleh dokter spesialis kandungan lainnya lewat pemeriksaan opini kedua yang kami lakukan.

Akhirnya kami memasrahkan diri kepada petunjuk dokter dan keyakinan kepada keputusan Allah terindah bagi hidupku dan suamiku. Kini sang janin pun dikuret. Allah sungguh baik bagi keluarga kami. Kesedihan hati atas janin yang harus dikuret digantikan kembali oleh-Nya melalui penganugerahan janin yang baru dalam kandungan saya tidak lama setelah tragedi pertama kami alami. Hal ini tepat seperti yang diungkapkan dokter kandungan kami, “Tidak lama setelah dikuret, ibu pasti akan segera hamil.” Allah mengerti kerinduan hati saya dan suami sama seperti Allah mengerti jeritan hati Hana untuk mendapatkan kepercayaan sang bayi Samuel ketika itu. Kini, Allah telah meninggikan dan mengangkatku dari kesedihan itu dan aku mau bersukaria karena pertolongan-Nya bagi keluarga kami. Amin.

Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini: