“Mami tunggu aja di sana, nanti aku ke sana lalu supir yang membawa mobil Mami pulang, kita bareng ke undangan.” Pesan ini saya kirimkan lewat BBM kepada istri, karena kami mendapat undangan untuk menghadiri makan malam bersama atas syukuran ulang tahun seorang Ibu. Tak lama berselang, istri saya bertelepon dan mengatakan, “Papi aja deh yang berangkat ke sana, aku terasa capek banget, hari ini banyak kegiatan. Aku sekarang sedang dalam perjalanan pulang dari rumah sakit menuju ke rumah.” Saya pun membalas lewat telepon, “Ya udah kalau gitu, aku langsung meluncur ke undangan makan malam.”
Kami masih terlibat pembicaraan hingga beberapa menit ke depan, tiba-tiba istri saya berkata, ”Malam ini, kakak dari Taman Mini yang jaga Mamak di rumah sakit.” Cukup mengagetkan perkataan ini buat saya, sehingga saya langsung bertanya, “Dia yang jaga? Emang besok dia gak kerja?” Setahu saya selama ini kakak ipar saya ini bekerja sebagai guru di salah satu sekolah di daerah Bekasi. Betapa tersentak kaget hati saya ketika mendengar kakak ipar saya sudah tidak bekerja. “Aduh …. kasihan banget mereka kalau begitu. Belum cicilan motor, uang sekolah anak dan biaya hidup mereka sehari-hari, itu semua kan biaya yang besar”, kataku kepada istri. Maklum, abang saya pekerjaannya hanya membuka usaha bengkel kecil-kecilan dengan kondisi fisik yang tidak sempurna.
Pikiran saya terganggu memikirkan keadaan mereka. Selama ini kami memberikan dukungan finansial setiap bulannya. Saya menghentikan dukungan bulanan itu beberapa bulan setelah kakak ipar saya mendapatkan pekerjaan. Sekarang pun tantangan bagi saya dan istri untuk memberikan dukungan finansial kepada mereka ketika keluarga lainnya kurang menaruh perhatian atas hal-hal tersebut. Dalam doaku pagi ini pun saya serahkan mereka ke dalam tangan Tuhan supaya Ia bertindak atas jalan hidup mereka. Tantangan bagi kita hidup sebagai kakak beradik adalah untuk saling menopang. Ayat kita pagi ini mengajarkan kita untuk hidup prihatin dan memperhatikan orang-orang lain yang lebih miskin dari kita teristimewa keluarga sedarah sedaging sendiri. Kurang bermanfaat kita memberikan pertolongan kepada banyak orang dan melupakan keluarga sedarah sedaging sendiri yang juga memerlukan perhatian kita. Kiranya kita sanggup merenungkan ayat roti pagi hari ini untuk penyembahan kita yang sempurna kepada Allah termasuk melalui harta yang Tuhan titipkan untuk kita kelola. Amin.
Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini: