Monday, March 19, 2012

Bekerja Untuk Hidup

Matius 6:20, “Janganlah kamu mengumpulkan harta harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar dan mencurinya. ”

“Hello apa kabar nih. Ketemu lagi setelah hampir empat tahun kita kembali berada di kota asal. Kalian dulu kembali ke sini bulan apa ya?” kami ngobrol bersama suami dari sahabat istri saya sementara istri saya, anak-anak asyik dengan obrolan sendiri. Tak jarang pula mereka tertawa terbahak-bahak, namun kami tidak mengetahui persis apa yang membuat mereka tertawa. “Kami kembali ke kota ini bulan April, berarti kami lebih dulu dibandingkan keluarga bapak”, jawab sang suami dari sahabat istri saya.

“Balik ke Jakarta bekerja di perusahaan yang sama atau berganti perusahaan Pak Tommy?” tanyaku sambil kami menikmati santapan malam. “Oh, saya pindah perusahaan Pak. Sudah setahun mereka mengincar saya tapi gak pernah saya tanggapi, sampai akhirnya saya menyerah dan menerima tawaran pekerjaan ini”, jelas sang Papa dari dua anak pria ini. Ia pun menceritakan panjang lebar bagaimana dia bekerja di perusahaan saat ini diberi imbalan gaji dua kali lipat dari gaji semula dengan fasilitas lainnya yang tak kalah menarik. Namun betapa istri dan anak-anaknya mengeluh karena sang suami dan Papa dari dua anak ini berangkat kerja pukul setengah enam di pagi hari dan kembali ke rumah pukul 1 pagi. Demikian kegiatan yang dikerjakan oleh sang bapak setiap hari, belum lagi banyak tugas ke luar kota hingga berminggu-minggu. Tidak ada waktu untuk keluarga, tak ada waktu bersantai. “Sedang ketika saya berada di gereja pun mengikuti kebaktian harus menjawab telepon, sms atau bbm jika sewaktu-waktu boss menghubungi saya”, kata sang bapak yang bekerja di salah satu perusahaan pemilik stasiun siaran TV RCTI.

“Sampai kapan bapak bisa bertahan seperti ini. Duit sih ada tapi korban istri dan anak-anak termasuk badan bapak sendiri lama-lama gak tau seperti apa jadinya”, aku mengingatkan dia yang mengangguk-angguk membenarkan perkataan saya. Adakah waktu bagi saudara dan saya bersama keluarga bersekutu dengan Allah sang Pemberi Hidup yang melimpahkan kekayaan bagi manusia? Atau adakah kesibukan dan bisnis saudara mengambil seluruh bagian waktu berinteraksi anda dengan Allah, melupakan pentingnya waktu bersama bagi istri dan anak-anak dan mengutamakan bisnis saudara semata? Bekerjalah untuk hidup dan bukan hidup untuk bekerja. Nasihat Alkitab pagi ini meminta saudara dan saya untuk lebih mementingkan perkara-perkara rohani yang tak ternilai dibandingkan dengan harta duniawi yang ternilai entah seberapa pun besarnya. Pastikan harta rohani saudara dan keluarga terselamatkan kelak ketika Yesus datang kedua kali. Amin.

Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini: