Kejadian 41:39-40, “Kata Firaun kepada Yusuf: Oleh karena Allah telah memberitahukan semuanya ini kepadamu, tidaklah ada orang yang demikian berakal budi dan bijaksana seperti engkau. Engkaulah menjadi kuasa atas istanaku, dan kepada perintahmu seluruh rakyatku akan taat, hanya takhta inilah kelebihanku daripadamu.”
“Posisi di mana Pak? Saya sudah jalan menuju ke Jatinegara. Aku janjiannya di situ sama istriku. Kita mau ketemu di mana?”, pesan ini masuk melalui BBM kepada saya pada pukul lima lewat empat belas menit di sore hari. Saya sedang mengatur tempat pertemuan dengan bekas teman kantor saya di perusahaan sebelumnya. “Gimana kalau kita ketemu di restoran tempat kita biasa makan yang ada di Jl. Dewi Sartika?” ujarku kepadanya menawarkan tempat pertemuan. Aku dan temanku pun akhirnya meluncur menuju ke tempat yang kami sepakati.
Malam itu pun terasa senang dapat bertemu kembali dengan teman bekas kantor. Ia bersama istrinya mengadakan jamuan makan malam untuk saya. Telah lama kami sepakati agar dapat makan malam bersama, namun baru malam itu dapat terealisasi. Kami memiliki selera makan yang hampir sama, sehingga sangat mudah mencari restoran untuk dikunjungi. Sebagaimana lazimnya, tentunya ada banyak obrolan yang kami bicarakan, satu dengan yang lain saling berbagi cerita suka dan duka. Makan malam pun selesai, tiba-tiba istrinya bergumam, “Pak, masih inget gak waktu bapak mau pindah kerja, suami saya sampai ‘tepar’, sakit berhari-hari hanya karena keputusan perusahaan yang dianggap tidak ‘fair’ sama dia. Badan segede ini, sampai jatuh sakit gara-gara masalah seperti itu, heran Pak ya? Tapi sekarang, semua itu tinggal cerita. Buktinya Allah memberikan jauh lebih baik, bahkan berlipat ganda dari yang sebelumnya, tapi suami saya harus pake acara sakit dulu”, sambil ia menertawakan suaminya atas kejadian yang lalu.
Demikianlah rahasia hidup kita, tidak ada yang tahu, kecuali Allah. Sama seperti Yusuf yang tidak bersalah terhadap saudara-saudaranya, harus masuk ke dalam lubang sumur, dijual kepada seorang saudagar, terpisah dari orang tuanya dan saudara-saudaranya, tinggal sebagai orang asing di negeri lain. Namun demikianlah rupanya Allah mengijinkan segala peristiwa baik dari yang terburuk sekalipun dapat menghasilkan karya yang terbaik dan tidak diduga oleh setiap orang. ‘Habis gelap terbit terang’, demikian pepatah Indonesia berkata. Dibutuhkan kesabaran kita untuk menjalani setiap jenis peristiwa kehidupan yang kita lalui, sebab dibalik kesulitan pasti ada kelepasan dan dibalik segala permasalahan pasti ada jalan keluar. Kita perlu belajar seperti Yusuf, yang tidak cengeng dalam menghadapi permasalahan, bahkan tetap setia dalam iman-Nya kepada Allah, maka kesetiaannya itu menghasilkan kebaikan yang berlipat ganda. Masihkan anda mau mengeluh dan bersungut-sungut hari ini? Ataukah anda akan berlaku seperti Yusuf, bergantung sepenuhnya kepada kesetiaan Allah dalam memeliharakan hidup kita?
Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini: