Monday, March 05, 2012

Sadar Akan Bahaya

Matius 26:41, “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.”


Kami telah berada di kota kembang selama liburan akhir pekan. Kehadiran kami di kota itu sesungguhnya bukan untuk tujuan menikmati liburan akhir pekan semata, namun yang terpenting adalah untuk menghadiri acara pernikahan keponakan kami yang diadakan di kota itu. Jarum jam di tangan saya menunjuk pukul enam lewat tiga puluh tiga menit pada petang hari. Langit terlihat mendung. Awan gelap menutupi pemandangan ketika kita menatap ke langit. Hujan baru saja mengguyur kota itu dan membasahi tumbuh-tumbuhan yang telah sejak siang terbakar oleh panas terik matahari.

Kami pun bergegas keluar dari dalam areal parkir gedung resepsi yang terletak jauh di pinggir kota. Namun demikian, suasana perjalanan yang lurus dan panjang, serta kendaraan yang tidak terlalu ramai membuat perjalanan kami hendak pulang menuju ke Jakarta terasa lebih lancar. “Pak, kita jalan pelan-pelan aja, gak apa-apa kan ya?” tanya sang supir yang mengendarai kendaraan yang saya tumpangi. “Saya paling takut ngebut kalau hujan seperti ini, takutnya licin, belum lagi kendaraan yang di depan kita juga ramai dan bergerak lambat juga”, aku sang supir saya. Kami telah berada di jalan tol hendak pulang menuju Jakarta saat hujan kembali mengguyur kota kembang itu.

Alangkah baiknya jika kita menyadari sepenuhnya siapakah diri kita? Apakah yang menjadi kelemahan kita? Sama seperti supir saya yang sadar akan kemungkinan terjadinya bahaya lebih besar untuk memacu laju kendaraan dengan kecepatan tinggi di saat hujan mengguyur jalanan yang kami lalui. Ayat kita pagi ini mengingatkan kita betapa lemahnya tubuh jasmani kita ini bahkan condong kepada perbuatan yang tidak baik. Namun kita akan tertolong ketika kita menyadari hal itu, sehingga lebih waspada untuk tidak selalu jatuh ke dalam pencobaan yang mendatangkan dosa bagi kita dan kekejian bagi Allah. “Berjaga dan berdoa” menjadi satu-satunya kunci keberhasilan kita melawan keinginan daging kita untuk jatuh ke dalam dosa. Amin.

Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini: