Wednesday, March 07, 2012

Tak Tergiur

2 Raja-raja 5:26-27, “Tetapi kata Elisa kepadanya: Bukankah hatiku ikut pergi, ketika orang itu turun dari atas keretanya mendapatkan engkau? Maka sekarang, engkau telah menerima perak dan dengan itu dapat memperoleh kebun-kebun, kebun zaitun, kebun anggur, kambing domba, lembu sapi, budak laki-laki dan budak perempuan, tetapi penyakit kusta Naaman akan melekat kepadamu dan kepada anak cucumu untuk selama-lamanya. Maka keluarlah Gehazi dari depannya dengan kena kusta, putih seperti salju.”

“Hei selamat malam apa kabar? Dari mana tau nomor telepon ini?” sapaan khas dari seorang sahabat yang suka senyum, ramah serta pandai bergaul ini terdengar dengan jelas lewat pesawat telepon pada malam itu. Sudah lama kami tidak bertemu bahkan bertelepon pun sangat jarang karena kesibukan masing-masing di samping lokasi tinggal dan kerja kami yang saling bertolak belakang satu dengan yang lain.

Saya harus menelepon dia pada malam itu karena keperluan mendesak atas penugasan yang diberikan pimpinan kepada saya. Lama saya mengingat-ingat seluruh kenalan saya barangkali ada yang cocok untuk memenuhi kebutuhan perusahaan kami saat ini. Saya diminta untuk merekrut seorang pemimpin untuk salah satu departemen yang ada di perusahaan khususnya yang menangani kepegawaian. “Aku lagi mencari orang yang kompeten di bagian kepegawaian. Apa kau masih menangani departemen seperti yang aku butuhkan saat ini?” tanyaku kepadanya untuk memastikan saya berbicara dengan orang yang tepat. Saya pun menceritakan panjang lebar tentang perusahaan kami dan seluruh tugas-tugas serta hak yang akan didapatkan untuk jabatan tersebut.

“Terima kasih banyak karena kamu ingat sama aku bahkan menawarkan tawaran menarik ini. Sesungguhnya ini tawaran yang cukup bagus dan remunerasi yang sangat menggiurkan. Hanya saja aku baru delapan bulan bekerja di perusahaan ini, sementara ada banyak daftar yang saya harus bereskan dan telah menjadi kesepakatan saya sama pimpinan saya bahwa saya akan menyelesaikannya. Aku merasa tidak etis kalau saya tinggalkan begitu saja seolah-olah saya lari dari komitmen saya. Saya tidak mau membuat pimpinan saya kecewa akan hal ini. Mungkin di lain kesempatan, saya dapat menerima tawaranmu.” Sungguh salut ketika seseorang tidak hanya fokus kepada hal-hal materi seutuhnya dan mengabaikan perkara lainnya. Tidak seperti Gehazi yang cinta akan harta benda, tamak dan rakus akan kekayaan yang tidak sepatutnya ia terima sehingga ia menderita kusta akibat menuruti keinginan hatinya. Semoga kita tidak meneladani tindakan Gehazi, tidak hanya berpusat pada hal-hal materi dan kehormatan dunia hingga mengorbankan iman kebenaran kita, sebab Allah sanggup melakukan segala sesuatu yang baik bagi kita jika kita sungguh-sungguh meyakininya. Amin.

Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini :