Yakobus 3:16, “Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.”
Ia berperawakan tinggi dan ganteng. Menamatkan pendidikan sebagai seorang sarjana dari salah satu institut atau universitas yang masuk bilangan top 5 di Indonesia. Memang ia adalah orang yang pintar. Terbukti karena kemampuannya dalam mendesain dan menemukan cara-cara baru untuk pengembangan sistim kerja suatu mesin, membuat karirnya menanjak terus. Sesungguhnya, ia adalah seorang sarjana teknik mesin yang handal. Atas kinerjanya yang luar biasa pula, ia mendapatkan penghargaan dari perusahaan untuk menyelesaikan pendidikannya di tingkat pasca sarjana.
Bekerja sebagai seorang engineer sejak perusahaan berdiri. Ia pun dengan setia mengemban tugas yang dipercayakan dengan setia dan loyal. Waktu berjalan, ia pun dipercayakan menjadi seorang manajer yang fokus menangani masalah engineering. Kehandalan otaknya dan kemampuan memimpin membawa ia menaiki jenjang karir menjadi salah seorang direktur perusahaan. Tidak berhenti sampai di situ saja bahkan kini ia menduduki jabatan sebagai seorang Presiden Direktur perusahaan yang sama. Sungguh pencapaian yang luar biasa. Namun, di tengah keberhasilannya dalam karir, perjalanan bahtera rumah tangganya tidak sebaik perjalanan karirnya. Pernikahannya dengan seorang wanita yang berprofesi sebagai seorang dokter tidak bertahan lama. Kini ia hidup terpisah dengan kedua putrinya setelah putusan pengadilan agama mensahkan perceraian mereka.
Merasa kuat dan benar dalam posisi masing-masing. Tak satu pun mau mengalah di antara mereka, anak-anak menjadi korban keributan antara ayah dan ibu. Tepatlah nats firman Tuhan pada ayat roti pagi hari ini, di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. Rumah tangga bahkan anak-anak pun terlantar dan menjadi korban mementingkan diri sendiri antara ayah dan ibu, ketika satu sama lain merasa dirinya benar. Ditambah dengan profesi dan karir yang baik dari kedua belah pihak akan menunjang munculnya egois dari kedua insan. Celaan demi celaan bahkan tuduhan demi tuduhan saling dilontarkan oleh kedua belah pihak, terjadilah kekacauan dalam rumah tangga. Berdoalah kepada Allah agar masing-masing kita di beri kerendahan hati dan kemauan untuk saling mengalahkan diri satu dengan yang lain demi keutuhan perjalanan rumah tangga kita hingga menuju surga kelak. Kita perlu merendahkan hati di hadapan Allah yang telah menebus dan menyelamatkan kita, maka kita akan berada dalam tuntunan dan pemeliharaan-Nya. Amin.
Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini: