Wednesday, March 21, 2012

Tulisan Itu Menyadarkanku

Matius 22:37, “Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.”

Sementara lagi bergelut dengan keramaian kendaraan di jalan tol pada siang hari, saat kebosanan duduk berlama-lama di dalam mobil mengganggu kenyamanan perjalanan, tiba-tiba masuk lewat bbm dari seorang kenalan sebuah tulisan yang penuh inspirasi dan membuat hati terasa nyaman dan bersyukur.

Tulisan penuh inspirasi itu berbunyi demikian, “Di saat kamu ingin melepaskan seseorang, ingatlah pada saat kamu ingin mendapatkannya; di saat kamu mulai tidak mencintainya … ingatlah saat pertama kamu jatuh cinta padanya; di saat kamu mulai bosan dengannya … ingatlah selalu saat terindah bersamanya; di saat kamu ingin menduakannya … bayangkan jika dia selalu setia; saat kamu ingin membohonginya … ingatlah saat dia jujur padamu, maka kamu akan merasakan arti dia untukmu. Jangan sampai di saat dia sudah tidak di sisimu, kamu baru menyadari semua arti dirinya untukmu. Yang indah hanyalah sementara, yang abadi adalah kenangan, yang ikhlas hanya dari hati, yang tulus hanya dari sanubari, tidak mudah mencari yang hilang; tidak mudah mengejar impian.”

Saya terdiam sejenak sambil merenung. Tepatlah perkataan di atas. Sesungguhnya kita telah menerima yang terbaik dari Allah melalui pasangan hidup yang kita miliki saat ini. Namun seiring berjalannya waktu, segala sesuatu yang indah dan berkesan di waktu yang lalu, perlahan-lahan mulai pudar dan fokus perhatian kita berubah kepada perkara lain yang mengurangi kasih sayang kita. Hal yang sama kita bersikap kepada Allah yang telah memberikan segala-galanya bagi kita. Terlalu mudah bagi saudara dan saya untuk melupakan apa yang Allah telah kerjakan, apa yang Allah telah berikan dan kasih sayang yang ia tunjukkan. Kita berubah setia kepada-Nya, oleh karena harta benda yang melimpah telah bersama kita, kehormatan dan pujian dari dunia telah melekat dalam diri kita. Kita melupakan bahwa semua itu berasal dari kebaikan-Nya bagi kita. Marilah kita menghitung kembali bagaimana baiknya Tuhan itu, bersyukur dan jadilah setia kepada-Nya hingga kesudahan, sebab Ia telah terlebih dahulu memberikan segala-galanya bagi kita. Amin.

Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini: