Saturday, March 31, 2012

Kuis Follow The Bible Tanggal 31 Maret 2012



History Free game suggested from Quizz.biz

Capek Banget Peragain Itu!

Matius 18:2-3, “Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka lalu berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.”

Setiap tahunnya kami berusaha untuk membawa anak-anak kami berlibur baik di dalam maupun ke luar negeri, baik pada saat hari libur panjang sekolah maupun ketika ada hari-hari libur yang jatuh pada akhir maupun awal pekan. Hal ini kami rasakan menjadi satu hal yang sangat penting untuk melepas rasa letih selama ini baik bagi kami yang bekerja sebagai karyawan di kantor maupun bagi anak-anak kami yang hampir selama sepekan mengikuti kegiatan kurikuler di sekolah maupun ekstrakurikuler yang cukup menyita waktu mereka hingga sore bahkan malam hari.

Kami telah berada di dalam pesawat sekitar lima belas menit sebelum pesawat diberangkatkan. Petugas yang melayani di dalam pesawat pun mulai mengeluarkan alat-alat peraga keselamatan yang harus diperagakan di hadapan para penumpang demi melengkapi pengetahuan para penumpang terhadap alat yang tersedia jika ada keadaan darurat terjadi di dalam pesawat. Sementara pelayan di pesawat memperagakan alat oksigen, tiba-tiba anak kami yang bungsu berkomentar, “Papi, untuk apa tiap kali kita naik pesawat pramugari selalu menerangkan alat oksigen dan yang lainnya itu sementara sekalipun itu gak pernah ke pake seperti apa yang diterangkan termasuk jaket pelampung juga.” Sambil tersenyum dan memeluknya saya pun berkata kepadanya, “Nak, kita harus berdoa supaya alat yang diterangkan untuk dipakai itu semua gak perlu kita pake karna tidak terjadi apa-apa di dalam perjalanan. Itu harus diterangkan kalau sewaktu-waktu terjadi bahaya, supaya kita tau ngapain.”

Polosnya anak bungsu kami berpikir, sehingga ia merasa sang pramugari membuang-buang waktu untuk menerangkan hal itu, sementara hal itu tidak pernah terjadi. Dia tidak sadar bahwa jikalau salah satu dari alat yang diperagakan tersebut digunakan berarti bahaya sedang terjadi. Kepintaran, kemampuan menganalisa dan hikmat manusia di dunia tidak dibutuhkan untuk memperlengkapi kita masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Kepolosan dan kejujuran seseorang seperti seoraang anak kecil termasuk seperti polosnya cara berpikir anak kami, itulah yang kita butuhkan dalam memelihara iman kita bertumbuh setiap hari untuk memperoleh hidup yang kekal. Kiranya kita menyadari keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam diri kita, hampir kepada-Nya dengan segala kelemahan dan kekurangan kita dan percaya sepenuhnya akan kuasa Allah mampu melakukan berbagai hal yang tidak terpikirkan oleh akal pikiran kita seperti seorang anak kecil yang berpikir sederhana dan polos, niscaya Allah berkenan bagi kita. Amin.

Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini:

Pelajaran Sekolah Sabat ke 13 - Janji KedatanganNya Kembali

Kita ikuti pembahasan pelajaran Sekolah Sabat nomor 13 berjudul  "Janji KedatanganNya Kembali" dibawakan oleh Pdt. David Panjaitan - Direktur Pemuda Advent UIKB.  Selamat mengikuti.

Friday, March 30, 2012

Bertekun! Upahmu Menunggumu!


Roma 5:3-5, “Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.”

“Kelihatannya suami isteri ini ngejar setoran nih. Suami jadi pengusaha grosir minuman sementara istri kerja di perusahaan. Untuk apa sih ibu masih mau jadi kuli sementara suami udah jadi pengusaha? Udahlah bantu bisnis suami aja!” Perkataan ini saya lontarkan kepada salah seorang rekan sekerja ketika berkunjung ke lokasi di mana suaminya berwirausaha. “Waduh bapak bisa aja ngeledek. Kami memang harus kejar setoran Pak. Gimana nggak? Saya sama suami udah tua sementara anak-anakku masih SD. Mau nggak mau kami harus kerja keras dan menabung untuk persiapan anak-anak nanti”, jawab sang ibu yang kini telah berusia hampir empat puluh tujuh tahun.

“Bisnis grosir minuman ini sebenarnya banyakan capeknya, untung gak seberapa tapi volumenya besar. Persaingan dagang sekarang ini sangat kejam. Kadangkala kami bahkan harus menjual barang dengan harga lebih murah dari harga beli, artinya kan kami tidak dapat untung. Apa yang kami harapkan hanyalah bonus atau penghargaan-penghargaan yang diberikan oleh produsen atas pencapaian volume penjualan baik dalam bentuk uang tunai maupun voucher dan wisata ke luar negeri. Itu aja yang membuat kami bertahan dalam bisnis ini. Mau coba-coba bisnis lain, kita udah gak mau buang waktu lagi deh memulai dari awal sementara usia udah tua dan kebutuhan anak-anak semakin meningkat tiap tahunnya. Itu makanya saya masih harus bekerja untuk mendukung ekonomi keluarga”, sang Ibu menceritakan suka duka usaha dagang yang mereka sedang geluti saat ini.

Kini mereka pun sedang menikmati liburan ke luar negeri sebagai bentuk penghargaan dari pihak produsen atas pencapaian target penjualan toko mereka. Hal ini mereka dapatkan sebagai hasil ketekunan dan kesabaran mereka sebagai pengusaha grosir dengan keuntungan yang relatif minim di dalam perjuangan hidup sehari-hari. Mengerjakan dengan tekun, mendapatkan penghargaan yang setimpal dengan jerih lelah. Ayat roti pagi kita hari ini memberikan janji pengharapan yang pasti. Ketekunan kita dalam iman akan menghasilkan pengharapan yang tidak mengecewakan, sebab Allah dalam segala kasih dan kemampuan-Nya yang tak terbatas akan memberikan upah atas ketekuan setiap orang yang memelihara imannya. Yesus akan segera datang. Kita akan segera memasuki dunia baru yang tidak ada kesusahan hidup, penderitaan, penyakit dan kematian. Kita akan hidup berkerajaan bersama Yesus untuk selama-lamanya. Akankah saudara dan saya tetap bertekun dalam iman hingga Yesus datang?

Mari Kita Bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini :

Thursday, March 29, 2012

Mudahnya Untuk Berubah

Kisah Para Rasul 5:2, “Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul.”

Jeritan tangisnya memekik memenuhi seluruh ruangan. Tak henti-hentinya ia meratap karena kematian suaminya yang masih muda. Ketidaksiapannya menerima kenyataan itu membuat ia terus menangis, menjerit bahkan sampai pingsan tak sadarkan diri beberapa kali. Terlihat rasa kasih sayang sang istri kepada suaminya amat sangat dalam. Terbukti dari jeritan hatinya atas peristiwa itu. Tak heran jeritan tangisnya mengundang tangisan orang lain yang hadir melayat jenazah yang telah terbujur kaku.

Bulan berganti bulan pun berlalu. Kini memasuki bulan ke Sembilan ia menjalani kehidupan bersama dengan sang putri yang baru berusia hampir 2 tahun. Terngiang dengan jelas nasehat ibunya saat kematian suaminya, “Tidak ada Papa Joche kedua untuk waktu mendatang. Ingatlah kebaikan dan kasih sayang Papa Joche kepadamu selama hidupnya. Biarlah seluruh kebaikan hatinya itu yang mengikat hatimu untuk fokus membesarkan putri Joche, buah hati kalian berdua.” Maria, sang istri yang ditinggal mati oleh suaminya ini pun mengangguk menandakan setuju mengikuti nasehat ibunya. Hari-hari berlalu seorang diri tanpa suami ternyata tidak semudah yang ia bayangkan. Kehadiran seorang pria yang berasal dari keturunan mantan pejabat senior Negara kita ini, mengubah janji setianya kepada suaminya yang telah tidur di liang lahat itu.

Tidak berhenti sampai di situ, sikap hormat dan santunnya kepada kedua orang mertuanya di masa hidup suaminya, kini ia sama sekali tidak menaruh rasa hormat kepada kedua mertuanya sementara ia tinggal bersama di rumah mertuanya. Manusia mudah untuk merubah janji setia yang telah diikrarkan seperti Ananias dan Safira, pasangan suami isteri yang bernazar untuk menyerahkan seluruh hasil penjualan sebidang tanah itu ke rumah perbendaharaan Allah. Kesepakatan Ananias dan Safira untuk berubah setia atas nazarnya kepada Allah menuai kematian seketika. Syukur kepada Allah, tidak pernah ingkar untuk seluruh janji-Nya terhadap kita. Bertekunlah dalam doa agar saudara dan saya menjadi umat Allah yang setia dalam janji kita untuk tetap berpegang teguh kepada kebenaran Kristus yang telah kita miliki, bertahan sampai akhir hidup kita bahkan hingga Yesus datang kedua kali. Amin.

Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini :

Wednesday, March 28, 2012

Tidak Untuk Kehilangan Kedua Kalinya

Kejadian 42:38, “Tetapi jawabnya: “Anakku itu tdak akan pergi ke sana bersama-sama dengan kamu, sebab kakaknya telah mati dan hanya dialah yang tinggal; jika dia ditimpa kecelakaan di jalan yang akan kamu tempuh, maka tentulah kamu akan menyebabkan aku yang ubanan ini turun ke dunia orang mati karena dukacita.”

“Papi, kami libur selama seminggu”, anak kami yang tertua datang menghampiri saya. “Kok bisa? Libur apaan, nak?” tanyaku ingin tahu alasannya. “Kan anak-anak kelas tiga pada ujian nasional, jadi kami diliburkan selama seminggu”, jelasnya kepadaku. “Aku boleh gak besok jalan sama-sama teman-teman ke Pondok Indah Mal, daripada bengong di rumah aja?” ia berusaha memohon ijin dari saya sambil membujuk. Saya percaya sebagaimana lazimnya orang tua yang lain juga, tentunya ada banyak pertanyaan yang kita lontarkan untuk memastikan ia pergi bersama teman-teman yang baik.

“Ya udah, kakak boleh pergi sama teman-teman, tapi pulangnya Papi akan jemput kamu. Hari ini Papi kebetulan ada kerjaan di sekitar wilayah yang sama, jadi kita bisa pulang bareng.” Aku pun memberikan ijin sambil menyerahkan beberapa lembar uang untuk ia simpan barangkali ia ingin membeli sesuatu bersama teman-temannya. Waktu pun berlalu tanpa terasa, jarum jam menunjuk di angka 4 pada sore hari ketika anak kami bertelepon kepada saya, “Papi, kakak sekarang sedang ada di Mal Taman Anggrek, kami gak jadi ke Pondok Indah.” Hati saya terasa kaget, kenapa tiba-tiba lokasi mereka berpindah. Sambil pikiran merasa tidak tenang, saya memberikan beberapa arahan termasuk untuk berhati-hati dan jangan terpisah dari teman-teman. Jam demi jam berlalu anak kami belum kunjung tiba di rumah sementara telepon genggam yang ia miliki pun tidak dapat dihubungi.

Khawatir bercampur kesal, usaha demi usaha saya dan istri lakukan agar dapat berkomunikasi dengannya. Namun hati terasa tenang, karna kami pun akhirnya dapat bertemu dengan putri kami walau sudah pukul Sembilan lewat tiga puluh menit pada malam hari itu. Dapat dimengerti perasaan kasih sayang dan kekhawatiran Yakub, sang ayah untuk tidak mau kehilangan anak dari istri yang dia kasihi yang kedua kalinya. Ia tidak rela kehilangan Benyamin pasca kehilangan Yusuf kakaknya. Allah yang menyelematkan kita jauh lebih tidak rela jikalau penebusan Yesus sia-sia begitu saja oleh sebab manusia yang telah ditebus-Nya itu akhirnya memilih jalan kebinasaan karena pilihannya sendiri. Ia begitu mengasihi kita, sehingga segala upaya Allah lakukan demi memastikan kita sedang berjalan mengikuti petunjuk arah yang Ia telah tawarkan kepada kita. Akankah kita memilih hilang dari lingkaran keluarga sorga atas pilihan kita sendiri, atau kita akan menghargai keselamatan yang telah dianugerahkan kepada kita melalui penurutan kita kepada-Nya?

Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini :

Sunday, March 25, 2012

GENGGAMLAH TANGAN KU TUHAN

Kebaktian Khotbah, Sabat 24 Maret 2012

Sabat pada ini merupakan Sabat Perjamuan Suci di Gereja Advent Kemang Pratama dan sekaligus mengakhiri minggu sembahyang Rumah Tangga yang sudah berjalan selama tujuh hari. Pada perbaktian jam khotbah dimulai dengan menyanyikan lagu-lagu pujian yang dipimpin oleh bapak Jamesson Silitonga dan diiringi pianis Felicia Tambunan. Selanjutnya bacaan Alkitab bersahutan dipimpin oleh bapak Munas Tambunan dan dilanjutkan dengan nyanyian pembukaan khotbah. Doa syafaat dipimpin oleh bapak Willy Wuisan. Bacaan persembahan dibawakan oleh bapak Mulana Simanjuntak dan dilanjutkan dengan respon jemaat melalui pemberian persembahan oleh diakon. Cerita anak-anak penghantar khotbah dibawakan oleh ibu Sitimei Kapitan yang berjudul “Bayi Musa” dan anak-anak diundang untuk datang duduk didepan mendengarkan cerita yang menarik yang mengajak anak-anak menjadi anak yang penurut seperti yang tertulis dari Alkitab, Efesus 6 : 1. Selanjutnya ‘Orang Muda ’ menyanyikan lagu istimewa untuk menyambut khotbah.

Judul : GENGGAMLAH TANGAN KU TUHAN

Pengkhotbah Gembala Jemaat : Pdt. Sonny Kapitan

Materi Firman Tuhan pada sabat ini bersumber dari Departemen Rumah Tangga sedunia yang mengambil ayat inti dari Kitab Wahyu 1 : 3 yang berbunyi, “Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.” Dimana firman Tuhan sabat ini menekankan pada pengasuhan anak. Setiap Orang Tua memiliki hak istimewa menjadi yang pertama membuat anak menjadi murid. Sebuah kisah Alkitab mengenai Musa. Harun & Hur membantu Musa mengangkat tangannya ke atas ketika ia mulai lelah mengangkat tangannya ke atas. Mengangkat tangannya ke atas bukanlah trik sihir yang Musa lakukan untuk membantu Yosua memimpin bangsa Israel melawan orang Amalek. Ini merupakan hubungan dengan yang Maha Kuasa. Allah ingin umatNya mengetahui bahwa dengan pertolonganNya setiap umat dapat memenangkan setiap pertempuran yang dihadapinya. TUHAN ingin umat-umatNya mengetahui dan perlu membantu satu sama lain, saling mendukung satu sama lain, percaya pada TUHAN, namun kadang-kadang umat-umat Tuhan juga memerlukan seseorang membantu untuk melalui tantangan2 yang datang setiap hari termasuk tantangan dalam rumah tangga dan dalam hal mendidik anak-anak.

Para Orang Tua memiliki kesempatan mengajar anak2 melalui tindakan sederhana untuk menjangkau tangan Allah. Hal yang dapat dilakukan dalam mendidik dan mengasuh anak yakni melalui : Doa, Studi Alkitab, Membicarakan & Menjalani Iman. Penelitian yang pernah dilakukan & studi asal usul nilai di kalangan orang muda Advent(Gilespie, V.B. Donahue, MJ Boyatt, E Gane. 2004 hal 255-273): Menunjukan empat praktek keluarga sangat penting : Membicarakan tentang iman pada Ayah & Ibu mereka, kemuadian memiliki Ibadah atau Doa keluarga, melakukan proyek2 keluarga untuk menolong orang lain, dan mendukung & setia pada GerejaNya. Himbauan, (Step to Christ. Hlm 328) “Menjangkaulah ke atas lebih tinggi dan lebih tinggi lagi tetaplah berpegang pada garis iman satu demi satu.” Hlm 63 “Menjangkaulah ke atas dan genggam tanganNya yang memberi sentuhan & mengisimu dengan hal2 yang manis dari karakter yang tak tertandingi.”Hlm 53. “Salib menceritakan kehidupan dan bukan kematian. Bagi jiwa yang percaya pada Kristus. Sambutlah kehidupan yang berharga itu yang memberi cahaya yang memancar dari Salib.”

Untuk meng-aminkan Firman Tuhan yang baru disampaikan jemaat menyanyikan lagu penutup dan diakhiri dengan doa berkat oleh Pdt. Sonny Kapitan. Selesai acara perbaktian, jemaat dan para tamu yang hadir diundang untuk potlak bersama dan mengikuti acara PA yang akan diadakan pukul 16.30 wib. Terima Kasih, Tuhan Memberkati.

-Mei-

Hasil Ketamakan

Yosua 7:24-25, “Kemudian Yosua, beserta seluruh Israel mengambil Akhan bin Zerah, dan perak, jubah dan emas sebatang itu, anak-anaknya yang laki-laki dan perempuan, lembunya, keledainya dan kambing dombanya, kemahnya dan segala kepunyaannya, lalu semuanya itu dibawa ke lembah Akhor. Berkatalah Yosua: “Seperti engkau mencelakakan kami, maka Tuhan pun mencelakakan engkau pada hari ini.” Lalu seluruh Israel melontari dia dengan batu, semuanya itu dibakar dengan api dan dilempari dengan batu.”

“Selamat siang brother. Mengikuti kebaktian di jemaat mana hari ini? Kami berada di MT Haryono sekarang”, salah seorang saudara sekaligus sahabat kami dari kota lain bertelepon dan membangunkan tidurku pada siang itu. Berbicara beberapa menit melalui pesawat telepon, “Oke broer, nanti sore kita ketemuan. Aku akan jemput kalian biar kita makan malam bareng”, aku memastikan kepadanya untuk menjemput mereka dari penginapan sore harinya. Rupanya ia datang bersama dengan seorang sahabat dan kakak kelas saya ketika di kampus, yang saat ini sedang bertugas sebagai salah satu pimpinan departemen di organisasi gereja kami. Senang rasanya dapat bertemu dengan para kawan lama.

“Saya sudah di pelataran parkir Broer”, informasi ini ku sampaikan lewat telepon singkat. Kami pun segera beranjak dari lokasi menuju ke salah satu pusat perbelanjaan yang ramai dikunjungi orang karena letaknya yang strategis di antara gedung perkantoran. Dalam perjalanan menuju ke lokasi pusat perbelanjaan tersebut kami pun melewati salah satu hotel bintang lima yang terkenal cukup mahal dan mewah berada di dekat lokasi perbelanjaan itu. “Itu namanya hotel ‘X’ kan Broer?” tanya saudara saya. “Ya”, jawabku spontan. “Emangnya ada apa Broer?” tanyaku penasaran memastikan apakah dia ada pengalaman dengan hotel itu. “Oh, gak. Aku hanya teringat beberapa waktu lalu satu keluarga, beragama yang sama dengan kita, tinggal di kota yang sama dengan kami, memberikanku sebuah tiket dan sejumlah uang untuk menghadiri pernikahan anaknya di hotel tersebut. Yang mengherankanku ketika tiba di acara tersebut, acara resepsi pernikahan itu hanya di hadiri oleh beberapa orang saja yang jumlahnya tidak lebih dari sepuluh orang. Lebih mengherankan lagi, putri beliau yang masih sangat muda dan berusia kira-kira 19 tahun itu menikah dengan orang yang sudah sangat tua namun memiliki harta yang banyak dan tidak satu iman.”, ia menjelaskan kejadian saat itu.

“Gak heranlah Broer, ada banyak orang tua saat ini yang lebih mengutamakan harta, kedudukan dan jabatan sehingga tidak menjadi soal dan dianggap perkara yang gampang untuk mengorbankan iman dan kepercayaan demi harta segudang”, aku berkomentar. Itulah kenyataan hidup saat ini sama seperti kenyataan hidup yang terjadi pada masa bangsa Israel dahulu kala. Akhan bersama keluarganya bahkan harta bendanya tidak akan dimusnahkan sekiranya Akhan sendiri tidak tergiur dengan harta yang bukan miliknya. Namun akibat perbuatan Akhan semata, keluarganya pun turut menjadi korban ketamakannya. Jenis-jenis ketamakan apakah yang sedang kita pelihara saat ini, baik sebagai suami maupun isteri yang dapat membahayakan kelangsungan hidup kerohanian keluarga kita masing-masing? Mari kita selidiki hati kita masing-masing, berdoalah memohon kekuatan dan pengampunan dari Allah. Biarlah perjalanan kehidupan rohani kita dapat terpelihara tetap setia hingga Maranatha. Amin.

Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini:

Saturday, March 24, 2012

Revival and Reformation Families Reaching Up

Minggu Sembahyang Rumah Tangga

Kemang Pratama hari ke-6, Jumat 23 Maret 2012

Judul : Karunia Yang Allah Janjikan

SEBUAH SERUAN MENDESAK UNTUK KEBANGUNAN, PEMBAHARUAN,

PEMURIDAN DAN PENGINJILAN


Minggu Sembahyang Rumah Tangga memasuki malam terakhir, yaitu malam terakhir. Bertempat di gereja Kemang Pratama, acara kebaktian di mulai tepat pukul 19.30 WIB, sebagai pemimpin acara Bp. Munas Tambunan. Sebagai lagu pembukaan diambil dari LS No. 159 – “Mari Kita Kerja Bagi Tuhan”, doa buka di layangkan oleh Bp. Sontani Purnama. Sebelum firman disampaikan, sebuah lagu special dibawakan oleh Kel. Willy Wuisan.

Firman di sampaikan oleh Ibu Debby Simanjuntak dengan judul pembahasan : Karunia Yang Allah Janjikan. Tingkat pertumbuhan Gereja sama sekali tidak sebanding dengan perkembangan populasi dunia. Sebuah penilaian yang jujur ​terhadap ​dampak penginjilan kita saat ini di dunia mengarah pada kesimpulan bahwa kecuali ada perubahan dramatis dari diri kita, tidak akan menyelesaikan tugas Surga dalam generasi ini. Meskipun dengan upaya terbaik kita, semua rencana kita, strategi, dan sumber daya kita tidaklah mampu menyelesaikan misi Allah bagi kemuliaan-Nya di bumi.

Allah telah memanggil Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh secara khas baik untuk menghidupkan dan mengumandangkan pekabaran akhir zaman-Nya, kasih dan kebenaran-Nya kepada dunia (Wahyu 14:6-12). Tantangan untuk mencapai lebih dari 6 miliar manusia di planet Bumi ini dengan pekabaran akhir zaman-Nya terlihat mustahil. Tugas ini luar biasa. Dari sudut pandang manusia, pemenuhan yang cepat dari Amanat Agung Kristus dalam waktu dekat tampaknya tidak mungkin (Matius 28:19, 20).

JANJI KRISTUS BAGI JEMAAT-NYA DALAM PERJANJIAN BARU

Kasih Kristus mengendalikan setiap aspek kehidupan para murid dan menggerakkan mereka kepada suatu komitmen yang penuh semangat bagi pelayanan-Nya. Mereka mencari Allah akan kuasa yang dijanjikan dalam Roh Kudus dan berlutut di hadapan-Nya dalam pengakuan dan pertobatan yang tulus dan sungguh-sungguh. Mereka menempatkan prioritas pada mencari berkat Surga. Mereka menyisihkan waktu untuk berdoa dan menyelidiki Kitab Suci. Perbedaan-perbedaan mereka yang kecil tertelan dalam semua kerinduan mereka untuk membagikan kasih Kristus kepada setiap orang yang mereka temui. Mereka terserap dalam menjangkau dunia dengan Injil. Tidak ada yang lebih penting dari hal itu. Mereka mengakui bahwa mereka tidak berdaya untuk menyelesaikan misi itu tanpa pencurahan kuasa Roh Kudus.

Menggambarkan pengalaman para murid, Ellen White menulis, "Menyisihkan segala perbedaan, segala keinginan untuk keunggulan, mereka datang bersama-sama dalam persahabatan Kristen. . . . Kesusahan memenuhi hati mereka sementara memikirkan tentang berapa banyak kali mereka telah menyusahkan Dia karena lambannya pengertian mereka, kegagalan mereka untuk mengerti pelajaran yang, demi kebaikan mereka. Ia sedang mencoba untuk mengajarkan mereka. . . . Para murid merasa keperluan rohani mereka dan berseru kepada Tuhan dengan perbuatan dan kesungguh-sungguhan kudus yang akan menyanggupkan mereka untuk pekerjaan penyelamatan jiwa-jiwa. Mereka tidak minta suatu berkat bagi mereka saja. Mereka ditanggungkan beban keselamatan jiwa. Mereka menyadari bahwa Injil harus disampaikan ke seluruh dunia, dan mereka menuntut kuasa yang Kristus telah janjikan" (Kisah Para Rasul, hal 37).

JANJI KRISTUS PADA JEMAAT-NYA PADA AKHIR ZAMAN

Ratusan dari ribuan orang akan menerima pekabaran zaman akhir Allah melalui pengajaran dan pemberitaan firman-Nya. Doa, studi Alkitab dan kesaksian adalah unsur-unsur dari semua kebangunan rohani sejati. Manifestasi Roh Kudus akan diintensifkan sementara kesudahan itu mendekat, "Menjelang akhir penuaian bumi, anugerah khusus dari karunia rohani yang dijanjikan untuk mempersiapkan gereja bagi kedatangan Anak Manusia." (The Faith I Live By, hal. 333) dan "Oleh ribuan suara, di seluruh bumi, peringatan akan diberikan. Mujizat-mujizat akan terjadi, orang-orang sakit akan disembuhkan, dan tanda-tanda dan keajaiban akan mengikuti orang-orang percaya" (The Great Controversy, hal 612).

Tidak ada yang lebih penting daripada mengenal Yesus, mempelajari firman-Nya, memahami kebenaran-Nya dan mencari janji-Nya untuk pencurahan Roh Kudus dalam kuasa hujan akhir untuk memenuhi pelaksanaan Injil. Nabi Allah di zaman akhir kepada umat yang sisa menulis dalam kata-kata yang terlalu sederhana untuk disalahpahami, "Sebuah kebangunan rohani akan kesalehan yang sejati di antara kita adalah yang terbesar dan paling mendesak dari semua kebutuhan kita. Untuk mencari hal ini haruslah menjadi pekerjaan kita yang utama" (Selected Messages, jld.1, hal.121).

Pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta dalam hujan awal itu hanya pendahuluan dari apa yang akan datang. Allah telah berjanji untuk mencurahkan Roh Kudus-Nya dalam kelimpahan di hari-hari terakhir (Yoel 2:23; Zakharia 10:1). Bumi menjadi "terang oleh kemuliaan-Nya" (Wahyu 18:1). Pekerjaan Allah di bumi akan selesai dengan cepat (Matius 24:14; Roma 9:28). Gereja akan mengalami kebangunan rohani dan kepenuhan akan kuasa Roh Kudus seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah. Berbicara tentang pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta, Petrus memberi kita jaminan ini: "Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita." (Kisah 2 : 39).

KEBUTUHAN TERBESAR KITA: KEBANGUNAN ROHANI DAN PEMBAHARUAN

"Suatu kebangunan rohani dan reformasi harus berlangsung di bawah pertolongan Roh Kudus. Kebangunan rohani dan reformasi adalah dua hal yang berbeda. Kebangunan ditandai dengan pembaruan kehidupan spiritual, suatu percepatan dari kekuatan pikiran dan hati, kebangunan dari kematian rohani. Reformasi berarti suatu pengaturan kembali, suatu perubahan ide-ide dan teori-teori, kebiasaan-kebiasaan dan praktek-praktek. Reformasi tidak akan mendatangkan buah kebenaran yang baik kecuali dihubungkan dengan kebangunan Roh. Kebangunan rohani dan reformasi ditunjuk untuk melakukan pekerjaan mereka,

dan dalam melakukan pekerjaan ini mereka harus menyatu" (Selected Messages, jld.1, hal.128).

Ketika kita mencari Yesus, Ia memenuhi kita dengan kehadiran-Nya dan menguatkan kita melalui karunia Roh Kudus. Kita rindu untuk mengenal Dia dengan lebih baik. Roh Kudus membangkitkan kembali kemampuan-kemapuan spiritual jiwa yang tertidur. Tidak ada yang lebih kita rindukan dari pada memiliki hubungan yang mendalam dan mengubahkan hidup bersama Yesus. Hati yang dibangunkan kembali mengalami suatu keterhubungan yang sangat penting kepada Yesus melalui doa dan Firman. Pembaharuan adalah perubahan yang sesuai yang datang dalam hidup kita sebagai hasil dari kebangunan rohani.

Kita yakin bahwa seluruh surga sedang menunggu untuk mencurahkan Roh Kudus dalam kuasa yang tak terbatas untuk menyelesaikan pekerjaan Allah di atas bumi. Kita merasakan Kristus memanggil kita bagi suatu hubungan yang lebih mendalam bersama-Nya dalam doa dan mempelajari Alkitab dan komitmen yang lebih bergairah untuk membagikan pekabaran-Nya tentang akhir zaman kepada dunia, kia menyerahkan diri kita dengan cara :

1. Menempatkan secara pribadi prioritas pada mencari Allah bagi kebangunan rohani dan pencurahan Roh Kudus dalam kuasa hujan akhir dalam hidup kita sendiri, keluarga kita, dan pelayanan kita.

2. Secara pribadi menyisihkan waktu yang cukup setiap hari untuk bersekutu dengan Kristus melalui doa dan belajar Firman Allah.

3. Menguji hati kita sendiri dan meminta Roh Kudus meyakinkan kita akan apa pun yang dapat menghalangi kita dari mengungkapkan karakter Yesus. Kita rindu menyerahkan hati sehingga tidak ada dalam hidup kita yang menghalangi kepenuhan kuasa Roh Kudus.

  1. Mendorong pelayanan Gereja untuk menghabiskan waktu berdoa, belajar Firman Allah, dan mencari tahu isi hati Allah untuk memahami rencana-Nya bagi Gereja-Nya.
  2. Mendorong setiap organisasi gereja kita untuk menyisihkan waktu bagi para

administrator, para pendeta, para petugas kesehatan, para pekerja rumah

penerbitan, para pendidik, para siswa, dan semua karyawan untuk bersama-

sama mencari Yesus dan pencurahan Roh Kudus yang dijanjikan melalui

mempelajari Firman Allah dan doa.

  1. Menggunakan setiap outlet media yang tersedia, konferensi, dan ruang kerja

untuk mengundang para anggota gereja untuk mencari suatu hubungan yang

lebih mendalam bersama Yesus untuk kebangunan rohani dan reformasi yang

dijanjikan.

  1. Untuk segera mengajak dan mengundang seluruh anggota gereja kita untuk bergabung dengan kita dalam membuka hati kita dengan kekuatan yang mengubah kehidupan dari Roh Kudus, yang akan mengubah hidup kita, keluarga kita, organisasi dan masyarakat kita.

Kita percaya bahwa tujuan dari pencurahan Roh Kudus dalam kuasa hujan akhir adalah untuk menyelesaikan misi Kristus di bumi sehingga Dia bisa datang dengan segera. Menyadari bahwa Tuhan kita hanya akan mencurahkan Roh-Nya dalam kepenuhan pada suatu Gereja yang memiliki kasih terhadap orang-orang yang hilang, kita menentukan untuk menempatkan dan memelihara kebangunan rohani, reformasi, pemuridan, dan penginjilan pada bagian atas semua agenda kegiatan gereja kita. Lebih dari apapun yang lain, kita rindu akan kedatangan Yesus.

Beberapa pokok doa yang perlu di bawakan dalam kelompok doa masing2 adalah :

1. Anggota jemaat yang sedang sakit, 2. KPA yang sedang berjalan, 3. Anak dan menantu Ibu Tina Wira & Ibu Adelin yang dirindukan untuk mengenal kebenaran, 4. Perjamuan Kudus yang akan dilakukan pada besok Sabat, 5. Family of the Month – Kel. Rizal Maringka, 6. Firman yang baru disampaikan agar dapat bermanfaat bagi seluruh anggota jemaat.

Untuk menutup acara kebaktian malam ini, jemaat menyanyikan lagu dari LS No. 160 – “Rahmat Bapa Bercahaya”, dilanjutkan doa tutup yang dilayangkan oleh Bp.Dixon Simanjuntak. Acara berakhir tepat pukul 21.00 WIB, anggota jemaat keluar dengan teratur diakhiri dengan bergandengan tangan sambil menyanyikan lagu “God is so Good,” dan mengucapkan “Selamat Sabbat” 3 x, Tuhan memberkati.

Kiranya kita dan bersama jutaan umat Masehi Advent Hari Ke-7 lainnya mencari hubungan yang lebih dalam bersama Yesus dan mengalami Kecurahan Roh Kudus, dengan tetap setia melayangkan doa setiap pukul 7.00 pagi atau malam selama tujuh hari dalam seminggu, menjadi sebuah komitment total kepada Yesus, terutama mengakui bahwa Allah akan menggunakan anak-anak dan para pemuda dalam kebangunan rohani besar untuk berpartisipasi dalam mencari Allah bagi kebangunan rohani dalam kehidupan rumah tangga2 di dalam jemaat Allah. Sampai bertemu besok dalam acara Kebaktian Hari Sabat. Tuhan memberkati.

Lynda Karman

Dept Rumah Tangga



History Free game suggested from Quizz.biz

Saling Gengsi

Yakobus 3:16, “Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.”

Ia berperawakan tinggi dan ganteng. Menamatkan pendidikan sebagai seorang sarjana dari salah satu institut atau universitas yang masuk bilangan top 5 di Indonesia. Memang ia adalah orang yang pintar. Terbukti karena kemampuannya dalam mendesain dan menemukan cara-cara baru untuk pengembangan sistim kerja suatu mesin, membuat karirnya menanjak terus. Sesungguhnya, ia adalah seorang sarjana teknik mesin yang handal. Atas kinerjanya yang luar biasa pula, ia mendapatkan penghargaan dari perusahaan untuk menyelesaikan pendidikannya di tingkat pasca sarjana.

Bekerja sebagai seorang engineer sejak perusahaan berdiri. Ia pun dengan setia mengemban tugas yang dipercayakan dengan setia dan loyal. Waktu berjalan, ia pun dipercayakan menjadi seorang manajer yang fokus menangani masalah engineering. Kehandalan otaknya dan kemampuan memimpin membawa ia menaiki jenjang karir menjadi salah seorang direktur perusahaan. Tidak berhenti sampai di situ saja bahkan kini ia menduduki jabatan sebagai seorang Presiden Direktur perusahaan yang sama. Sungguh pencapaian yang luar biasa. Namun, di tengah keberhasilannya dalam karir, perjalanan bahtera rumah tangganya tidak sebaik perjalanan karirnya. Pernikahannya dengan seorang wanita yang berprofesi sebagai seorang dokter tidak bertahan lama. Kini ia hidup terpisah dengan kedua putrinya setelah putusan pengadilan agama mensahkan perceraian mereka.

Merasa kuat dan benar dalam posisi masing-masing. Tak satu pun mau mengalah di antara mereka, anak-anak menjadi korban keributan antara ayah dan ibu. Tepatlah nats firman Tuhan pada ayat roti pagi hari ini, di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. Rumah tangga bahkan anak-anak pun terlantar dan menjadi korban mementingkan diri sendiri antara ayah dan ibu, ketika satu sama lain merasa dirinya benar. Ditambah dengan profesi dan karir yang baik dari kedua belah pihak akan menunjang munculnya egois dari kedua insan. Celaan demi celaan bahkan tuduhan demi tuduhan saling dilontarkan oleh kedua belah pihak, terjadilah kekacauan dalam rumah tangga. Berdoalah kepada Allah agar masing-masing kita di beri kerendahan hati dan kemauan untuk saling mengalahkan diri satu dengan yang lain demi keutuhan perjalanan rumah tangga kita hingga menuju surga kelak. Kita perlu merendahkan hati di hadapan Allah yang telah menebus dan menyelamatkan kita, maka kita akan berada dalam tuntunan dan pemeliharaan-Nya. Amin.

Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini:

Friday, March 23, 2012

Minggu Sembahyang Rumah Tangga

Kemang Pratama hari ke-5, Kamis 22 Maret 2012

Judul : Pemuridan Keluarga Kepada Kristus : Keluarga Untuk Keluarga

Acara Kebaktian minggu sembahyang Rumah tangga hari ke-5 diadakan di kediaman Kel. Mulana Simanjuntak. Tepat pukul 19.45 WIB acara di mulai, di pimpin oleh Bp. Dixon Simanjuntak. Lagu sion No. 186 – “Bersabdalah Ya Yesus” menjadi lagu pembukaan pada malam itu. Sebagai doa buka dilayangkan oleh Ibu Lience Manurung. Lagu special mengawali firman di bawakan oleh orang-orang muda yang di pimpin oleh Bp. Dixon Simanjuntak. Firman malam itu disampaikan oleh Ibu Imelda Peranginangin, dengan judul pembahasan : Pemuridan Keluarga kepada Kristus – Keluarga untuk Keluarga. Di awal pembahasan, Ibu Imelda menjelaskan pengertian pemuridan keluarga untuk keluarga, dimana disebutkan bahwa ini merupakan suatu proyek Ini yang memperkuat keluarga-keluarga Advent dengan melibatkan mereka dalam bersaksi bagi orang lain, hal ini menyoroti pentingnya doa syafaat, dan dimaksudkan untuk menjadi gaya hidup setiap keluarga Advent, untuk tujuan membuat keluarga sebagai pusat kegiatan penginjilan di gereja-gereja kita, dengan tujuan utama untuk memenuhi kebutuhan dari berbagai kelompok umur mulai dari anak-anak sampai orang dewasa.

Dalam pekabaran malaikat yang pertama dan kedua, pekerjaan dilakukan dengan cara Pria dan wanita bergerak mencari Kitab Suci. Menunjukkan Kristus dalam keluarga, di dekat perapian, dan dalam pertemuan-pertemuan kecil di rumah-rumah pribadi, sering lebih berhasil dalam memenangkan jiwa-jiwa bagi Yesus daripada khotbah-khotbah yang disampaikan di tempat terbuka, pada kerumunan yang ramai, atau bahkan di gedung-gedung maupun di gereja-gereja." Evangelism, hal 437. "Di mana pun Saudara dapat memperoleh akses kepada orang-orang di dekat perapian, tingkatkan kesempatan Saudara. Ambillah Alkitab Saudara, dan bukakan di hadapan mereka kebenarannya yang agung. Keberhasilan Saudara tidak akan banyak bergantung pada pengetahuan dan prestasi Saudara, seperti pada kemampuan Saudara untuk menemukan cara Saudara kepada intinya." Evangelism, hal. 436 dan 437. "Ada pekerjaan yang harus dilakukan dalam barisan yang belum dilakukan. Biarkan para pekerja Allah mengajarkan kebenaran dalam keluarga-keluarga, menggambar dekat dengan orang-orang untuk siapa mereka bekerja. Jika saja mereka bekerja sama dengan Allah, Dia akan memakaikan kepada mereka kekuatan spiritual.

Untuk memulai sebuah pemuridan di dalam keluarga, memerlukan Persiapan. Persahabatan dan Intergrasi. Persiapan mencakup ; Doa syafaat, Kebaktian khusus, Khotbah khusus, Meditasi selama 30 menit, Memotivasi keluarga-keluarga untuk terlibat. Persahabatan mencakup ; Undangan makan, Mengunjungi keluarga-keluarga, Membagikan 4 brosur. Integrasi mencakup ; Pertemuan orang tua, Seminar-seminar kehidupan keluarga, Persiapan pra-nikah, Program-program remaja, Program Lajang, Program Wanita. Untuk tujuan ini mereka akan merencanakan kegiatan-kegiatan yang terarah dengan mempertimbangkan kelompok umur para anggota keluarga. Semua acara yang diadakan sepanjang tahun termasuk dalam kalender gereja

Hal yang perlu dilakukan oleh keluarga-keluarga adalah sbb :

  1. Semua keluarga di gereja berdoa untuk setidaknya satu keluarga
  2. Semua keluarga di gereja membuka diri kepada keluarga target dan mencari tahu apakah mereka memiliki permintaan doa khusus.
  3. Semua keluarga di gereja mengunjungi dan membagikan satu brosur per minggu
  4. Semua keluarga di gereja mengundang keluarga target untuk berbagi makanan di rumah mereka, dan juga menawarkan buku misionaris tahun bersangkutan dan mengundang mereka untuk menghadiri sebuah studi Minggu Natal istimewa dalam kelompok kecil
  5. Pada bulan-bulan yang tersisa tahun ini, departemen-departemen di gereja akan bekerja untuk memenuhi kebutuhan utama dari keluarga sedangkan keluarga-keluarga pengantara menawarkan studi-studi Alkitab
    Para pemimpin Departemen dan pemimpin kelompok kecil bertemu secara teratur untuk memenuhi kebutuhan keluarga-keluarga ini, untuk mengevaluasi proyek dan untuk melakukan perubahan yang diperlukan

Selanjutnya dilakukan diskusi singkat dengan topik : Apa pengaruh pemuridan keluarga untuk keluarga bagi keluarga itu sendiri dan bagi gereja. Kelompok dibagi menjadi 3 kelompok : kelompok Bapak2, Kelompok Ibu2 dan kelompok orang muda. Hasil diskusi semua kelompok menyatakan hal yang kurang lebih sama yaitu, bahwa segala sesuatu dimulai dari rumah, jika orang tua dapat memberikan pelajaran yang baik dalam hal ibadah dan hal2 kebenaran lainnya, maka anak2 akan mereflesikannya di dalam peribadatan di dalam gereja. Orangtua mempunyai peran yang sangat penting di dalam pemuridan keluarga, karena Allah memanggil para orang tua dalam setiap keluarga untuk menjadi pembimbing rohani anak-anak mereka. Allah menghendaki setiap keluarga di dalam jemaat terlibat di dalam pemuridan dalam keluarga dan juga di dalam jemaat. Demikian akhir dari pembahasan yang disampaikan oleh Ibu Imelda pada malam itu.

Beberapa pokok doa yang perlu di doakan dalam tiap-tiap kelompok doa ; 1. Ucapan syukur Kel. Mulana Simanjuntak atas dikabulkannya doa dan permohonan mereka selama ini atas jalan terbaik yang Tuhan sudah berikan untuk pekerjaan, 2. Ucapan syukur Kel. Dharlen Simanjuntak atas kesembuhan yang membaik daripada kesehatan Opung Simanjuntak, 3. Bp. Siregar, Lae dari Bp. Dharlen yang kurang sehat oleh karean menjaga opung Simanjuntak yang sedang sakit agar diberikan kesehatang yang lebih baik, 4. Anak-anak yang masih mengikuti ujian, 5. Anak2 yang bersekolah di sekolah non Advent agar tetap dapat berbakti pada hari Sabat, 6. Keluarga2 di jemaat Kemang Pratama , 7. Bp. Viertin yang kurang sehat, 8. Family of the Month – Kel. Rizal Maringka, 9. Virus Tomcat agar tidak menyerang keluarga2 di jemaat Kemang Pratama.

Acara kebaktian malam itu di tutup dengan menyanyikan lagu dari LS No. 182 – “Aku Masuk Dalam Taman”, dan diakhiri dengan doa tutup sekaligus doa ramah tamah dilayangkan oleh pemimpin acara Bp. Dixon Simanjuntak. Selanjutnya pengumuman acara kebaktian untuk esok hari, dan di susul kemudian dengan menikmati jamuan makan malam yang telah di siapkan oleh keluarga. Dept. Rumah Tangga mengucapkan banyak terima kasih kepada keluarga Mulana Simanjuntak atas kesediaan keluarga menjadikan kediaman tempat diadakannya minggu sembahyang Rumah Tangga pada malam ke-5, kiranya berkat Tuhan semakin berlimpah atas keluarga.

Biarlah keluarga kita masing2 dapat menjadi pusat kegiatan penginjilan di gereja kita, untuk memenuhi kebutuhan berbagai kelompok umur mulai dari anak2 sampai orang dewasa, dan agar Pemuridan di dalam keluarga menjadi gaya hidup setiap keluarga Advent dewasa ini. Tuhan kiranya melengkapi segala usaha tangan setiap orang tua yang terlibat di dalam Pemuridan di dalam keluarga masing-masing. Tuhan memberkati.

Mari kita datang kembali pada malam ini, malam terakhir minggu sembahyang Rumah Tangg, dengan thema pembahasan : Karunia Yang Allah Janjikan, yang akan dibawakan oleh Ibu Debby Simanjuntak, bertempat di gereja Kemang Pratama, pukul 19.30 WIB. Samapai bertemu nanti malam. Salam.

-Lynda Karman-

Dept. Rumah Tangga