Roma 12:11, “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.”
“Kawan, bisa datang untuk wawancara besok, kebetulan boss dari kantor pusat sedang datang ke Indonesia”, pesan singkat ini saya terima dari mantan atasan saya pada siang itu. Sekitar satu bulan yang lalu saya mengikuti wawancara dengan pimpinan perusahaan dan sebelumnya saya mendapat kabar bahwa sudah ada yang mengisi posisi yang ditawarkan. “Tapi, kenapa mantan atasanku masih undang aku untuk wawancara ya?” pikirku dalam hati sambil mereka-reka ada apa gerangan. Setelah berpikir-pikir, “Gak mungkin mantan bosku ini bercanda sama aku, pasti dia serius dan tentunya ada posisi pekerjaan yang harus diisi”, aku berpendapat. Berhubung pekerjaan yang harus diselesaikan secepatnya pada hari itu, saya pun menawarkan jikalau memungkinkan agar wawancara diadakan pada petang hari setelah jam kantor usai. Saya senang sebab permohonan saya disetujui untuk wawancara pada malam hari.
Keesokan harinya, wawancara pun berlangsung dengan baik. Mereka menjanjikan akan memberikan kabar selanjutnya tentang kelanjutan wawancara yang masih harus dilangsungkan. Kini, dua minggu sejak wawancara terakhir berlangsung, telah berlalu tanpa terasa, namun kami belum menerima kabar baik dari perusahaan tersebut. Namun demikian, kami tidak putus harap dan tak henti-hentinya membawakan hal itu di dalam doa, berharap Allah menunjukkan keputusan yang terbaik untuk hidup kami sekeluarga. Satu bulan kemudian, saya menerima telepon dari perusahaan untuk wawancara selanjutnya dan saya diminta untuk menunggu berita satu minggu sejak wawancara hari itu. Satu minggu pun ternyata terlewati, berita baik belum kunjung tiba. Kembali saya diminta untuk wawancara dua minggu selanjutnya. Di saat menunggu di ruang rapat perusahaan, mata saya tertuju keluar kaca gedung, terlihat gedung-gedung yang menjulang tinggi. Saya teringat bahwa belasan tahun yang lalu saya memiliki kerinduan untuk bekerja di sekitar perusahaan ini dan saya bersyukur dalam hati sambil tersenyum bahwa tidak lama lagi kerinduan itu akan terkabul. Kini, saya telah diterima bekerja di perusahaan tersebut, oleh kasih dan kemurahan Allah.
Saya bersyukur kepada Tuhan, karena setelah menelan waktu yang cukup lama yakni sekitar lima bulan bahkan proses seleksi yang cukup panjang, akhirnya saya diberikan kesempatan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Saudaraku, mungkin ada kerinduan dan harapan kita yang belum terpenuhi, kita sudah menunggunya culup lama, namun tak kunjung kita terima. Marilah kita serahkan pada Tuhan dalam doa dan bersabar menunggu sesuai dengan waktu-Nya, seperti yang dinyatakan dalam ayat pagi ini, saya mengajak kita agar rajin berdoa, tetap bersemangat menjalani hidup, melayani Tuhan dan sesama manusia. Tuhan kiranya memberkati kita dalam aktifitas pelayanan kita sepanjang hari sabat ini. Amin.
Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini: