Saturday, April 14, 2012

Kedahsyatan Iman


Matius 21:21 “Yesus menjawab mereka : “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat  dengan pohon ara itu,…”

Seperti biasa sebagian kegiatan saya setiap hari adalah mengawasi toko.  Siang itu ketika saya masuk ke dalam toko, ada seorang ibu muda yang sedang asyik memilih-milih plastik pembungkus makanan kecil untuk ulang tahun.  Rambutnya panjang dan sedikit dicat pirang.  Mendengar kehadiran saya dia langsung berbalik dan tersenyum.   Saya balas senyumnya, tetapi tidak bisa menyembunyikan keterkejutan saya.   Terlihat matanya bengkak dan ada lingkaran biru di sekitar pelupuk matanya.  “Ada yang bisa saya bantu bu?” tanya saya berusaha santai.  “Oh iya,  saya perlu beberapa pernik untuk kebutuhan ulang tahun putri saya…,” jawabnya sambil mendekati saya. “Oh baik bu, itu ada di rak sebelah sini…” ujar saya sambil mengajak dia ke rak yang ada di depan.  Setelah mendapatkan semua yang dibutuhkan dia menuju ke kasir.   Sementara menunggu kasir menghitung belanjaannya, suasana menjadi hening.   Tiba-tiba dia berkata, “Ibu takut ya melihat wajah saya?  Pasti ibu mengira saya kena kekerasan dalam rumah tangga kan?”  Dia tersenyum melihat saya agak kaget dengan pertanyaannya.    

“Ha ha ha…, maaf ya bu.  Memang sih saya berpikir seperti itu,” jawab saya jujur.  “Tapi bukan karena itu kok bu.  Ini panjang ceritanya.  Sebenarnya saya senang sekali jika ada kesempatan menceritakan kepada siapapun yang saya temui.  Saya ingin menceritakan  bagaimana Yesus itu penuh kuasa,” ujarnya dengan binar mata semangat.  “Bengkak dan biru di sekeliling mata saya Ini adalah karena penyakit yang saya derita.   Awalnya saya sering merasa sakit kepala.  Setelah diperiksa dokter ternyata ada tumor di kepala dan sudah sampai mengganggu saraf mata saya,” ujarnya mengawali kisahnya.   “Tetapi ini seperti buah simalakama.  Jika tumor diangkat pusing bisa hilang, tetapi ada resiko saya menjadi buta.  Saya sangat terpukul sekali.   Saya berdoa dan katakana, “Tuhan, anak saya masih kecil…  Mereka membutuhkan saya.   Saya tidak mau mati!  Saya tidak mau buta Tuhan Yesus, sembuhkanlah saya…!” suaranya begitu bersemangat. Kasir pun ikut terdiam mendengarkan kesaksiannya.   “Waduh, saya jadi terharu mendengarnya bu.   Tapi nyatanya ibu tidak buta ya?” tanya saya ingin tahu kelanjutannya.  “Saya dioperasi di Singapura bu.   Dokter sudah memberitahukan resiko dari pengoperasian, tapi saya serahkan semuanya kepada Tuhan.   Tumor saya sudah terangkat dan penglihatan saya tidak terganggu sama sekali.  Mata saya bengkak dan biru-biru seperti ini adalah bagian dari proses pemulihan.  Saya mengandalkan iman saya sepenuhnya kepada Yesus,” katanya mengakhiri kesaksiannya siang itu.

Di hari Sabat yang indah ini, ayat Roti Pagi mengutip perkataan Yesus bahwa jika kita percaya dan tidak bimbang, maka kita dapat melakukan hal yang dahsyat seperti yang Yesus buat terhadap pohon ara yang semula rindang menjadi kering kerontang.  Sementara kita menjalani kehidupan di dunia ini, kita dihadapkan pada banyak hal yang kita tidak pahami.  Mengapa kita harus menderita penyakit saat ini?  Bukankah saya masih memiliki masa depan yang panjang?  Siapa yang akan mengurus anak-anak saya nanti bila sesuatu terjadi pada saya?  Mungkin kita tidak mengerti dan memahami mengapa kita harus mengalami peristiwa hidup yang pahit saat ini.  Boleh jadi kita tidak melihat adanya solusi dan jalan keluar yang dapat kita peroleh untuk masalah kita saat ini.  Yesus mengajak kita untuk mengandalkan iman kita. Ia menjanjikan banyak perkara dapat kita tanggung bila kita menghampiri Dia dan menyampaikan keinginan kita dengan sungguh.   Bila kita percaya dan tidak bimbang, akan ada mujizat yang kita lihat peroleh.  Kita akan menyaksikan buah dari kedahsyatan iman. Marilah kita mengandalkan iman kita dan menjadi saksi bagi Kasih dan Kuasa yang Yesus sudah teladankan.

Have a blessed Sabbath !

Bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat anda.  Gunakan tombol Tell A Friend di bawah ini.