Matius 21:21 “Yesus
menjawab mereka : “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan
tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu,…”
Seperti biasa sebagian kegiatan saya setiap hari adalah
mengawasi toko. Siang itu ketika saya
masuk ke dalam toko, ada seorang ibu muda yang sedang asyik memilih-milih
plastik pembungkus makanan kecil untuk ulang tahun. Rambutnya panjang dan sedikit dicat pirang. Mendengar kehadiran saya dia langsung
berbalik dan tersenyum. Saya balas
senyumnya, tetapi tidak bisa menyembunyikan keterkejutan saya. Terlihat matanya bengkak dan ada lingkaran
biru di sekitar pelupuk matanya. “Ada
yang bisa saya bantu bu?” tanya saya berusaha santai. “Oh iya, saya perlu beberapa pernik untuk kebutuhan
ulang tahun putri saya…,” jawabnya sambil mendekati saya. “Oh baik bu, itu ada
di rak sebelah sini…” ujar saya sambil mengajak dia ke rak yang ada di
depan. Setelah mendapatkan semua yang
dibutuhkan dia menuju ke kasir. Sementara
menunggu kasir menghitung belanjaannya, suasana menjadi hening. Tiba-tiba dia berkata, “Ibu takut ya melihat wajah
saya? Pasti ibu mengira saya kena
kekerasan dalam rumah tangga kan?” Dia
tersenyum melihat saya agak kaget dengan pertanyaannya.
“Ha ha ha…, maaf ya bu.
Memang sih saya berpikir seperti itu,” jawab saya jujur. “Tapi bukan karena itu kok bu. Ini panjang ceritanya. Sebenarnya saya senang sekali jika ada
kesempatan menceritakan kepada siapapun yang saya temui. Saya ingin menceritakan bagaimana Yesus itu penuh kuasa,” ujarnya
dengan binar mata semangat. “Bengkak dan
biru di sekeliling mata saya Ini adalah karena penyakit yang saya derita. Awalnya saya sering merasa sakit
kepala. Setelah diperiksa dokter
ternyata ada tumor di kepala dan sudah sampai mengganggu saraf mata saya,” ujarnya
mengawali kisahnya. “Tetapi ini seperti
buah simalakama. Jika tumor diangkat
pusing bisa hilang, tetapi ada resiko saya menjadi buta. Saya sangat terpukul sekali. Saya berdoa dan katakana, “Tuhan, anak saya
masih kecil… Mereka membutuhkan
saya. Saya tidak mau mati! Saya tidak mau buta Tuhan Yesus, sembuhkanlah
saya…!” suaranya begitu bersemangat. Kasir pun ikut terdiam mendengarkan
kesaksiannya. “Waduh, saya jadi terharu mendengarnya
bu. Tapi nyatanya ibu tidak buta ya?” tanya
saya ingin tahu kelanjutannya. “Saya
dioperasi di Singapura bu. Dokter sudah
memberitahukan resiko dari pengoperasian, tapi saya serahkan semuanya kepada
Tuhan. Tumor saya sudah terangkat dan
penglihatan saya tidak terganggu sama sekali.
Mata saya bengkak dan biru-biru seperti ini adalah bagian dari proses pemulihan. Saya mengandalkan iman saya sepenuhnya kepada
Yesus,” katanya mengakhiri kesaksiannya siang itu.
Di hari Sabat yang
indah ini, ayat Roti Pagi mengutip perkataan Yesus bahwa jika kita percaya dan
tidak bimbang, maka kita dapat melakukan hal yang dahsyat seperti yang Yesus
buat terhadap pohon ara yang semula rindang menjadi kering kerontang. Sementara kita menjalani kehidupan di dunia
ini, kita dihadapkan pada banyak hal yang kita tidak pahami. Mengapa kita harus menderita penyakit saat
ini? Bukankah saya masih memiliki masa
depan yang panjang? Siapa yang akan
mengurus anak-anak saya nanti bila sesuatu terjadi pada saya? Mungkin kita tidak mengerti dan memahami mengapa
kita harus mengalami peristiwa hidup yang pahit saat ini. Boleh jadi kita tidak melihat adanya solusi
dan jalan keluar yang dapat kita peroleh untuk masalah kita saat ini. Yesus mengajak kita untuk mengandalkan iman
kita. Ia menjanjikan banyak perkara dapat kita tanggung bila kita menghampiri
Dia dan menyampaikan keinginan kita dengan sungguh. Bila
kita percaya dan tidak bimbang, akan ada mujizat yang kita lihat peroleh. Kita akan menyaksikan buah dari kedahsyatan
iman. Marilah kita mengandalkan iman kita dan menjadi saksi bagi Kasih dan Kuasa
yang Yesus sudah teladankan.
Have a blessed Sabbath
!
Bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat anda. Gunakan tombol Tell A Friend di bawah ini.