Nasib seseorang tiada satu pun manusia yang tau, kecuali Allah yang Maha Tahu. Penampilan fisik seseorang yang terlihat hari ini, tidak dapat kita pastikan akan seperti apa keadaan orang itu kelak. Hari ini terlihat mujur, esok hari siapa yang tau nasib malang akan menimpa dan sebaliknya ketidakberdayaan hari ini sewaktu-waktu dapat berubah menjadi hal yang sungguh luar biasa. Jauh dari mimpi dan harapannya, namun berkat itu nyata dan ada di depan mata.
Sang pria, kelahiran dari tanah Batak, berstatus belum menikah berusia dua puluh delapan tahun. Pekerjaannya sehari-hari sebagai karyawan perusahaan dilakukannya dengan setia dan jujur. Ia menikmati pekerjaannya saat ini. Pendidikan yang dia dapatkan dari kedua orang tuanya semenjak kecil, membuatnya bertumbuh menjadi seorang anak yang berpendirian teguh. Tak heran ketika salah satu dari pemasok barang ke perusahaan mereka menawarkan sejumlah uang sebagai bentuk ucapan terima kasih, dengan lembut dan penuh ketegasan ia berkata, “Pak, terima kasih banyak untuk semua ini. Mohon maaf saya tidak dapat menerima pemberian bapak karena berbagai alasan, antara lain: Saya tidak berhak untuk menerima uang ini; dan nilai diri saya tidak dapat diukur dengan uang ini.”
Siapa yang tau, bahkan ia sendiri tidak mengetahuinya. Hasil dari kejujuran yang dia pertahankan, membuat karirnya menanjak dan mempercayakannya menduduki posisi tertinggi di perusahaan. Ternyata sang pemasok tersebut adalah sahabat dari pemilik perusahaan tempat sang pemuda ini bekerja. Pemilik perusahaan tidak merasa ragu untuk mengangkatnya menjadi Presiden Direktur dari salah satu perusahaan yang dia miliki karena kejujuran yang dimiliki sang pemuda ini. Usia muda belia telah menjadi seorang Presiden Direktur, dengan segala kemewahan fasilitas yang diberikan kepadanya baik rumah maupun mobil pribadi yang diberikan kepadanya secara cuma-cuma oleh pemilik perusahaan tersebut. Allah berpihak kepada orang-orang yang jujur dan setia dalam prinsip kebenaran yang dianutnya sebagaimana Allah telah membuktikan buah kejujuran yang diberikan kepada Hananya, Misael dan Azarya demikian pula dengan Yusuf, hal yang sama akan kita nikmati ketika kita meneladani kesetiaan dan kejujuran para hamba-Nya yang terdahulu. Berkat kejujuran menuai berkat lainnya yang tak teruraikan banyaknya. Allah menolong kita agar dapat menahan diri dan jujur dalam segala laku kita. Amin.
Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini: