Friday, April 06, 2012

Ketika Malaikat Turut Bernyanyi

Mazmur 117:1-2, “Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa! Sebab kasihNya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya. Haleluya!”


Banyak pengalaman baru yang aku rasakan sementara aku bersekolah di perantauan. Aku bersyukur karena dalam grup nyanyi tempat aku bergabung, aku berada dalam lingkungan sahabat-sahabat dan pembimbing yang turut membangun karakter dan pertumbuhan kerohanianku. Aku belajar bukan hanya untuk tahu bernyanyi, melainkan juga bagaimana cara bernyanyi yang benar, terlebih menggunakan setiap talenta yang Tuhan berikan padaku agar dapat dipergunakan hanya untuk kemuliaan bagi nama-Nya.

“Teman-teman sekalian, saya ingin menyampaikan bahwa seluruh jadwal pelayanan tur kita pada bulan Desember ini sudah rampung, tiket-tiket pun sudah beres. Jadi persiapkanlah diri kita sebaik mungkin agar tur pelayanan dalam lagu ini dapat berjalan dengan baik”, pemimpin grup nyanyi kami memberikan arahan. Selesai pengarahan, bersama-sama kami menyebutkan moto grup nyanyi kami: “For the name of our university, for the honor of our country, and for the glory of God”, sebelum masing-masing berpisah dan melakukan kegiatan masing-masing. Hari yang ditentukan tibalah, kami pulang ke negara kami dan memulai rangkaian tur pelayanan di pulau Jawa, yang dimulai dari kota Jakarta. Di tengah rangkaian acara tur, beberapa anggota penyanyi sudah mulai batuk-batuk. Perubahan cuaca memperburuk keadaaan. Pada suatu hari ketika mengadakan renungan pagi, pemimpin koor berkata, “Saya mendengar sebagian besar suara kita tidak keluar. Apa yang terjadi?” “Aku terserang batuk kak, tenggorokanku sakit sekali.” “Aku juga nich, badanku panas dingin dan suaraku hilang.” Tiba-tiba di sana sini, terdengar suara batuk dan kalimat yang keluar dengan susah payah, menjelaskan situasi yang ada. “Teman-teman, malam ini jadwal kita menampilkan Kantata Natal di gedung pertemuan Cirebon. Mari kita berdoa agar Tuhan menyertai pelayanan kita.” Kami bertelut, berdoa dengan sungguh-sungguh, memohon penyertaan Tuhan dalam pelayanan kami. Malam harinya ketika kami bernyanyi, puji Tuhan, suara kami bisa keluar lagi, entah dari mana. Alhasil pelayanan dalam lagu pada malam itu dan hari-hari selanjutnya bisa berjalan dengan baik, dan kami semua beroleh berkat oleh pengalaman penyertaan Tuhan yang tidak berkeputusan.

Ini adalah satu lagi bukti bahwa Tuhan selalu bersedia untuk mengirimkan malaikat-malaikat-Nya untuk bernyanyi bersama-sama dengan kita jika kita mempersembahkan hati kita dan suara kita yang telah hilang sekalipun kepadaNya. Ayat kita pada pagi ini mengingatkan kepada kita untuk memuji Tuhan sebab kasih-Nya hebat atas kita dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya. Jika kita ingin memiliki pengalaman merasakan bagaimana bernyanyi bersama-sama dengan malaikat Tuhan, bernyanyilah dengan Roh dan pengertian, dengan hati yang berserah, dan bagi kemuliaan nama Tuhan saja. Amin.

Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini: