Sunday, April 22, 2012

INDAHNYA KETERATURAN

1Korintus 14:40, “Tetapi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur.”

Sudah sekitar dua minggu saya bekerja di tempat yang baru. Saya harus berangkat pagi betul agar tidak terkena macet di jalan dan memastikan tiba di kantor tepat waktu. Biasanya saya mengemudikan kendaraan ke kantor, waktu tempuh bisa mencapai 2-3 jam. Karena masih penyesuaian dengan pekerjaan, maka saya sering pulang ke rumah agak malam. Saya mendapat informasi bahwa bila kerja lembur pada malam hari, ada fasilitas voucher taksi dari kantor. Saya pikir lebih baik minggu berikutnya saya ke kantor naik kereta api dan pulangnya dengan taksi. “Mom, saya besok naik kereta api ke kantor dan pulangnya naik taksi”, ungkapku kepada istri. Sebelumnya saya sudah cari informasi dari rekan kerja dan tetangga yang biasa menggunakan jasa kereta api ke tempat kerja. Saya berencana akan naik kereta pukul 06.20 WIB, tetapi begitu tiba di stasiun, pintu kereta api sudah tertutup, Saya lihat jam, tepat pukul 06.20 pagi. Akhirnya saya naik kereta api berikutnya. Hari itu saya sedikit terlambat tiba di kantor.

Keesokan harinya saya berangkat lebih awal, tiba di stasiun, sudah terdengar panggilan bahwa kereta akan berangkat. Banyak calon penumpang yang berlari ke loket. Saya segera ke loket untuk beli karcis, namun saya salah loket. Loket yang menjual tiket ke tempat yang saya tuju ada disebelahnya. Karena saya pikir para calon penumpang berebutan beli tiket, saya pun langsung masukkan uang untuk beli tiket pada loket yang disebelah tersebut. Di jalur loket tersebut ada 2 orang ibu yang antri, kemudian salah seorang ibu berkata, “Bapak ini memotong antrian saja” Kemudian Saya berkata, “Maaf bu…maaf.” Kemudian saya pun berlari, dan mendengar teriakan “Uangnya kurang, uangnya kurang”, saya pikir itu bukan saya karena saya sudah menyiapkan uang pas. Setelah saya di dalam kereta api, saya mengecek tiket dan menyadari ternyata harga tiket sudah naik Rp 500. Kemudian saya merenung, “Mengapa di saat saya salah loket, saya tidak antri di belakang kedua ibu tersebut? Tentu kalau saya antri, sang ibu tersebut tidak perlu mengomel dan bila uang tiket kurang, saya bisa segera tambah.” Padahal pada hari itu kereta api berangkat 10 menit lebih lambat dari jadwal. Saya berpikir alangkah baiknya bila tadi saya antri. Keesokan harinya, saat bayar tiket di loket kereta api, saya lebihkan yang Rp 500, dan tidak menyerobot lagi walaupun saya harus ketinggalan kereta pada hari itu.

Saudaraku, Tuhan kita adalah Allah yang teratur, Dia membuat segala sesuatunya teratur, seperti yang dinyatakan dalam ayat inti “Tetapi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur.” Di rumah, di jalan raya, di kantor, di tempat ibadah, perlu keteraturan, dan betapa indahnya bila segala sesuatu berlangsung dengan sopan dan teratur.

Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini: