Friday, April 13, 2012

Menerima Apa Adanya


Lukas 15:5 “Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira”








Di pusat perbelanjaan yang saya dan suami kunjungi terdengar berbagai suara musik dan tulisan promosi. Semua itu dilakukan pengelola gedung untuk memanjakan  pelanggan.  Tulisan besar “Enjoy Shopping” seperti memberi semangat kepada yang datang.  Karena saya dan suami memilki kepentingan yang  berbeda maka kami berpisah menuju tempat pilihan masing-masing. “Telepon jangan lupa dibuat nada getar ma, supaya tahu kalau aku telepon nanti ya…,” kata suami sambil tersenyum dan melambaikan tangannya.  Saya mengangguk dan melambaikan tangan untuk kemudian berpisah.  Sebetulnya hanya tinggal  beberapa langkah lagi saya akan masuk ke dalam toko pilihan saya.  Tetapi langkah saya mendadak terhenti karena mendengar suara tangisan.  Ternyata berasal dari seorang bocah kecil berusia kira-kira  enam tahun.

“Kenapa menangis? Kamu kehilangan mama ya?” tanya saya beruntun sambil datang mendekatinya.  Bukannya dia menjawab, suara tangisnya malah makin menjadi keras.  Sementara bibirnya bergetar hebat.  “Eh…, jangan takut.  Tante bantu kamu ya…  Sekarang kita ke bagian informasi supaya mama bisa datang  jemput kamu ya…,” bujuk saya dan meraih tangannya yang terasa dingin. Setelah melaporkan kondisi yang terjadi kepada petugas, saya dekati dia.  “Mama kamu bawa handphone ?”  Kembali dia hanya mengangguk, wajahnya terlihat begitu ketakutan dan sedih. “Oke, kalau begitu tante sebutkan angka, kamu pilih angka dengan cara mengangguk ya?” kata saya menawarkan. Walau tidak mudah menyebutkan angka-angka no handphone ibunya, akhirnya saya berhasil terhubung dan berbicara  dengan dia.  Lima belas menit kemudian, dari kejauhan saya melihat seorang ibu berjalan tergopoh-gopoh, saya langsung menduga ini pasti ibunya. Melihat ibunya, dia berlari menghambur ke dalam pelukan ibunya dan menangis tersedu-sedu. Sungguh saya tidak menyangka apa yang saya lihat.  Sang ibu bukannya memeluk kembali anaknya dengan hangat dan menghibur, malah ibu itu memarahi anaknya dengan kasar sambil mengguncang tubuhnya.  Kata-katanya terdengar begitu menyakitkan.

Hari ini ayat Roti Pagi menggambarkan sukacita besar dari seorang gembala yang telah menemukan dombanya yang hilang.  Dia gendong domba itu di bahunya dan pulang dengan gembira.   Inilah gambaran sukacita di surga bila jiwa yang hilang ditemukan kembali dan bertobat.  Di tengah hiruk pikuk kesibukan dunia, sangat mudah bagi kita untuk lepas dari genggaman tangan Yesus, menjauh dariNya dan akhirnya hilang.   Yesus tidak pernah marah ketika kita datang kepadaNya, setelah kita mungkin sudah lari menjauhiNya.  Yesus akan memeluk dan menggendong kita dengan erat.  Dia akan memberi ketenteraman dan kedamaian bagi orang yang datang padaNya.  Dia tahu apa yang kita butuhkan.  Bila kita hilang dan datang kembali kepadaNya, Ia akan menerima kita apa adanya.  Datanglah kepada Yesus.

Jesus bless you as you walk with Him each day !

Bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat anda.  Gunakan tombol “Tell A Friend” di bawah ini.