Monday, April 02, 2012

THE UNLIKELY MISSIONARY

DORONGAN PELAYANAN PERORANGAN

SABAT, 24 MARET 2012

THE UNLIKELY MISSIONARY

Dorongan Pelayanan Perorangan (PP) pada hari Sabat 24 Maret 2012 dibawakan oleh ibu Yunita Wuisan, pimpinan Departemen Diakones jemaat Kemang Pratama.

Ibu Yunita mengawali dorongan PP dengan pernyataan bahwa pelayanan perorangan merupakan penginjilan yang dilakukan secara individu, berbuat baik pada sesama. Kita mengimani dan menghidupkan apa yang kita ketahui tentang injil. Ibu Yunita memberikan satu contoh dimana seorang ibu yang bersahaja di jemaat Kemang Pratama aktif dalam Kelompok Pendalaman Alkitab, penginjilan, mengimani dan menghidupkan injil yang diterimanya. Ibu ini kerap kali berkata, “Bu, kita harus berbuat kebaikan kepada sesama, walaupun kita tidak diterima, tapi kita kan harus tetap berbuat baik.”

Ibu Yunita kemudian mengupas wanita di Samaria (Yohanes 4) yang pergi memberitakan Yesus kepada orang sekampungnya, Yesus yang mengetahui latar belakang dan kehidupannya. Banyak orang yang percaya dan dibawa datang kepada Yesus. Wanita Samaria ini disebut the unlikely Missionary, seseorang yang tidak mungkin menjadi misionaris, oleh karena latar belakang kehidupan yang kurang baik di masyarakat, tapi dia bisa membawa banyak orang datang kepada Yesus.

Hal yang kedua yang dikupas adalah Suzanna Wesley, anak ke-25 dari 25 bersaudara. Ia mempunyai 19 anak, 10 meninggal, tinggal 9 orang anak. Suzanna menyempatkan waktu untuk mengajari anak-anaknya satu-persatu menyanyi dan berdoa, hingga dirumahnya banyak orang yang ikut bernyanyi dan berdoa dan berkumpul 200-an orang yang kemudian menjadi gereja Methodist. Anak-anak dari Suzanna merupakan pendeta dan pengkhotbah yang terkenal, yakni John dan Charles Wesley.

Marilah kita mengimani dan menghidupkan injil yang telah kita terima. Kita bisa menjadi seperti wanita Samaria yang baik hati, the unlikely missionary. Kita bisa juga seperti Suzanna Wesley mengambil waktu untuk berdoa, bernyanyi dimulai dari anak-anaknya kemudian tetangga dan banyak orang. Mari kita lakukan yang dapat kita lakukan untuk menyampaikan injil kepada sesama kita. Demikian ibu Yunita Wuisan mengakhiri dorongan PP pada hari Sabat, 24 Maret 2012. Terima kasih.

-JS-