Filipi 4:13, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”
“Aduh, kenapa masalah seperti ini harus mampir sama aku ya? Kenapa nggak sama orang lain yang lebih siap karena aku merasa nggak punya kekuatan untuk menghadapi masalah seperti ini. Atau ada sesuatu perilaku saya yang kurang berkenan di hadapan Allah, yang harus segera saya rubah saat ini juga? Inilah mungkin salah satu cara Allah menegur dan mengingatkan saya oleh karena kasih-Nya.”, Inilah pertanyaan yang muncul berulang-ulang di dalam pikiran saya, ketika saya baru saja terluput dari satu permasalahan besar yang tidak pernah saya duga hal itu akan terjadi.
Terbayang bagaikan film yang sedang diputar, kejadian yang baru saja terjadi menimpa diriku. Cuaca cerah saat itu menunjukkan waktu masih pagi sekitar pukul 10 pagi, tatkala saya sedang asyik berkendara, tiba-tiba sebuah sepeda motor dengan dua orang penumpang memukul dengan kencang kaca spion mobil sebelah kanan saya sambil berteriak, “Berhenti atau kau kutembak!” Kaget setengah mati bahkan hampir panik menghadapi kejadian itu, sambil saya berusaha melarikan kendaraan dengan kencang berharap orang tersebut tidak mengejar saya. Namun, pagi yang naas, pengendara sepeda motor mengejar mobil yang saya kendarai hingga kami berhenti di daerah yang ramai penduduk berlalu lalang. “Wah, gak ada pilihan saya untuk bisa menghindar dari permasalahan ini, kecuali saya hadapi dengan tenang”, pikirku. Akhirnya debat kusir bahkan hampir merenggut nyawa saya pun terjadi, hingga Allah menolong saya untuk menyelamatkan diri keluar dari permasalahan pagi itu walaupun beberapa harta benda yang saya miliki saat itu harus dikorbankan.
Bila anda menganggap masalah sebagai beban, anda mungkin akan menghindarinya. Bila anda menganggap masalah sebagai tantangan, anda mungkin akan menghadapinya. Namun, masalah adalah hadiah yang dapat anda terima dengan sukacita. Dengan pandangan tajam, anda melihat keberhasilan di balik setiap masalah. Masalah adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi. Maka, hadapi dan ubahlah menjadi kekuatan untuk sukses anda. Tanpa masalah, anda tak layak memasuki jalur keberhasilan. Bahkan hidup ini pun masalah, karena itu terimalah sebagai hadiah. Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang pada anak-anaknya bukanlah serpihan-serpihan makanan pagi. Bahkan pula, eraman hangat di malam-malam yang dingin. Namun, ketika induk elang melempar anak-anak itu dari tebing yang tinggi. Detik pertama anak-anak elang dilemparkan dari tebing yang tinggi, anak-anknya menganggap induk mereka sungguh keterlaluan, menjerit ketakutan, matilah aku. Sesudah kemudian, bukan kematian yang mereka terima, namun kesejatian diri sebagai elang, yaitu terbang. Bila anda tak berani mengatasi masalah, anda tak akan menjadi seseorang yang sejati. Allah sumber penyelesaian dan pertolongan dari setiap permasalahan yang kita hadapi. Hampirlah kepada-Nya, memohon petunjuk, kekuatan dan pengetahuan sama seperti ayat kita pagi ini mengatakan tiada yang tak dapat kita selesaikan di dalam Allah. Jadikanlah sebagai suatu pelajaran berharga dalam hidup kita, jika kita menghadapi masalah. Allah memberkati kita sekalian hingga Maranatha. Amin.
Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.