Keluaran 20:12, “Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu.”
“Papa, bisa diganggu sebentar enggak?”, tanya istriku melalui pesawat telepon. “Iya, bisa Ma. Ada apa sayang?” tanyaku lebih lanjut. "Aku baru dapat telepon dari Mama, katanya papa jatuh sakit terserang stroke, sekarang sedang dibawa ke rumah sakit untuk dapat pertolongan segera.", suara istriku di ujung sana terdengar khawatir. "Hah? Papa terserang stroke? Ya sudah, kalian harus tenang di rumah, kita harus tenang dan ambil waktu sekarang berdoa untuk menyerahkannya kepada Tuhan. Kalau kita yakin sama Tuhan, papa pasti bisa dipulihkan seperti sedia kala. Tutup saja sekarang teleponnya ya, biar papa telepon ke abang sama kakak untuk diskusi lebih lanjut mengenai tindakan pengobatan papa. Aku berdoa di ruangan kerjaku, kalian berdoa aja di rumah. Minta juga anak-anak supaya mereka berdoa sehabis pulang sekolah nanti."
Kejadian dan berita itu begitu mengagetkan kami. Pikiran tentunya kalut dan bingung, namun saya tetap berusaha untuk tenang, berkomunikasi dengan keluarga yang lain, mengusahakan berbagai alternatif pertolongan sambil berdoa kepada Tuhan. Adalah menjadi kebiasaan saya dan istri untuk mengurus ketiga orang tua kami, sebab salah seorang dari antara orang tua kami telah meninggal dunia. Saya segera menginformasikan kepada beberapa Hamba Tuhan yakni Pendeta yang saya kenal, memohon bantuan doa untuk papa kami supaya beroleh kesembuhan. “Selamat pagi pak”, demikian suara telepon yang masuk kepada saya, “Boleh minta kumpulkan keluarga supaya kita berdoa untuk kesembuhan papa”, demikian ajakan salah seorang dari tujuh Pendeta yang kami hubungi dan ia pun memanjatkan doa bagi kami melalui telepon, karena kami tinggal di lokasi yang berbeda dengan mereka.
Sungguh menjadi kepuasan tersendiri bagi kami untuk dapat merawat orang tua kami semampu kami mulai dari mempersiapkan keperluan hidup mereka sehari-hari, merawat dalam hal kesehatan mereka, membawa mereka bertamasya, dan lain sebagainya dengan satu keyakinan bahwa orang tua adalah Allah yang kelihatan. Bagaimana mungkin kita dapat mengasihi Allah yang tidak kelihatan secara fisik saat ini, kalau orang tua yang kelihatan saja tidak dapat kita rawat dan layani dengan baik. Tidak ada ayat Alkitab menyatakan rahasia panjang umur yang lain selain menghormati orang tua kita dalam segala keadaan mereka. Janji Allah sungguh pasti untuk kita nikmati, jikalau kita setia dalam pelayanan terhadap orang tua kita. Selagi ada waktu, adakan waktu saudara dan saya untuk mengasihi orang tua kita. Mereka yang telah bekerja tanpa lelah, perawatan yang kita terima, perjuangan hidup mereka untuk kelangsungan hidup kita anak-anaknya termasuk berjuang untuk pendidikan kita, semua itu mereka kerjakan dengan sukarela dan di dalam sukacita, tidakkah kita pantas mengasihi dan melayani mereka oleh karena perjuangan dan doa mereka untuk kesuksesan kita dan saat ini kita memiliki tingkat kehidupan yang jauh lebih baik dari orang tua kita? Penurutan kita kepada Allah diuji lewat pelayanan kita kepada orang tua kita. Semoga saudara dan saya mendapat pertolongan dari Tangan Yang Tak Kelihatan itu menjadi anak-anak yang berbakti kepada orang tua dan Allah. Selamat berkarya hari ini. Amin.
Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.