Saturday, April 09, 2011

Menuai Apa Yang Ditabur


Galatia 6:7, “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.”


“Halo, apa kabar? Semoga baik-baik saja ya. Eeeh … begini nih ceritanya, kami ada acara di kampung, mau tidak mau kami harus hadiri karena tuntutan adat. Jadi rencananya kami akan pulang ke kampung melalui pesawat udara. Apa kalian bisa tolong jemput kami di bandar udara jam segitu ya?” demikian telepon yang kami terima dari saudara seiman yang tinggal di pulau yang berbeda dengan kami. “Ooh, gampanglah kalau itu, pasti kita bisa atur. Tolong diinformasikan aja melalui pesan singkat nama dan jadwal penerbangan biar kami baku atur dengan nyonya disini, kalau pun tidak nanti kita bisa atur orang yang akan jemput ke bandara, nomor telepon kalian saya akan berikan kepada orang yang jemput kalian di bandara seandainya saya atau istri tidak bisa menjemput”, jawabku kepada saudara seiman ini melalui telepon genggam yang saya gunakan.

“Mami, saudara seiman kita akan berkunjung kesini dan mereka minta tolong kita yang jemput mereka”, demikian saya memulai pembicaraan dengan istri sambil menginformasikan nama dan jadwal penerbangan mereka. Supir pun akhirnya berhasil menjemput tamu yang datang dari luar pulau dan tiba di rumah kami dengan selamat. Dalam perencanaan mereka sepasang suami istri ini akan menghabiskan waktu selama seminggu di daerah tempat kami tinggal. “Kalian pake aja salah satu dari mobil kami untuk mendukung kelancaran perjalanan kalian selama disini, belum lagi perjalanan kalian dari kota ini ke rumah orang tua masih harus ditempuh sekitar dua hingga dua setengah jam. Kalian masih harus mengadakan perjalanan lagi ke kota yang lain, jadi sebaiknya kalian menggunakan mobil ini daripada harus sewa mobil malah bengkakin biaya aja”, aku pun menawarkan hal ini kepada kedua suami istri ini. Hal ini sering kami lakukan dan setidaknya ada lima keluarga yang kami harus jamu dan layani seperti ini setiap tahunnya selama kami tinggal di kota ini. Namun ada kebahagiaan tersendiri dalam melayani setiap orang yang membutuhkan pertolongan.

Kesaksian yang kami rasakan atas pelayanan kami terhadap tiap keluarga yang datang dari luar pulau dan memberikan tumpangan yakni kami pun selalu mendapatkan kemudahan setiap kali kami mengadakan perjalanan ke kota lain bahkan ke luar negeri. Entah mengapa selalu ada orang lain yang bersedia menawarkan hal yang sama yang kami tawarkan kepada sahabat-sahabat dan saudara-saudara seiman bahkan orang lain sekali pun. Dalam hal inilah kami menyadari sungguh Allah itu luar biasa, ajaib setiap perbuatan-Nya. Allah sanggup memberikan hal yang tidak pernah kita pikirkan bahkan tidak pernah kita mohonkan, namun dalam perbuatan dan pelayanan yang tulus, di dalam hati yang suka melayani ada banyak perbuatan tangan Allah yang akan kita terima dari dalamnya. Taburlah yang baik dan kebaikan itu akan mendampingi hidup kita. Taburlah kesetiaan maka Allah yang kita sembah ‘setia’ dalam setiap janji-Nya. Taburlah kedermawanan dan kerendahan hati maka Allah melimpahi saudara dan saya dengan berkat yang tak berkeputusan serta Ia pun akan meninggikan kita. Jangan biarkan rasa ego kita menyelimuti diri kita agar Allah dapat masuk ke dalam diri kita untuk melakukan hal-hal kebajikan dan yang patut dipuji, sebab apa yang kita tabur itu pulalah yang kita akan tuai. Allah kiranya menolong kita untuk menaburkan bibit-bibit unggul yang baik supaya nama-Nya dipermuliakan melalui tubuh kita. Amin.



Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.