“Hallo ipar. Apa ipar lagi rapat atau saya bisa ganggu sebentar?”, sapaku. “Oh, aku nggak lagi rapat kok. Nggak apa-apa. Kita bisa bicara”. Demikian pembicaraan saya melalui telepon genggam kepada salah seorang saudara seiman dimana kami berjemaat. “Ada apa ipar? Ada yang bisa saya bantu?”, tanyanya kepada saya. “Iya nih, aku mau tanya kantor ipar disebelah mana di daerah Sudirman?” tanyaku melanjutkan pembicaraan kami dan kami pun terlibat dalam pembicaraan selanjutnya.
Sore itu saya harus mengadakan perjalanan menuju ke daerah perkantoran segitiga emas di kawasan bisnis di jantung kota metropolitan ini untuk berkunjung ke beberapa tempat terpisah dalam waktu yang demikian sempit. Perjalanan sore itu seperti biasanya cukup dipadati banyak kendaraan di jalan tol dalam kota dan waktu telah menunjukkan pukul tiga lewat dua puluh sore saat saya tiba di satu tempat sehingga saya harus buru-buru menyelesaikan urusan di tempat itu agar dapat mengunjungi tempat lain sebelum pukul empat sore tiba, yakni waktu dimana peraturan three in one diberlakukan dan saya masih diijinkan melewati lajur itu sendirian. Saya pun dapat menyelesaikan beberapa urusan dan kembali ke gedung tempat dimana ipar saya bekerja, oleh karena kendaraan saya parkir di sana. Pukul lima lewat tigapuluh menit saya pun bergegas keluar gedung bersama dengan ipar saya ditambah dengan seorang joki yang kami sewa di pintu keluar gedung karna daerah yang kami lewati harus diisi dengan penumpang mobil minimum tiga orang. Mobil melaju dengan kencang oleh karena lajur three in one itu tidak banyak dilalui kendaraan lain.
Sesuai ayat kita pagi ini, hidup akan terasa nyaman bilamana kita lewati dengan menuruti perintah Allah dengan setia sama seperti kami dengan nyaman dan tidak merasa bersalah melewati daerah pemberlakuan three in one oleh karena kami telah memenuhi persyaratan yang diberlakukan yakni minimum dihuni oleh tiga orang penumpang dalam sebuah kendaraan pribadi. Tidak ada penghalang yang lain untuk kita menghampiri Allah dan memohon berkat dan perlindunganNya jikalau kita telah menjadi hamba Allah yang setia dalam penurutan sepenuhnya akan FirmanNya. Bahkan janjiNya begitu indah untuk kita nikmati hari ini bilamana kita meminta Ia menjadi pengemudi kendaraan yang kita tumpangi, sehingga kita akan tiba di terminal yang benar, aman, damai dan penuh dengan kemakmuran. Terimalah janji Allah pagi ini untuk mendampingi hidup saudara dan saya hari ini, esok dan sampai Yesus datang kedua kali nanti. Selamat beraktifitas, Allah Pembimbing kita. Amin.
Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.
