1 Tesalonika 5:22, “Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan.”
Beberapa puluh tahun yang lalu, ketika kuliah, saya pernah mengingat suatu pengalaman. Ketika itu saya diberi kesempatan oleh dosen untuk mengawasi ujian ‘Mid-Semester’ dari adik-adik tingkat di bawahku. Suatu pagi, saat kami akan memasuki ruang ujian, saya melihat seorang mahasiswa yang sudah mengambil tempat duduk, sedang asik-asiknya melipat kertas catatan kecil, kemudian disimpan di saku bajunya. Mahasiswa ini memilih kursi yang paling belakang di antara deretan kursi-kursi yang sudah dipersiapkan untuk ujian mid semester di ruangan tersebut.
Pada waktu kertas soal ujian dan lembaran jawaban dibagikan dengan cepat si mahasiswa ini menulis jawaban di lembar jawaban. Saya mendekati tempat duduk mahasiswa tersebut sambil saya berbisik padanya. ’Ssttt teman, jangan nyontek dari catatan kecil di saku bajumu’, bisikku pada mahasiswa tersebut. Lebih lanjut saya bisikkan pada mahasiswa tersebut, ‘cobalah untuk mengisi lembaran jawaban dengan jujur,’ tegasku. ’Belum tentu jawabanmu tepat di lembar jawaban seperti soal yang dipertanyakan di lembaran soal.’ Dengan malu-malu si mahasiswa tersebut kembali memasukan lembaran kecil contekan ke saku bajunya. "Teman,…", kataku setengah berbisik, "Bolehkah saya menyimpan lembaran kecil di saku bajumu?". Sambil menggerutu dia memberikan kertas itu padaku. ’Ini bang ambil saja’, katanya. Si mahasiswa tersebut menyerahkan kertas kecil sambil menggaruk-garuk kepalanya. “Abang, terima kasih ya. Saya belajar dengan Abang tentang arti sebuah kejujuran” ujarnya ketika kami bertemu beberapa hari yang lalu sambil ia memperkenalkan keluarganya kepada saya.
Saudaraku, ayat renungan kita pagi ini menasehatkan, “Jauhkanlah dirimu dari segala kejahatan”. Keadaan saat ini menunjukkan sungguh banyak pencurian, pembunuhan, penodongan, korupsi yang dikelompokkan orang ke dalam jenis-jenis kejahatan besar. Bagaimana dengan mencontek, berbohong, mencuri, suka berantem, bertindak semau gue, memfitnah, kata-kata kasar yang dilontarkan pada orang lain, perilaku yang tidak beretika, jenis dosa apakah ini gerangan? Bagi TUHAN tidak ada jenis dosa yang besar atau kecil, semua dosa sangat dibenci oleh TUHAN. Sekecil apapun kejahatan itu, TUHAN menyuruh kita untuk membuang jauh-jauh kejahatan itu dan jangan lakukan. Manfaatkan waktu yang sisa dalam hidup saudara dan saya untuk melakukan kebajikan, perkara-perkara surgawi dan perbuatan iman agar kita tidak didapati terlalu ringan di atas neraca timbangan kasih karunia Allah. Hanya orang-orang yang mengerti arti hidup dan manfaat kehidupan bagi diri sendiri dan orang lain, yang akan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk perkara-perkara suci dan indah selagi Allah mengijinkan kita menghirup nafas dengan cuma-cuma, selagi hayat masih dikandung badan berkarya dan berarti bagi-Nya. Allah memberkati saudara dan saya sepanjang hari ini. Amin.