“Hi bang, selamat ulang tahun ya.A”, sapaku melalui telepon kepada abang saya yang usianya 11 tahun lebih tua dari saya. Hari itu adalah hari ulang tahunnya, yang tanpa terasa telah melewati usia setengah abad. Syukur kepada Tuhan karena Allah telah mengaruniakan dua orang putra bagi keluarga abang saya ini. “Gimana kalau malam Minggu depan kita makan malam bersama di salah satu restoran sebagai ucapan syukur ulang tahunmu, aku juga sudah telepon si bungsu untuk ikut bergabung dengan kita”, demikian aku menawarkan undangan makan malam baginya. “Wah aku senang sekali dengan tawaranmu ini dek”, komentarnya, “Namanya ditraktir makan, siapa yang nolak?”, sambut abangku gembira. "Baguslah kalau begitu. Berarti acara kita ini sudah oke ya bang. Biar aku info ke si bungsu", lanjutku berkomentar.
Malam yang disepakati pun tiba, kami pun bertemu di restoran yang telah ditentukan. Makanan dan minuman pun dipesan. Tidak lupa makanan untuk anak-anak kami termasuk anak adek kami yang masih usia balita. Keluarga saya dan abang saya tiba bersamaan waktunya di restoran tersebut, sementara adik kami yang bungsu datang lebih terlambat bersama dengan keponakan kami yang datang dari luar kota, untuk turut bergabung memeriahkan acara makan malam bersama. Makan malam itu berlangsung dengan baik. Hati kami merasakan bahagia oleh karena satu dengan yang lain saling bersilaturahmi, bercanda tawa tak kalah juga anak-anak membuat kelompok lenong rumpi sendiri. Betapa bahagianya hati jika hidup saling memperhatikan dan melayani antara kakak beradik.
Janji Tuhan pasti dalam ayat kita pagi ini, Ia akan memerintahkan berkat bagi setiap orang yang mau hidup bersatu, rukun dan damai serta saling melayani satu dengan lainnya tanpa harus mempertimbangkan usia, tingkat ekonomi, tingkat pendidikan dan lain sebagainya yang dapat menjadi jurang pemisah dalam keluarga. Tidak sampai disitu saja, janji Allah lebih indah dan besar akan mendampingi hidup kita yakni Ia memerintahkan kehidupan tidak saja untuk hari ini, esok dan lusa namun Ia menganugerahkan kehidupan yang kekal sebagai bonus atas berkat yang Ia telah siapkan bagi barang siapa baik sebagai kakak beradik didalam keluarga maupun sebagai saudara seiman di dalam gereja dan sebagai pribadi di lingkungan masyarakat yang mau hidup bersatum, rukun dan damai. Terbayang di dalam benak saya, ‘Bagaimana mungkin kita dapat bersatu, rukun dan damai di surga kelak jika saat kita hidup di dunia ini pun kita tidak sanggup hidup bersatu, rukun dan damai dimana saja baik di keluarga, gereja, masyarakat maupun dilingkungan kerja. Semoga ayat pagi ini menjadi milik kita, agar masing-masing kita dipersiapkan memiliki hati yang rindu untuk selalu bersatu, hidup rukun dan damai dengan siapa saja tanpa harus membedakan status sosial setiap orang. Roh Kudus yang akan memimpin dan membimbing hidup kita, agar dimampukan menjadi orang yang siap dipersatukan teristimewa dengan Allah, Khalik alam semesta. Akhirnya, selamat menikmati hari libur dan ijinkanlah RohNya yang menuntun hidup kita selalu. Amin.
Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.