Monday, April 25, 2011

Nilai Sejumlah Uang Koin


2 Korintus 9:7, “Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.”


Pagi itu saya bangun dengan tubuh yang cukup segar dan merasa fit. Seperti ada suara berbisik ke dalam telinga saya, “Cobalah untuk mengawali suatu hari anda dengan niat untuk memberi. Mulailah dengan sesuatu yang kecil yang tidak terlalu berharga di depan mata anda. Mulailah dari uang receh. Kumpulkan beberapa receh yang mungkin tercecer di sana-sini, hanya untuk satu tujuan: diberikan. Apakah anda sedang berada di bis kota yang panas, lalu datang pengamen bernyanyi memekakkan telinga, atau anda sedang berada dalam mobil yang dilengkapi dengan suhu pendingin yang sejuk, lalu sepasang tangan kecil mengetuk meminta-minta. Tak peduli bagaimana pendapat anda tentang kemalasan, kemiskinan dan lain sebagainya. Tak perlu banyak pikir, segera berikan satu dua keping pada mereka”. Hal ini sangat mengganggu pikiran saya.

Barangkali ada rasa enggan dan kesal. Namun saya bertekad kepada diri saya sendiri sambil berkata dalam hati, “Tekanlah perasaan itu seiring dengan pemberian anda. Bukankah tak seorang pun ingin memburukkan dirinya menjadi pengemis. Ingat, kali ini anda hanya sedang berlatih memberi, mengulurkan tangan dengan jumlah yang tiada berarti? Rasakan saja, kini sesuatu mengalir dari dalam diri melalui telapak tangan anda. Sesuatu itu bernama kasih sayang”.

Memberi tanpa pertimbangan bagai menyingkirkan batu penghambat arus sungai. Arus sungai adalah rasa kasih dari dalam diri. Sedangkan batu adalah kepentingan yang berpusat pada diri sendiri. Sesungguhnya, bukan receh atau berlian yang anda berikan. Kemurahan itu tidak terletak di tangan, melainkan di hati. Nilai receh yang mungkin saja kurang berarti bagi saudara dan saya, namun itu bernilai tak terhingga bagi para pengemis jalanan, pengamen dan orang timpang lainnya yang memerlukan uluran tangan kita, sekedar sebagai penyambung hidup mereka. Kiranya Roh Allah yang bekerja di dalam diri kita masing-masing, agar disanggupkan menjadi orang yang peka dan peduli terhadap keterbatasan dan keperluan hidup orang lain. Ingat! Koin atau receh yang tiada memiliki arti bagi saudara boleh jadi bagaikan mendapatkan segenggam berlian atau permata berharga di siang bolong bagi orang lain yang diterpa kesulitan hidup. Alah mengasihi orang-orang yang memberi dengan sukacita sebagai wujud kasih sayang kita kepada Allah. Amin.



Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.