Acara khotbah Sabat, 9 April 2011, dimulai dengan bacaan bersahutan oleh bapak David Tampubolon dan jemaat yang diambil dari Alkitab Masmur 31 : 1 – 5 dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu sion nomor 72 “ Batu Zaman Itu Membri Lindungan “ korister oleh ibu Debby Simanjuntak. Doa syafaat dibawakan oleh bapak Mulana Simanjuntak. Bacaan persembahan dibacakan oleh bapak Dharlen Simanjuntak sambil dipungut persembahan oleh diakon yang bertugas dan diakhiri dengan doa persembahan. Cerita anak-anak penghantar Khotbah disampaikan oleh Ibu Siangian dengan judul “ Nuh “ yang mengingatkan agar anak-anak dapat senantiasa menjadi sahabat Allah . Firman Tuhan melalui lagu pujian di sampaikan oleh bapak Wilson Tobing.
Firman Tuhan pada sabat ini disampaikan oleh Pdt. H. M. Siagian yang berjudul “ Tinggal Di Kapal Supaya Selamat “ yang menekankan bahwa di dalam Roh Nubuat dikatakan bahwa Jemaat adalah bagaikan sebuah kapal, dan kita adalah penumpang kapal yang sedang berlayar yang saling memupuk persaudaraan. Kita berada di dalam kapal yang benar yaitu Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Meskipun dalam pelayarannya kapal sering di hantam oleh ombak keras dan angin yang kencang yaitu berbagai tantangan dalam kehidupan sehingga diantara penumpang timbul kecemasan yakni umat-umat Tuhan sering timbul kurang pengertian, kesulitan-kesulitan dan penderitaan , tetapi Yesus sebagai nahkoda senantiasa melindungi kita dan rindu membawa penumpang selamat sampai ke tujuan yaitu kerajaan surga.
Di tengah-tengah khotbah Tampubolon Brother menyampaikan Pujian kepada Tuhan sebagai rasa syukur atas kebaikan dan penyertaan Tuhan dalam kehidupan mereka.
Betapapun penderitaan yang kita alami dalam persaudaraan di jemaat Allah dan kapal yakni jemaat ditimpa dengan kesulitan dari dalam maupun luar, kita harus tetap waspada dan tetap tinggal didalam kapal yang benar yaitu Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Dengan iman bahwa Yesus akan membawa kita selamat sampai ke pelabuhan yakni Yesus akan segera datang dengan tidak berapa lama lagi, maka apabila ada yang ingin kita benahi, marilah kita benahi dan apabila ada kurang pengertian marilah kita selidiki bersama-sama, sehingga dengan pertolonganNya melalui pimpinan Roh Kudus kita akan sampai kepelabuhan yang kita tuju yaitu kerajaan surga yang kita rindukan. Amin.
Untuk meng-aminkan firman Tuhan yang telah disampaikan, jemaat menyanyikan lagu sion nomor 208 “ Jaga Sedia “ dan ditutup dengan doa oleh Pdt. H. M. Siagian. Selanjutnya Jemaat dan para tamu diundang untuk potluck bersama mengikuti acara-acara yang telah ditetapkan.
Firman Tuhan pada sabat ini disampaikan oleh Pdt. H. M. Siagian yang berjudul “ Tinggal Di Kapal Supaya Selamat “ yang menekankan bahwa di dalam Roh Nubuat dikatakan bahwa Jemaat adalah bagaikan sebuah kapal, dan kita adalah penumpang kapal yang sedang berlayar yang saling memupuk persaudaraan. Kita berada di dalam kapal yang benar yaitu Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Meskipun dalam pelayarannya kapal sering di hantam oleh ombak keras dan angin yang kencang yaitu berbagai tantangan dalam kehidupan sehingga diantara penumpang timbul kecemasan yakni umat-umat Tuhan sering timbul kurang pengertian, kesulitan-kesulitan dan penderitaan , tetapi Yesus sebagai nahkoda senantiasa melindungi kita dan rindu membawa penumpang selamat sampai ke tujuan yaitu kerajaan surga.
Di tengah-tengah khotbah Tampubolon Brother menyampaikan Pujian kepada Tuhan sebagai rasa syukur atas kebaikan dan penyertaan Tuhan dalam kehidupan mereka.
Betapapun penderitaan yang kita alami dalam persaudaraan di jemaat Allah dan kapal yakni jemaat ditimpa dengan kesulitan dari dalam maupun luar, kita harus tetap waspada dan tetap tinggal didalam kapal yang benar yaitu Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Dengan iman bahwa Yesus akan membawa kita selamat sampai ke pelabuhan yakni Yesus akan segera datang dengan tidak berapa lama lagi, maka apabila ada yang ingin kita benahi, marilah kita benahi dan apabila ada kurang pengertian marilah kita selidiki bersama-sama, sehingga dengan pertolonganNya melalui pimpinan Roh Kudus kita akan sampai kepelabuhan yang kita tuju yaitu kerajaan surga yang kita rindukan. Amin.
Untuk meng-aminkan firman Tuhan yang telah disampaikan, jemaat menyanyikan lagu sion nomor 208 “ Jaga Sedia “ dan ditutup dengan doa oleh Pdt. H. M. Siagian. Selanjutnya Jemaat dan para tamu diundang untuk potluck bersama mengikuti acara-acara yang telah ditetapkan.
-Mei-