Pagi hari itu sungguh luar biasa macetnya kota Jakarta. “Coba lihat itu iklan yang di sebelah kiri jalan kita ini”, demikian saya berusaha menunjukkan sebuah papan reklame kepada penumpang di mobil saya ketika saya memegang setir mobil sambil mengendarainya. Di sebelah kiri pandangan mata saya, terpampang gambar iklan yang besar sekali yaitu Spiderman dengan tulisan iklan sebuah produk dibawah gambar tersebut. Terkenang semasa kecil saya pernah nonton film Superman, Batman atau pun Spiderman atau pahlawan lainnya dalam film dimana pahlawan tersebut berani melakukan dan membela kebenaran.
Sementara kami tetap terjebak di tengah kemacetan sambil menghilangkan kepenatan, saya pun tersenyum sendiri sekilas mengenang masa kecilku. Bagaikan sebuah film yang sedang diputar, terbayang dengan jelas dan urutan yang teratur di dalam imajinasi saya bagaimana jenis film-film di atas beraksi di depan layar televise. Terbayang olehku sang jagoan, para penjahat dan para pemeran film lainnya beraksi dengan seksama, sehingga terlihat seolah-olah film tersebut nyata adanya. Tak heran kalau saya begitu senang ketika itu, dikala masa kecilku, saya pernah diberikan hadiah sebuah baju superman oleh tante. Begitu gembira dan bangganya hatiku sambil berlari-lari kecil dengan mengenakan pakaian Superman yakni tokoh pahlawan di film, sambil mengusir teman-temanku bermain semasa kecil yang berusaha mengusik adikku. Tit... …tit …....tit 2x lamunanku buyar, bunyi klakson mobil dibelakangku menandakan saya harus menjalankan mobil karena jalanan di depan dapat segera dilalui.
Ayat renungan pagi ini berbunyi, ‘. . . kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala Roh supaya kita beroleh hidup . . .’ Sebagai anak-anak TUHAN kita juga dapat dan harus menjadi pahlawan iman, yang membela kebenaran kapan dan dimana saja. Namun dalam bertindak sebagai pahlawan kebenaran, kita bukan bertindak seperti cara Superman, Batman atau Spiderman yakni dengan cara berkelahi melalui kata-kata atau tingkah laku kehidupan kita dengan orang lain melainkan mentaati Firman Allah, misalnya rajin berdoa, rajin ke gereja, menceritakan kebaikan Allah bagi kita kepada sahabat-sahabat kita, rajin membaca Alkitab dan yang terpenting menghidupkan atau mempraktekkan setiap Firman Allah yang telah kita ketahui dalam kehidupan sehari-hari, maka kita akan menjadi kesukaan bagi siapa saja kita bergaul dan Allah dipermuliakan melalui kehidupan kita sebagai Pahlawan Kebenaran. Kiranya Allah dengan segala kemurahan hati-Nya membekali saudara dan saya dengan berkat-berkat yang berkelimpahan.