Jam menunjukkan hampir pukul 05:00 pagi ketika rombongan beserta jenasah tiba di rumah duka. Peti jenasah memasuki halaman rumah dan ditaruh di ruang tamu, disambut oleh Lianto Napitulu dan Ibu Corry dengan penuh dukacita. Anggota jemaat yang lain satu per satu mulai berdatangan untuk memberikan penghiburan bagi keluarga. Kita duduk mengelilingi peti jenasah. Bapak David Tampubolon memimpin acara kebaktian pagi dengan mengajak semua menyanyikan lagu “Waktu Pagi”. Doa buka oleh Ibu Ully Tambunan. Pendeta R.Y. Hutauruk menyaksikan bagaimana ketika tadi malam dia ditelepon oleh Rini dan ketika tiba di rumah, Bapak George sudah tiada. “Keluarga telah melakukan yang terbaik untuk suami/papa/opa yang dikasihi. Tuhan menghendaki agar Bapak George istirahat sementara. Tugas Bapak George telah selesai. Keluarga hendaknya mendekatkan diri kepada Tuhan, agar mendapatkan penghiburan dan kekuatan untuk setia hingga Yesus datang. Berbahagialah mereka yang berduka, karena mereka akan dihiburkan.”, kata Pendeta Hutauruk menutup renungan penghiburan pada hari Minggu pagi ini. Bapak Sontani menutup doa kebaktian pagi ini.
Pada hari Minggu pukul 12:00 siang, kembali jemaat Kemang Pratama berkumpul untuk mengadakan kebaktian penghiburan di rumah duka. Anggota-anggota jemaat yang belum sempat datang di pagi hari, mereka datang di siang ini untuk memberikan kekuatan bagi keluarga. Pendeta Hutauruk kembali memberikan kekuatan kepada keluarga. Keluarga diajak untuk menaruh harap kepada janji yang Yesus telah berikan dan memandang kepada pengharapan untuk bertemu kembali dengan Bapak George yang dikasihi bilamana Yesus datang kedua kali nanti. Pendeta Hutauruk mengajak keluarga untuk datang pada Yesus, untuk mendapatkan penghiburan yang sejati.
Pada hari Minggu pukul 12:00 siang, kembali jemaat Kemang Pratama berkumpul untuk mengadakan kebaktian penghiburan di rumah duka. Anggota-anggota jemaat yang belum sempat datang di pagi hari, mereka datang di siang ini untuk memberikan kekuatan bagi keluarga. Pendeta Hutauruk kembali memberikan kekuatan kepada keluarga. Keluarga diajak untuk menaruh harap kepada janji yang Yesus telah berikan dan memandang kepada pengharapan untuk bertemu kembali dengan Bapak George yang dikasihi bilamana Yesus datang kedua kali nanti. Pendeta Hutauruk mengajak keluarga untuk datang pada Yesus, untuk mendapatkan penghiburan yang sejati.
Usai jemaat Kemang Pratama memberikan penghiburan, anggota jemaat Salemba dan jemaat Harapan Baru Regency berada di rumah duka untuk menyampaikan bela sungkawa dan penghiburan bagi keluarga. Bapak George adalah mantan anggota dan ketua di jemaat Salemba dan jemaat Harapan Baru Regency. Beliau sangat aktif selama masih menjadi anggota di kedua jemaat ini. Kepergian sementara Bapak George membawa duka bagi sahabat-sahabat di kedua jemaat ini. Setelah itu, keluarga besar Ringo-ringo datang memberikan penghiburan bagi keluarga Pelaupessy. Bapak Saut Ringo-ringo adalah menantu dari Bapak George, dan untuk itulah keluarga Ringo-ringo yang adalah kerabat dari Bapak Saut datang untuk memberikan penghiburan di hari Minggu siang ini.
Minggu pukul 19:00, acara kebaktian penghiburan dibawakan oleh jemaat Salemba. Sebuah lagu penghiburan bagi keluarga dinyanyikan oleh jemaat Salemba. “Kepergian Bapak George akan meninggalkan rasa kekosongan bagi yang ditinggalkan. Demikian juga keluarga yang berduka akan merasakan kekosongan itu. Marilah kita mengganti kekosongan itu dengan kehadiran Yesus di rumah tangga kita. Kita akan dihiburkan”, kata Pdtm. Lorenso Kalengkongan menutup renungan penghiburan dari jemaat Salemba. “Om Tjo adalah seorang yang tekun, gigih dan bersemangat dalam pelayanan. Saat beliau memimpin sebagai Ketua Diakon di jemaat Salemba, kita bisa merasakan semangat beliau dalam melayani.”, ucap Dr. Tagor Tambunan menyebut nama Om Tjo, panggilan akrab Bapak George, sebagai pelayan Tuhan yang setia.
Jemaat Harapan Baru Regency membawa kebaktian penghiburan berikutnya. Ibu Repsta Moal memimpin jalannya kebaktian. Terbayang keharuan mendalam di setiap wajah jemaat Harapan Baru Regency. “Sungguh mulia kematian orang yang benar. Bapak George telah menjalankan tugas dan pelayananan selama hidupnya. Keluarga saat ini diharapkan melanjutkan teladan yang telah diberikan oleh Bapak George, untuk tetap setia dalam pelayanan kepada Tuhan.”, ungkap Pendeta S.M. Silitonga memberikan penghiburan kepada keluarga. “Om Tjo adalah seorang pionir yang memberikan ide dan dorongan bagi terbentuknya jemaat dan dibangunnya gereja Harapan Baru Regency. Kita semua merasa kehilangan. Tapi biarlah kita selalu setia hingga Yesus datang agar dapat bertemu kembali dengan Om Tjo.”, ungkap seorang ibu dari jemaat Harapan Baru Regency menyampaikan dukacita mewakili jemaat.
Jam sudah menunjukkan lewat dari pukul 21:00 malam, ketika jemaat Kemang Pratama memulai kebaktian penghiburan bagi keluarga. Bapak Wilson Tobing memimpin jalannya kebaktian. Jemaat Kemang Pratama menyanyikan lagu penghiburan “Ya Roh Suci Yang Benar”, sebagai permohonan agar Roh Kudus memberikan penghiburan bagi semua yang berduka saat ini. “Saat keluarga Pelaupessy datang pertama kali di jemaat Kemang Pratama, saya melihat mereka sebagai keluarga yang berbahagia. Datang penuh dengan wajah sukacita. Kami dari jemaat Kemang Pratama merasa kehilangan Om George yang senantiasa memberikan semangat dan dorongan dalam jemaat, khususnya ketika beliau menjadi ketua jemaat Kemang Pratama tahun 2004. Biarlah keluarga selalu setia hingga Yesus datang.”, ucap bapak Willy Wuisan memberikan penghiburan mewakili jemaat Kemang Pratama.
Pendeta Samuel Simorangkir, penasehat Wilayah 4, menyampaikan khotbah penghiburan bagi keluarga. “Saya baru mengenal lebih dekat Bapak George dalam waktu dua jam terakhir ini. Tetapi saya banyak mendengar dari kesaksian tiga jemaat mala mini, bahwa Bapak George adalah orang yang setia, orang yang dikasihi oleh banyak orang.”, ucap Pendeta Simorangkir memulai renungan penghiburannya. “Kepada kita diberikan janji pengharapan bahwa Yesus akan datang segera. Bila Yesus datang, Ia akan membangkitkan semua yang telah mati dalam kebenaran. Mereka yang setia akan dikumpulkan, dibangkitkan dan masuk ke dalam surga. Bilamana hari itu tiba, sangkakala dibunyikan oleh seluruh malaikat, mengisi semua ruang di langit dan di bumi, sungguh mulia hari itu. Keluarga akan kembali bertemu dengan Bapak George yang dikasihi. Oleh sebab itu, marilah tetap setia hingga Yesus datang. Kita akan menerima janji yang Yesus telah berikan bagi kita. Amin”, kata Pendeta Simorangkir mengakhiri kebaktian malam itu. Doa khusus bagi keluarga yang berduka dilayangkan oleh Pendeta R.Y. Hutauruk. Bapak Saut Ringo-ringo mewakili keluarga yang berduka mengucapkan terima kasih atas pelayanan semua jemaat Salemba, Harapan Baru Regency, Kemang Pratama, dan jemaat lain yang telah datang memberikan penghiburan bagi keluarga. Jam sudah lewat dari pukul 22:00 ketika satu per satu anggota jemaat meninggalkan rumah duka. Sementara itu persiapan untuk upacara pemakaman di hari Senin 19 Oktober dilakukan oleh jemaat Kemang Pratama.
Minggu pukul 19:00, acara kebaktian penghiburan dibawakan oleh jemaat Salemba. Sebuah lagu penghiburan bagi keluarga dinyanyikan oleh jemaat Salemba. “Kepergian Bapak George akan meninggalkan rasa kekosongan bagi yang ditinggalkan. Demikian juga keluarga yang berduka akan merasakan kekosongan itu. Marilah kita mengganti kekosongan itu dengan kehadiran Yesus di rumah tangga kita. Kita akan dihiburkan”, kata Pdtm. Lorenso Kalengkongan menutup renungan penghiburan dari jemaat Salemba. “Om Tjo adalah seorang yang tekun, gigih dan bersemangat dalam pelayanan. Saat beliau memimpin sebagai Ketua Diakon di jemaat Salemba, kita bisa merasakan semangat beliau dalam melayani.”, ucap Dr. Tagor Tambunan menyebut nama Om Tjo, panggilan akrab Bapak George, sebagai pelayan Tuhan yang setia.
Jemaat Harapan Baru Regency membawa kebaktian penghiburan berikutnya. Ibu Repsta Moal memimpin jalannya kebaktian. Terbayang keharuan mendalam di setiap wajah jemaat Harapan Baru Regency. “Sungguh mulia kematian orang yang benar. Bapak George telah menjalankan tugas dan pelayananan selama hidupnya. Keluarga saat ini diharapkan melanjutkan teladan yang telah diberikan oleh Bapak George, untuk tetap setia dalam pelayanan kepada Tuhan.”, ungkap Pendeta S.M. Silitonga memberikan penghiburan kepada keluarga. “Om Tjo adalah seorang pionir yang memberikan ide dan dorongan bagi terbentuknya jemaat dan dibangunnya gereja Harapan Baru Regency. Kita semua merasa kehilangan. Tapi biarlah kita selalu setia hingga Yesus datang agar dapat bertemu kembali dengan Om Tjo.”, ungkap seorang ibu dari jemaat Harapan Baru Regency menyampaikan dukacita mewakili jemaat.
Jam sudah menunjukkan lewat dari pukul 21:00 malam, ketika jemaat Kemang Pratama memulai kebaktian penghiburan bagi keluarga. Bapak Wilson Tobing memimpin jalannya kebaktian. Jemaat Kemang Pratama menyanyikan lagu penghiburan “Ya Roh Suci Yang Benar”, sebagai permohonan agar Roh Kudus memberikan penghiburan bagi semua yang berduka saat ini. “Saat keluarga Pelaupessy datang pertama kali di jemaat Kemang Pratama, saya melihat mereka sebagai keluarga yang berbahagia. Datang penuh dengan wajah sukacita. Kami dari jemaat Kemang Pratama merasa kehilangan Om George yang senantiasa memberikan semangat dan dorongan dalam jemaat, khususnya ketika beliau menjadi ketua jemaat Kemang Pratama tahun 2004. Biarlah keluarga selalu setia hingga Yesus datang.”, ucap bapak Willy Wuisan memberikan penghiburan mewakili jemaat Kemang Pratama.
Pendeta Samuel Simorangkir, penasehat Wilayah 4, menyampaikan khotbah penghiburan bagi keluarga. “Saya baru mengenal lebih dekat Bapak George dalam waktu dua jam terakhir ini. Tetapi saya banyak mendengar dari kesaksian tiga jemaat mala mini, bahwa Bapak George adalah orang yang setia, orang yang dikasihi oleh banyak orang.”, ucap Pendeta Simorangkir memulai renungan penghiburannya. “Kepada kita diberikan janji pengharapan bahwa Yesus akan datang segera. Bila Yesus datang, Ia akan membangkitkan semua yang telah mati dalam kebenaran. Mereka yang setia akan dikumpulkan, dibangkitkan dan masuk ke dalam surga. Bilamana hari itu tiba, sangkakala dibunyikan oleh seluruh malaikat, mengisi semua ruang di langit dan di bumi, sungguh mulia hari itu. Keluarga akan kembali bertemu dengan Bapak George yang dikasihi. Oleh sebab itu, marilah tetap setia hingga Yesus datang. Kita akan menerima janji yang Yesus telah berikan bagi kita. Amin”, kata Pendeta Simorangkir mengakhiri kebaktian malam itu. Doa khusus bagi keluarga yang berduka dilayangkan oleh Pendeta R.Y. Hutauruk. Bapak Saut Ringo-ringo mewakili keluarga yang berduka mengucapkan terima kasih atas pelayanan semua jemaat Salemba, Harapan Baru Regency, Kemang Pratama, dan jemaat lain yang telah datang memberikan penghiburan bagi keluarga. Jam sudah lewat dari pukul 22:00 ketika satu per satu anggota jemaat meninggalkan rumah duka. Sementara itu persiapan untuk upacara pemakaman di hari Senin 19 Oktober dilakukan oleh jemaat Kemang Pratama.