Pagi itu saya tengah bergegas mau menyelesaikan suatu hal ketika saya melihat kedua anak saya masih tertidur dan anak kami ketiga masih terjaga bersama ibunya di kamar lain. Tidak berapa lama kemudian anak saya yang pertama bangun dan mulai memanggil saya seraya mengajak bermain. ”Papi, pergi ke kantor enggak hari ini?”, tanyanya manja. ”Oh tidak sayang..., kakak mau kita pergi jalan-jalan?”, tanya saya sambil menghampiri dia. ”Ya pi ! Aku mau...!”, katanya cepat dengan riang. Hampir saat yang bersamaan anak kami kedua juga bangun dan mulai bermain bersama saya. ketika maminya masuk ke kamar dimana kami bermain dan terdengar suara musik dari bagian tengah. Anak kami kedua yang baru berumur 1 tahun 9 bulan mulai bergoyang dan menari. Kami tertawa lepas. Sepertinya kami sudah melupakan kejadian pada saat anak-anak kami ini dilahirkan.
Ketika itu kehamilan pertama istri saya tidak berjalan mulus. ”Kelihatannya kehamilan istri bapak tidak dapat dipertahankan lagi. Kita harus segera mengambil tindakan hari ini.”, kata dokter mengagetkan kami berdua hari ketika kami berobat hari itu. Tindakan pun dilakukan, kami harus merelakan istri saya mengalami keguguran. ”Apa dosa kita ya pi, sehingga kita harus menjalani semua ini...?”, tanya istri saya dengan lirih, ketika semua telah berlalu. ”Ini adalah proses hidup yang harus kita hadapi mam... Tuhan tahu apa yang terbaik bagi kita.”, saya berusaha menghibur dia. Setelah menanti beberapa lama, istri saya kembali mengandung. ”Ibu harus datang rutin ya untuk pemeriksaan, agar nanti anak ibu lahir dengan baik. Dan, jangan lupa untuk minum obat yang saya berikan setiap hari.”, kata dokter memberi nasehat kepada istri saya. Kami rutin memeriksakan kandungan istri saya. Sering sampai tengah malam baru kami mendapat giliran diperiksa karena dokter ini sangat sibuk dan antrian sangat panjang. Akhirnya anak kami bisa lahir dengan selamat. Anak kami yang kedua juga lahir dengan penuh kejutan, dia tidak bisa menangis pada saat dilahirkan dan harus dirawat di ruang ICU anak selama dua minggu. Di tahun ini, kami kembali memperoleh berkat dari Tuhan dengan kehadiran anak kami yang ketiga. Sama seperti anak kami yang sebelumnya, dia juga tidak dapat langsung menangis saat dilahirkan. Kami melalui semua dengan penuh penyerahan kepada Tuhan, sambil melihat kebaikan Tuhan yang berlangsung untuk kami. Pagi ini, saat kami melihat tingkah anak-anak kami, kami sudah bisa tertawa dan bergembira.
Ayat kita pagi ini mengingatkan bahwa kita patut mengingat akan segala kebaikan Tuhan dan memuji Dia. Setiap hari kita mengalami kebaikan-kebaikan Tuhan. Tidak terhitung banyaknya. Bila kita mencoba untuk mengingat pengalaman kita di masa yang lalu, kita akan melihat bahwa Tuhan ada di samping kita saat menghadapi kekhawatiran. Tuhan memegang kita saat kita diliputi ketakutan dan keragu-raguan. Tuhan memberikan kita kebijaksanaan di saat kita sangat menghadapi masalah yang pelik. Dia meneguhkan kita, di saat kita lemah. Terkadang kita melupakan setiap kebaikan Tuhan. Kita diajak untuk mengingat semua yang Tuhan lakukan. Semua yang kita miliki hari ini, anak-anak kita, pasangan kita, pekerjaan kita, kehidupan kita, adalah berkat dari Tuhan. Pada hari ini, bila kita menengok semua yang telah Tuhan lakukan bagi kita di masa yang lalu, mari kita panjatkan puji-pujian kepada Tuhan atas kebaikanNya. Kita layak melakukannya setiap hari dalam hidup kita.
Praise the Lord every day, for He is good !