Thursday, October 08, 2009

Tuhan Menunjukkan Jalan

Lukas 12:29 “Jadi, janganlah kamu mempersoalkan apa yang akan kamu makan atau apa yang akan kamu minum dan janganlah cemas hatimu”





Ketika itu saya masih duduk di bangku kuliah dan liburan telah usai. Kebetulan saya berkuliah di salah satu negara ASEAN, sehingga untuk tiba di negara tujuan saya mempunyai kesempatan untuk memilih beberapa jalur yang melewati negara lain. Karena sering melewati negara Brunei, akhirnya saya jadi ingin untuk bisa berwisata di situ. “Oke, kamu boleh menginap di sana, tapi hanya semalam saja ya…, karena papa hanya bisa memberi uang sedikit untuk kamu.”, kata papa saat itu. Di dalam pesawat saya mendapat teman perjalanan yang kelihatan sangat bersahabat. “Adik mau kemana?”, tanyanya dengan ramah. “Saya akan kembali ke asrama pak. Kebetulan pesawat ini melewati negara Brunei, saya diberi ijin orangtua untuk jalan-jalan di sana walau hanya untuk semalam. Jadi nanti saya tidak hanya transit, tetapi akan turun berwisata.”, jawab saya apa adanya. “Eh, sekarang sedang ada KTT ASEAN loh di Brunei. Semua hotel pasti akan penuh ! Kalaupun ada yang kosong saya yakin harganya mahal sekali, bisa naik hingga 300% dari harga biasanya. Kamu bawa uang berapa?”, tanyanya terus terang. “Oh begitu ya pak? Saya hanya dibekali uang USD 200, karena menurut saya cukup untuk menginap dan makan satu malam di sana. Kalau begitu, mungkin saya akan menginap di airport saja. Karena uang saya tidak akan cukup menginap di hotel.”, jawab saya agak ragu.

“Apakah kamu membawa jaket yang tebal? Bandara di Brunei sangat dingin sekali, kamu pasti tidak akan nyaman tidur di situ jika hanya mengandalkan pakaian seperti yang kamu kenakan sekarang.”, katanya lagi. “Wah pak, saya memang tidak membawa jaket atau selimut,tapi tidak apalah saya akan berusaha nyaman dengan apa adanya saja.”, jawab saya sambil tersenyum. Dia hanya menganguk-angguk tanda mengerti dengan apa yang saya maksudkan. Pembicaraan kami akhirnya berpindah, banyak hal yang kami diskusikan dan semuanya terasa mengalir dengan baik. Terus terang saya simpati dengan sikap dan caranya yang sangat santun dan ramah. Saya pikir pastilah dia seorang yang mempunyai kedudukan tinggi. Tanpa terasa pesawat pun mendarat. “Bagaimana? Adik tetap mau tidur di airport?”, tanyanya. “Betul pak ! Senang sekali sudah bisa berkenalan dengan bapak, sampai kita jumpa lagi !.”, ujar saya cepat. “Oh oke, kalau begitu mari adik ikut saya”, katanya mengajak saya masuk ke dalam mobilnya sambil memencet nomor telepon. Tidak begitu jelas apa yang dia bicarakan di telepon. Mobil tiba di depan sebuah hotel. “Kita berpisah sampai di sini saja ya. Terimalah ini buat kamu. Sekretaris saya sudah memesankan kamar hotel di sini untuk kamu, harganya USD 150.”, katanya ramah sambil menyerahkan sebuah amplop tertutup. “Aduh terimakasih sekali atas pertolongan bapak, saya jadi bisa mendapatkan hotel sesuai budget saya. Tetapi maaf, ini apa pak?”, tanya saya tidak mengerti. “Oh.., itu ambil saja untuk kamu ! Kalau kamu membutuhkan pertolongan saya, jangan segan untuk menghubungi saya ya…”, katanya sambil memberi salam dan meninggalkan saya yang masih kebingungan.

Ayat renungan di pagi ini mengatakan agar kita jangan cemas dan khawatir tentang apa pun yang ada di depan kita. Terkadang kenyataan hidup yang kita jalani sepertinya berat dan tidak bisa kita lalui dengan mudah. Apa yang kita miliki saat ini dengan tuntutan yang ada di depan kita sering berbeda. Kita memiliki sedikit uang saat ini, tetapi tanggungan di depan menuntut sesuatu yang lebih. Kita menyusun rencana yang kelihatannya sudah matang, tetapi berhadapan dengan kenyataan yang melenceng jauh dari yang sudah kita rencanakan. Perbedaan-perbedaan ini membuat kita cemas dan khawatir, karena kita memiliki keterbatasan. Tetapi Tuhan akan menentukan jalan terbaik bagi kita, jalan yang tidak pernah terpikirkan dan kita bayangkan sebelumnya. Apa yang saya alami tadi membuat saya cemas. Tetapi Tuhan memberikan jalan keluar lewat seorang yang saya baru kenal. Janganlah kita khawatir akan apapun, karena Tuhan akan menyediakan jalan bagi kita melalui apa atau siapa saja yang tidak pernah kita bayangkan. Marilah kita juga menjadi alat Tuhan untuk membantu orang lain mengatasi kekhawatiran mereka.

Don’t worry, be happy !

Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita. Gunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.