Friday, October 30, 2009

Tepat Pada Waktu-Nya

Mazmur 20 : 2 “Kiranya Tuhan menjawab engkau pada waktu kesesakan ! Kiranya nama Allah Yakub membentengi engkau !”







Hari sudah mulai gelap ketika saya dan istri tiba di rumah setelah seharian bekerja. Kami disambut dengan gembira oleh anak-anak yang sepanjang hari dijaga dengan setia oleh seorang mbak di rumah. Usai makan malam dan mengantar anak-anak tidur, tiba-tiba pintu kamar kami diketuk dari luar. Istri saya membuka pintu. Si mbak sudah menunggu di luar. “Maaf bu…, saya mau bicara sebentar. Eehh…, begini... saya mau…berhenti bekerja bu dari sini.”, kata si mbak yang membuat kaget kami berdua. “Ada apa mbak ? Kan belum lama si mbak bekerja di sini.”, tanya kami sambil berusaha untuk bicara panjang lebar membujuknya. “Sekali lagi maaf ya bu…, saya tetap akan pulang besok.”, katanya menegaskan keputusannya. Kami berdua sulit untuk tidur malam itu. “Wah…, bagaimana kita mengatasi masalah ini ya pa ? Siapa yang akan menjaga anak-anak kita di rumah ?”, tanya istri saya berusaha mencari jawaban. “Iya ma…, papa juga bingung. Kenapa ya…? Padahal papa baru saja diberi pekerjaan baru oleh Tuhan, sekarang kita sudah punya masalah lagi. Baru lepas dari satu masalah, kita sudah masuk ke masalah yang lain…”, jawab saya sambil merenung. Sepanjang malam kami berdua tidak bisa tidur, terus memikirkan cara bagaimana supaya kami berdua tetap bisa bekerja dan anak kami bisa dititipkan dengan aman. Akhirnya kami berdua berdoa, “Ya Tuhan, Engkau sudah memberikan kepadaku sebuah pekerjaan yang baru setelah lama hambamu menganggur. Sekarang ada masalah yang kembali muncul di hadapan kami… dan kami tidak tahu cara untuk keluar dari masalah ini. Tolong bantu kami ya Tuhan…Amin”. Kami berusaha untuk tidur kembali.

Matahari terbit di ufuk Timur, saatnya untuk pergi bekerja. Kami bangun dengan perasaan bingung tidak tahu mau berbuat apa. Sepertinya Tuhan belum memberi jawaban dan memberikan jalan keluarnya. “Ma…, biarlah hari ini papa tidak usah masuk ke kantor. Papa yang jaga anak-anak di rumah.”, kata saya mencoba menentramkan istri saya yang sudah mulai menangis. “Tapi papa kan baru saja masuk bekerja… Belum lagi lewat masa percobaan. Apa kata atasan papa di kantor nanti ?”, jawab istri saya khawatir dengan pilihan itu. “Kita berdoa saja ma…, nanti Tuhan akan tolong kita.”, ujar saya menenangkan. Hari itu saya menjaga anak-anak di rumah. Malam tiba, kami berdua kembali bingung apa yang mau kita buat keesokan hari. “Besok giliran mama saja yang di rumah. Papa masuklah ke kantor. Kita bergantian nanti setiap hari.”, ucap istri saya mencoba satu solusi. Hal itu kami jalankan selama satu minggu. Seorang tetangga kami menawarkan dirinya untuk menjaga anak-anak kami di satu pagi. Kami senang sekali mendapat jalan keluar. Tapi setiap kali kami pergi, anak kami selalu menangis tidak mau berpisah. Ini terus terjadi setiap hari. Hati saya hancur melihat kepedihan anak-anak kami ini. Kami rasa tidak mungkin hal ini dilakukan terus menerus. Harus ada yang kami putuskan ! “Ma…, kita harus mengambil keputusan. Bila kita belum dapat jalan keluar minggu ini, biarlah papa saja yang mengalah dan keluar dari pekerjaan saat ini.”, kata saya mempertimbangkan. "Mama kan sudah bekerja selama 10 tahun, sedangkan saya baru dua bulan bekerja. Sayang rasanya bila mama yang harus mengalah... ”, kata saya lagi dengan perasaan sedih karena harus mengambil keputusan ini. Kami terus berdoa dan berserah kepada Tuhan. Pada hari Minggu, seorang sahabat kami menawarkan seseorang yang bisa bekerja di rumah kami. Kami bersyukur kepada Tuhan yang begitu baik. Di saat yang paling genting, Tuhan menunjukkan jalan keluar untuk kami. Terima kasih Tuhan ! Saya dan istri kembali bekerja dengan tenang.

Ayat renungan kita pagi ini mengatakan Tuhan akan menjawab kita pada waktu kesesakan dan melindungi kita selalu. Banyak masalah dan problema yang kita hadapi di dalam kehidupan kita, terlebih dalam rumah tangga kita masing-masing. Satu masalah ke masalah lain, silih berganti datang. Tidak jarang kita harus meneteskan air mata, karena tidak menemukan jalan keluar yang kita harapkan. Kita bertanya-tanya kepada Tuhan, kenapa semua itu terjadi. Kenapa kita tidak juga lepas dari masalah. Di saat itu, kita perlu merendahkan hati datang kepada Tuhan, meminta janji Tuhan untuk menolong saat kesesakan datang. Tuhan Yesus tahu apa yang kita perlukan, apa yang kita butuhkan. Ia tidak pernah sedetikpun meninggalkan umat-Nya. Dia pasti akan memberikan jalan keluar bagi kita, jalan keluar yang terbaik buat kita semua. Terkadang kita mendapat jalan keluar yang cepat. Tapi banyak juga jalan keluar yang diberikan lama setelah kita memohon kepada-Nya. Tapi tidak pernah ada jawaban yang terlambat bagi kita. Tuhan memberikan semua jawaban tepat pada waktu-Nya, untuk kebaikan kita semua.

Be joyful, God watch and keep you always !

Bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat anda.