Thursday, October 22, 2009

Selamat Jalan George...Sahabatku...!!

Iring-iringan panjang mobil yang mengantar almarhum George Pelaupessy perlahan meninggalkan kompleks perumahan Kemang Pratama dan memasuki jalan tol. Semua ada 25 mobil yang berjalan perlahan dan teratur di sepanjang jalan. Bapak Sontani Purnama dan Bapak David Tampubolon telah mengatur agar semua perjalanan menuju ke tempat pemakaman berjalan lancar dan nyaman. Tikno dan Heris telah siap di pintu gerbang tol untuk mengambil tiket dan membayar biaya tol, sehingga rombongan bisa lewat tanpa halangan. Rombongan tiba di TPU Pondok Rangon sekitar pukul 14:00 siang. Sebuah tempat telah dipersiapkan lengkap dengan tenda yang menghalau panasnya hari.

Peti jenasah diangkat ke sisi liang lahat. Dan semua yang hadir mulai duduk atau berdiri mengelilingi peti jenasah. Bapak David Tampubolon memimpin jalannya acara kebaktian pemakaman dengan mengundang yang hadir menyanyikan lagu “Ya Roh Suci Yang Benar”. Bapak Marlan Sianturi melayangkan doa di awal kebaktian. Sebuah lagu penghiburan dinyanyikan oleh jemaat Kemang Pratama. Keluarga yang berduka mendengarkan dengan tekun, ayat demi ayat lagu yang dinyanyikan, yang memberikan kekuatan bagi keluarga. Pendeta R.Y. Hutauruk membawakan renungan bagi keluarga dan semua yang hadir.

“Pada saat Bapak George dilahirkan ke dunia, dia menangis, sementara orang-orang di sekelilingnya tersenyum bahagia. Saat ini, Bapak George telah beristirahat dengan tenang dan bahagia, sementara kita semua yang ditinggalkannya menangis penuh dengan dukacita. Inilah yang terjadi selagi kita hidup di dunia yang fana.”, ucap Pendeta Hutauruk mengawali renungan siang ini. “Ada saat bersukacita, ada saat berdukacita. Kepada keluarga Pelaupessy-Kountur yang dikasihi Tuhan, janganlah larut dalam dukacita berkepanjangan. Marilah kita berpegang pada janji pasti yang Yesus telah berikan. Satu saat nanti, Yesus akan datang untuk menjemput orang yang percaya kepadaNya. Keluarga akan kembali bertemu dengan Bapak George yang dikasihi. Untuk itu tetaplah setia kepada Yesus hingga akhirnya.”, ujar Pendeta Hutauruk mengajak keluarga untuk memegang teguh janji Tuhan.

Petugas pemakaman diminta untuk menurunkan peti jenasah ke dalam liang lahat yang telah tersedia. “Dari debu kembali ke debu…”, lanjut Pendeta Hutauruk seraya menaburkan tanah ke atas peti. Setelah mengakhiri renungan penghiburan bagi keluarga, Pendeta Hutauruk melayangkan doa khusus bagi keluarga yang berduka. Bapak David Tampubolon mengundang keluarga untuk menaburkan bunga yang telah tersedia ke atas peti jenasah. Petugas pemakaman dengan sigap mulai menutup liang lahat. Kebaktian pemakaman ditutup dengan lagu “Tabib Besar Ada Dekat”. Doa tutup dilayangkan oleh Bapak Sontani Purnama. Setelah itu, keluarga dan para sahabat almarhum Bapak George menaburkan bunga di atas pusara yang telah tertutup rapat dengan tanah.

Kesempatan diberikan kepada seorang sahabat dekat Bapak George semasa hidupnya. Bapak Yusman Effendy mendekati mic yang tersedia. Bapak Yusman yang adalah mantan atasan Bapak George, menyampaikan kesaksian bahwa Bapak George adalah pegawai yang penuh dengan kerja keras, jujur dan membawa sukacita bagi sahabat-sahabatnya, termasuk bagi Bapak Yusman sendiri. Kepergian Bapak George saat ini adalah pukulan berat baginya karena kehilangan sahabat yang dikasihi. Bapak Yusman mengajak anggota keluarga Pelaupessy-Kountur yang berduka untuk mengikuti teladan dari Bapak George. “Selamat jalan George sahabatku…”, ucap Bapak Yusman dengan bergetar menahan haru, kemudian menyalami ibu Corry Pelaupessy dan anak-anak yang ada di sampingnya. Acara pemakaman siang ini telah selesai. Semua yang hadir menyalami satu per satu keluarga yang berduka. Selamat beristirahat sementara Bapak George ! Sampai kita bertemu kembali !