Monday, February 16, 2009

Baik Itu Tidak Selamanya Benar

Hari Sabat 14 Februari cukup cerah. Ibu Dahlia Hutauruk mengawali jam khotbah dengan cerita anak-anak tentang seorang anak yang dipengaruhi oleh teman-temannya untuk melanggar peraturan orang tua sehingga anak itu mendapat celaka. Anak-anak mengikuti dengan antusias. Di akhir cerita Ibu Dahlia mengingatkan anak-anak akan ayat yang tertulis dalam kitab Amsal, yaitu agar anak-anak menuruti nasehat orang tua agar mereka diberkati. Usai anak-anak kembali tertib duduk bersama orang tua, lagu spesial dibawakan oleh The Candles. Group nyanyi yang terdiri dari para remaja putri ini menyanyikan lagu “Side By Side”. Sebuah lagu yang mengisahkan satu saat nanti kita akan berjumpa di surga, berjalan bersama bergandengan tangan dan berkumpul bersama dengan Yesus penebus kita. Satu lagu yang baik yang mengangkat kerohanian kita untuk bersedia bagi saat yang indah itu.

Berpijak pada ayat inti di Ulangan 12:28, Pendeta R. Y. Hutauruk menyampaikan khotbah yang berjudul “Baik Itu Tidak Selamanya Benar”. Manusia cenderung untuk melakukan tindakan berdasarkan apa yang dia pikirkan adalah baik. Padahal apa yang baik menurut pandangan manusia, belum tentu benar pada pemandangan Allah. Ada banyak kisah di alkitab dimana manusia berbuat apa yang baik menurut pemikirannya. Yang pertama, kisah tentang Uza dalam 2 Samuel 6. Ketika tabut perjanjian Allah dipindahkan ke Yerusalem. Ketika tabut perjanjian itu jatuh, Uza berusaha untuk menyelamatkannya. Menurut pemikirannya itu adalah baik, namun tidak menurut pemandangan Allah. Diapun menerima akibat dari perbuatan yang dia pikir baik. Kemudian kisah Nadab dan Abihu dalam Imamat fasal 10. Mereka membakar korban bakaran dengan api asing, api yang bukan berasal dari Tuhan. Apa yang mereka pikir baik, ternyata tidak berkenan kepada Tuhan. Mereka mati hangus akibat bertindak menurut apa yang mereka pikir adalah baik. Cerita Kain dan Habel, dimana persembahan Kain tidak berterima kepada Allah karena dia melakukan apa yang dia pikir baik, bukan apa yang Allah kehendaki untuk dia lakukan. Akibatnya, korban persembahan dia tidak diterima oleh Allah. Dia cemburu pada adiknya, dan Habel dibunuh. Kain pun berdosa.

Pendeta Hutauruk mengingatkan agar kita melakukan apa yang benar di hadapan Allah, dan jangan melakukan apa yang menurut kita adalah baik. Kita sering menginginkan jawaban sesuai keinginan kita, bukan ingin mendengar apa yang Tuhan inginkan dari kita. Amsal 3:5 mengingatkan “Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.” Kita diajak untuk jangan bersandar pada pengertian kita sendiri. Kita harus percaya pada apa yang Tuhan perintahkan, karena itulah yang benar. BIla kita berjalan pada jalan Tuhan maka kita akan diberkati senantiasa. Puji Tuhan untuk firman Tuhan yang baik untuk kita semua !

Cuplikan video khotbah "Baik Itu Tidak Selamanya Benar" dan lagu spesial bisa dilihat di video yang ada di kolom kanan atas ini.