Amsal 14:12 ”Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.”
“Kayaknya belok kanan deh pa”, kata istri saya. ”Masa sih?”, timpal saya. ”Kalau melihat arahnya, sepertinya kita harus berbelok ke kiri”. Maka saya membelokkan kendaraan kami ke kiri. Namun yang terjadi, kami kembali kebingungan, karena kami mendapati satu pertigaan lagi. ”Kemana lagi ya?”, tanya saya. ”Wah, mama nggak tahu pa. Mama juga belum pernah ke tempat ini. Coba aja kita susuri jalan yang ke kanan itu, mungkin akan kembali ke jalan semula”. Maka, kembali saya berbelok ke kanan dengan harapan kami dapat menemukan jalan yang tadi dan memulai perjalanan kami dari awal.
Namun, semakin kami berjalan jauh, semakin kami tidak tahu arah dan tujuan kami. ”Kita tersesat ma”, kata saya. ”Kalau begitu kita harus berhenti dan bertanya arah yang sebenarnya kepada orang lain”. Akhirnya setelah mendapat penjelasan dari penduduk , disana, kami dapat kembali ke jalan semula. Dan ternyata, seperti yang dikatakan oleh orang yang kami jumpai, disana ada penunjuk arah. Namun, saat kami melewati jalan tersebut, kami tidak memperhatikan rambu-rambu tersebut dan hanya berjalan mengandalkan pengertian dan logika semata. Kami tersesat, karena kami tidak membaca dan memperhatikan rambu-rambu yang ada
Hari ini, ayat renungan kita berkata ”Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut”. Dalam mengarungi perjalanan hidup, kita memerlukan rambu-rambu yang benar. Bila tidak, kita pikir kita aman, padahal kita sedang tersesat. Kita dapat tersesat bilamana kita tidak membaca dan mempelajari rambu-rambu dari Allah. Rambu-rambu Allah bagi perjalanan hidup kita terdapat di dalam Alkitab. Sudahkah kita membaca Alkitab setiap hari ? Mari kita mempelajarinya setiap pagi dan malam hari. Bila kita mempelajari Alkitab, kita dapat melalui perjalanan hidup dengan aman dan dan selamat. Biarlah kita boleh rajin membaca Alkitab setiap hari. Dan semoga kita tiba di ujung perjalanan kita dengan selamat, yaitu surga yang telah tersedia bagi kita.
Namun, semakin kami berjalan jauh, semakin kami tidak tahu arah dan tujuan kami. ”Kita tersesat ma”, kata saya. ”Kalau begitu kita harus berhenti dan bertanya arah yang sebenarnya kepada orang lain”. Akhirnya setelah mendapat penjelasan dari penduduk , disana, kami dapat kembali ke jalan semula. Dan ternyata, seperti yang dikatakan oleh orang yang kami jumpai, disana ada penunjuk arah. Namun, saat kami melewati jalan tersebut, kami tidak memperhatikan rambu-rambu tersebut dan hanya berjalan mengandalkan pengertian dan logika semata. Kami tersesat, karena kami tidak membaca dan memperhatikan rambu-rambu yang ada
Hari ini, ayat renungan kita berkata ”Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut”. Dalam mengarungi perjalanan hidup, kita memerlukan rambu-rambu yang benar. Bila tidak, kita pikir kita aman, padahal kita sedang tersesat. Kita dapat tersesat bilamana kita tidak membaca dan mempelajari rambu-rambu dari Allah. Rambu-rambu Allah bagi perjalanan hidup kita terdapat di dalam Alkitab. Sudahkah kita membaca Alkitab setiap hari ? Mari kita mempelajarinya setiap pagi dan malam hari. Bila kita mempelajari Alkitab, kita dapat melalui perjalanan hidup dengan aman dan dan selamat. Biarlah kita boleh rajin membaca Alkitab setiap hari. Dan semoga kita tiba di ujung perjalanan kita dengan selamat, yaitu surga yang telah tersedia bagi kita.
May Jesus shower His abundant blessings to each of us today !
