Friday, February 13, 2009

Berbuat Baik

Galatia 6:10 “Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.”







Suatu pagi di hari Minggu adik mama yang masih bujangan datang kerumah. Dia memang baik sekali kepada kami keponakannya, karena sering mengajak kami berjalan-jalan di hari libur. Biasanya kalau tidak jalan-jalan di tempat hiburan kemudian mentraktir makan, dia juga suka mengajak kami berenang. “Eh bagaimana kalau minggu depan kita berenang. Om ingin sekali kalian semua bisa berenang. Selain badan jadi sehat, berenang juga bisa bikin cepat tinggi loh..”, katanya menyemangati kami. “Horeeee, asyik..!! Om kita sih mau-mau aja, nanti kita siapain deh semua perlengkapannya. Kita tunggu kedatangan om hari minggu depan”, kata saya disambung dengan anggukan setuju dari adik. Hari yang di tunggupun tiba, dengan hati yang gembira kami berangkat menuju kolam renang. Sebelum berangkat tadi mama sempat berpesan agar kami berhati-hati karena adik masih berumur 5 tahun jadi masih sangat membutuhkan perhatian kami. Setiba di kolam renang saya langsung menceburkan diri ke dalam kolam dengan gaya bebas. Maklum saya kan belum bisa berenang. Setelah puas mengajari kami di kolam yang tidak dalam, giliran om yang ingin berenang di tempat yang lebih dalam, sementara saya juga ikutan kepengin merasakan seperti apa sih di tempat yang dalam, saat itu adik saya duduk di kursi di pinggir kolam beristirahat.

“Toloooong…!! Saya tenggelam…!!”, suara om berteriak minta tolong. Saya tahu pasti om sedang menggoda saya waktu itu. “Mana mungkin orang yang pandai berenang bisa tenggelam !”, kata saya dalam hati, sehingga saya acuh saja mendengar teriakannya. Tetapi alangkah terkejutnya saya ketika ada yang berteriak memberitahu “Pak, itu anak bapak tenggelam.. !! Dengan cepat saya bersama dengan om berhamburan menyelamatkan adik saya yang belum bisa berenang. Untungnya ada yang cepat mengambil tindakan sehingga dia tidak terlalu banyak menelan air. Saya ketakutan sekali membayangkan apa jadinya kalau tadi tidak ada yang melihat, karena saya sudah lalai menjaga adik yang masih kecil. Setelah semuanya tenang, dengan rasa bersalah yang mendalam om menanyakan kepada adik kenapa dia melakukan tindakan tadi. Dengan polos dia berkata “Adek tadi kan mau menolong om… kasian kan kalau om tenggelam…”, katanya dengan mimik wajah yang tulus. Dia sama sekali tidak berpikir bahwa si om hanya bermaksud menggoda kami. Dengan ketulusannya dia spontan mengambil tindakan tanpa pertimbangan apa-apa. Bahkan dia juga tidak menyadari bahwa dirinya dalam keadaan bahaya.

Pagi ini ayat renungan mengajak kita untuk mau berbuat baik, untuk tidak menunda-nunda berbuat baik kepada orang lain. Terkadang kita mempunyai pertimbangan di dalam membantu teman atau bahkan mungkin saudara yang membutuhkan kita. Kadang kita ragu apakah orang lain itu sungguh-sungguh perlu ditolong. Atau kita mungkin mau melihat terlebih dahulu apa untung dan ruginya jika kita membantu orang lain, padahal kita mempunyai kesempatan untuk melakukan perbuatan baik. Allah ingin kita berbuat baik tanpa menunda-nunda. Boleh jadi kita tidak memiliki banyak kesempatan. Marilah, selagi kita ada kesempatan, kita berbuat baik kepada saudara-saudara kita dan juga kepada teman-teman kita.

May God help us to help others !

Kita bagikan Roti Pagi kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.