Ibu Atik Siagian membawakan sebuah cerita untuk anak-anak tentang Naaman dan gadis kecil yang telah ditempatkan Allah di rumahnya. Walaupun anak itu masih kecil, namun dia diberi kuasa untuk menyebarkan pekabaran bagi Tuhan. Melalui dirinya, Naaman pun dibuat percaya. Di akhir cerita Ibu Atik membuka Matius 5:16 “Demikianlah hendaknya, terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapa-mu yang di sorga.” Anak-anak semua mendengarkan nasehat agar menjadi terang kepada sesama seperti gadis kecil dalam cerita tadi. Puji Tuhan ! Anak-anak merasa diberkati dengan cerita yang baik. Usai cerita anak-anak kembali ke tempat duduk mereka.
Mendahului khotbah, Koor JAM membawakan lagu berjudul “To Rescue A Sinner Like Me”. Syair lagu mengungkapkan bahwa kita sungguh tidak dapat mengerti mengapa Allah yang begitu suci di surga mau datang ke dunia yang berdosa untuk menebus kita yang sangat berdosa. Pikiran kita sangat terbatas dan tidak dapat memahami mengapa semua kasih Allah yang begitu besar itu. Sungguh lagu yang amat menyentuh hati kita dan mengajak kita untuk memahami besarnya kasih Allah kepada kita yang berdosa. “I Should Have Been Crucified” adalah lagu berikutnya. Cuplikan syair lagu yang indah “ Dan aku yang patut tersalib…aku yang patut mati...” mengajak kita kembali untuk merenungkan bahwa sesungguhnya kitalah yang patut mati karena dosa kita. Dan kita mestinya yang menanggung akibat dosa itu. Namun luar biasa ! Yesus mengambil semua itu, Dia tersalib menggantikan kita, agar kita boleh mendapat hidup kekal ! Lagu yang amat menggugah hati, mengajak kita bersyukur senantiasa atas kasih Allah dan memberikan sambutan terhadap kasih itu setiap hari. Kemudian sebuah lagu “This Child Is The One” yang mengisahkan bagaimana ketika Yesus menjelma sebagai manusia, saat kelahiranNya disambut oleh nyanyian para malaikat, karena inilah yang sesungguhnya ditunggu oleh semua, penebusan bagi semua umat manusia. Puji Tuhan ! Ketiga lagu ini membawa kita untuk merenungkan bahwa tanpa kasih Allah, kita semua tidak berarti, kita akan mati. Tapi kasihNya yang besar menebus kita dengan harga yang tidak terkira, Yesus mati untuk kita yang berdosa, agar layak untuk satu hidup kekal di surga ! Lagu-lagu ini membuka pikiran kita kepada pertanyaan “Apa yang patut menjadi sambutan kita kepada kasih Allah yang besar ini ?” Jawabannya ada pada khotbah yang dibawakan oleh Bapak Jannus O. Hutapea.
Mendahului khotbah, Koor JAM membawakan lagu berjudul “To Rescue A Sinner Like Me”. Syair lagu mengungkapkan bahwa kita sungguh tidak dapat mengerti mengapa Allah yang begitu suci di surga mau datang ke dunia yang berdosa untuk menebus kita yang sangat berdosa. Pikiran kita sangat terbatas dan tidak dapat memahami mengapa semua kasih Allah yang begitu besar itu. Sungguh lagu yang amat menyentuh hati kita dan mengajak kita untuk memahami besarnya kasih Allah kepada kita yang berdosa. “I Should Have Been Crucified” adalah lagu berikutnya. Cuplikan syair lagu yang indah “ Dan aku yang patut tersalib…aku yang patut mati...” mengajak kita kembali untuk merenungkan bahwa sesungguhnya kitalah yang patut mati karena dosa kita. Dan kita mestinya yang menanggung akibat dosa itu. Namun luar biasa ! Yesus mengambil semua itu, Dia tersalib menggantikan kita, agar kita boleh mendapat hidup kekal ! Lagu yang amat menggugah hati, mengajak kita bersyukur senantiasa atas kasih Allah dan memberikan sambutan terhadap kasih itu setiap hari. Kemudian sebuah lagu “This Child Is The One” yang mengisahkan bagaimana ketika Yesus menjelma sebagai manusia, saat kelahiranNya disambut oleh nyanyian para malaikat, karena inilah yang sesungguhnya ditunggu oleh semua, penebusan bagi semua umat manusia. Puji Tuhan ! Ketiga lagu ini membawa kita untuk merenungkan bahwa tanpa kasih Allah, kita semua tidak berarti, kita akan mati. Tapi kasihNya yang besar menebus kita dengan harga yang tidak terkira, Yesus mati untuk kita yang berdosa, agar layak untuk satu hidup kekal di surga ! Lagu-lagu ini membuka pikiran kita kepada pertanyaan “Apa yang patut menjadi sambutan kita kepada kasih Allah yang besar ini ?” Jawabannya ada pada khotbah yang dibawakan oleh Bapak Jannus O. Hutapea.
Di awal khotbahnya yang berjudul “Be Shining” Bapak Jannus menyampaikan bahwa saat Yesus telah menyelesaikan tugasNya di dunia dan akan kembali ke surga, Yesus memberikan kita kuasa untuk menjalankan perintah agung, yaitu pergi ke semua penjuru bumi dan beritakan kabar keselamatan. Paulus adalah salah seorang yang memiliki kerinduan untuk menjadi terang yang bersinar kepada banyak orang. Dia rindu menjalankan perintah Yesus, memberitakan kabar keselamatan. Kerinduannya ini adalah sebagai sambutannya atas kasih Allah. Paulus dan Silas pun menggunakan waktunya untuk memberitakan pekabaran kepada banyak orang. Dan mereka diberi kesanggupan untuk memporakporandakan kepercayaan banyak orang saat itu. Sebanyak 5000 orang bertobat. Bagaimana kuasa ini boleh didapatkan oleh mereka ? Dan bagaimana pula agar kita boleh bersinar terang seperti Paulus dan Silas waktu itu? Yang pertama, doa adalah sumber energi. Di dalam Kisah Para Rasul 4:31 diceritakan bahwa doa membuat tempat mereka berkumpul bergoyang, karena Roh Kudus memenuhi mereka, dan merekapun diberi kuasa untuk memberitakan firman dengan berani. Bapak Jannus mengatakan bahwa apa yang telah dilakukan oleh jemaat Kemang Pratama dalam program Family of The Month, yaitu memilih satu keluarga setiap bulan untuk didoakan khusus oleh setiap keluarga dalam jemaat di sepanjang bulan, adalah hal yang sangat tepat. Bila semua anggota gereja berdoa, maka akan ada kuasa bagi keluarga yang didoakan. Bapak Jannus berharap agar jemaat Kemang Pratama juga mulai untuk berdoa agar ada jiwa yang dibaptis setiap bulan. Doa menjadi sumber energi agar kita sanggup menjadi terang dan membawakan firman. Kita memiliki Alkitab yang kita pelajari dan dalami setiap hari. Namun tanpa doa, kita tidak punya kuasa untuk memberitakan firman ini.
Yang kedua, kita perlu bertindak dalam kasih, bila kita ingin dapat bersinar seperti Paulus dan Silas. Kisah 4:32 mengatakan bahwa mereka semua sehati dan sejiwa. Tidak ada yang merasa sesuatu itu miliknya sendiri, tetapi semua adalah kepunyaannya bersama. Sehati dan sejiwa berarti bekerja melayani tanpa pamrih. Sehati dan sejiwa berarti menaruh kasih kepada yang lain. Sehati dan sejiwa juga berarti kita selalu berusaha melihat sisi yang terbaik dari seseorang. Bapak Jannus mengajak yang hadir untuk mempraktekkan kasih satu dengan yang lain dengan bersalaman dan tersenyum kepada teman yang ada di samping kiri dan kanan. Semua yang hadir bersalaman satu dengan yang lain. Lalu Bapak Jannus melanjutkan bahwa dalam apapun yang dilakukan oleh orang lain, kita selalu berusaha untuk melihat sisi yang baiknya, berusaha untuk mengambil yang positif dari orang itu. Bila kita ingin bersinar kita harus bertindak dalam kasih kepada sesama kita.
Lalu hal ketiga yang akan menyanggupkan kita untuk bersinar adalah bila kita suka menginjil. Kisah 4:33 menyebutkan para rasul bersaksi dan mereka mendapat kuasa yang besar dan juga berkat yang limpah. Kita harus menjadi pemberita firman bila kita ingin bersinar bagi Allah. Jemaat yang tidak menginjil diibaratkan seperti pohon bonsai yang kerdil dan tidak bertumbuh. Namun bila kita suka menginjil, maka kita akan diberi kelimpahan oleh Tuhan. Kita harus memberitakan firman keluar kepada orang lain. Dan kita juga harus memberitakan firman Tuhan ke dalam, yaitu kepada anggota-anggota jemaat. Fokus penginjilan yang dilakukan ke luar gereja dan ke dalam gereja, akan membuat gereja bertumbuh. Penginjilan keluar akan membuat banyak orang datang kepada Tuhan, dan penginjilan ke dalam akan membuat anggota-anggota gereja tetap tinggal dan bertumbuh dalam kebenaran.
Kemudian koor JAM membawakan lagu “We Will Serve Him”. Lagu ini mengajak kita untuk melayani Tuhan untuk sepanjang sisa hidup kita. Dan disusul oleh lagu “Dalam Naung-Nya” yang memberikan jaminan kepada kita, bahwa kita akan dikuatkan bila kita ada dalam naungan Tuhan.
Inilah yang mestinya menjadi jawaban kepada pertanyaan apa yang mesti kita buat menyambut kasih Allah yang begitu besar dan memberi keselamatan kepada kita. Kita mesti menjadi terang dan pekabar firman Tuhan. Kita bagikan kasih Allah kepada orang lain, agar semua boleh mendengarkan dan Yesus segera datang. Di akhir khotbah, Koor JAM membawakan lagu penutup yang berjudul “Pimpin Aku Tuhan Allah”. Lagu yang meminta Tuhan untuk memimpin kita dan memberi kita kekuatan dalam melayani Dia. Puji Tuhan ! Jemaat sangat diberkati dengan lagu-lagu pujian dan firman Tuhan yang telah dibawakan sabat ini.
Inilah yang mestinya menjadi jawaban kepada pertanyaan apa yang mesti kita buat menyambut kasih Allah yang begitu besar dan memberi keselamatan kepada kita. Kita mesti menjadi terang dan pekabar firman Tuhan. Kita bagikan kasih Allah kepada orang lain, agar semua boleh mendengarkan dan Yesus segera datang. Di akhir khotbah, Koor JAM membawakan lagu penutup yang berjudul “Pimpin Aku Tuhan Allah”. Lagu yang meminta Tuhan untuk memimpin kita dan memberi kita kekuatan dalam melayani Dia. Puji Tuhan ! Jemaat sangat diberkati dengan lagu-lagu pujian dan firman Tuhan yang telah dibawakan sabat ini.
Cuplikan video khotbah “Be Shining” dan lagu pujian oleh Jakarta Adventist Ministry bisa kita lihat di video yang ada di kolom sebelah.