Acara kebaktian Rabu, tanggal 18 Februari 2009, dimulai pukul 19:30. Jamesson Silitonga memimpin acara kebaktian dan mengundang guru-guru sekolah sabat dewasa untuk menyanyikan lagu spesial. Setelah lagu yang baik dikumandangkan, jemaat pun telah siap untuk mendengarkan renungan yang berjudul “Dunia Sunyi Senyap”, yang diambil dari buku Kemenangan Akhir fasal 41. Bapak Willy Wuisan menyampaikan renungan menggantikan Bapak Wilson Tobing yang berhalangan.
Di awal Bapak Willy menyampaikan kutipan dari Wahyu 18 : 5 – 10, bahwa anggur murka Allah akan tercurah membalas semua orang-orang jahat yang tidak mengikuti hukum dan perintah Allah. Pada masa akhir nanti, murka Allah tidak dapat tertahankan oleh mereka yang mendapatkan hukuman. Mereka yang selama ini dibutakan oleh penipuan setan, merasa benar di jalan-jalan mereka yang penuh dosa, dan menyombongkan diri padahal telah melanggar hukum Allah, mereka akan dibinasakan. Tidak ada satupun orang fasik yang luput dari pedang murka Tuhan. Setelah mereka semua binasa dan lenyap maka dunia ini akan sunyi senyap. Dunia jadi padang kering yang tandus. Setan tidak punya lagi hak untuk terbang ke dunia lain. Dia akan kesepian sendiri karena tidak ada lagi orang yang bisa dia pengaruhi. Selanjutnya bapak Willy menyampaikan bahwa selama 6000 tahun pemberontakan Setan telah membuat bumi gemetar. Dan ia berusaha menawan umat Allah. Tapi Yesus memutus rantai pengikatnya. Sebagai gantinya di akhir masa nanti, Setan dirantai di dunia yang penuh kegelapan. Saat itu bumi tidak ada cahaya dan kosong seperti waktu mula-mula dulu. Setan dicampakkan ke jurang maut. Hal ini akan berlangsung selama 1000 tahun lamanya. Di masa itu pula, penghakiman atas orang-orang fasik akan berlangsung di surga. Itu sebabnya kita tidak boleh menghakimi orang lain, karena nanti Tuhan dan orang-orang benar yang akan menjadi hakim kepada mereka yang jahat. Luar biasa dahsyat peristiwa yang akan terjadi di masa akhir nanti. Tuhan akan memimpin umatNya kepada kemenangan akhir. Puji Tuhan untuk renungan yang baik yang mengingatkan kita untuk setia kepada kebenaran Tuhan.
Di akhir renungan, beberapa jemaat menyampaikan kesaksian dan hal-hal yang perlu didoakan. Setelah itu secara berkelompok, doa dilayangkan bagi firman yang telah kita dengarkan, bagi yang sakit, bagi yang sedang belajar firman Tuhan, bagi Family of the Month, bagi keluarga-keluarga yang ada di jemaat Kemang Pratama. Setelah lagu tutup, Bapak Willy Wuisan melayangkan doa tutup. Jemaat diberkati atas persekutuan yang indah malam ini.